43. Akhirnya

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

~Selamat Membaca~
[Second Chance]
43. Akhirnya
____________________________________
Jika ini memang akhirnya, mari buat diri kita tidak terlihat menyedihkan.

***

FOLLOW INSTAGRAM :
@kdk_pingetania
@kdk.pingetania
@sheryl.geana
@arash.bagaskara
@ananta.fredick
@keyla.fleura
@aboutpinge

***

ID LINE :
kdk.pingetania [jgn telp, jgn spam]
keyla.fleura
ananta.rasya
arash.bagaskara
sheryl.geana

***

"MAAFKAN kami sekali lagi karena sudah
membatalkan pertunangan ini secara sebelah pihak, tetapi ini memang sudah yang terbaik untuk putra Pak Steve maupun putra saya," ujar Irwan.

"Iya dad, aku mohon kali ini aja, biarin mereka membatalkan pertunangan ini," kata Arash.

Steve nampak menimang-nimang, "baik lah, tapi kamu akan bertunangan dengan orang lain lagi. Apakah kamu bersedia Arash?" tanya Steve.

Baru saja Arash hendak menjawab pertanyaan ayahnya itu, tiba-tiba saja Saka memotong, "biar aku aja yang dijodohin dad."

Ucapan itu membuat semuanya terkejut, "kamu yakin?" tanya Olla.

Saka mengangguk.

Arash menatap Saka, "kenapa?"

"Gue nggak mau merasa bersalah lebih dari sekarang," kata Saka.

"Mom sudah ada calonnya." Olla mengeluarkan secarik foto dan memberikannya kepada Saka.

Saka mengambil foto itu tanpa minat. Lelaki itu hanya sekedar melirik foto itu, namun lelaki itu terkejut ketika mengetahui siapa orang yang ada di sana. "Dara?" tanyanya tak percaya.

Ternyata berkorban bukanlah hal yang buruk.

"Ya sudah kalau begitu saya pamit dulu," kata Irwan. "Saya harap dilain waktu kita bisa menjalin kerjasama antar pembisnis," kata Irwan sambil berjabat tangan dengan Steve.

Elis juga bangkit dan memeluk Olla.

"Ayah, bunda," panggil Keyla. "Aku mau bicara sebentar sama Arash," kata Keyla.

Arash menatap Keyla bingung tetapi lelaki itu tetap mengikuti lahgkah Keyla. Sesampainya mereka di halaman depan, Keyla langsung menatap Arash. "Apa rencana lo selanjutnya?" tanya Keyla.

"Kuliah," jawab Arash.

"Apa lo nggak bakalan kembali ke Sheryl?" tanya Keyla.

"Gue udah terlalu banyak nyakitin dia, gue nggak mau dia dapet orang kayak gue. Gue mau dia dapet yang lebih baik dari gue," jelas Arash.

"Gue mau balik ke Indonesia lusa."

"Untuk ketemu Nanta?" tanya Arash.

"Ada hal yang harus gue bicarain sama dia," kata Keyla.

Arash mengangguk, "ya udah terserah lo aja, gue nggak bakalan ngehentiin tindakan lo. Tapi jangan sampai langkah yang lo pilih buat lo nyesel di kemudian hari," kata Arash.

"Gue juga nggak mau lo nyesel sama keputusan lo," kata Keyla.

"Nyesel? Itu udah gue rasain saat ini, cuma gue nggak mau ngebawa ribet semuanya," kata Arash. "Inget lo nggak boleh nangis kalau ada apa-apa! Nggak ada gue di sana," kata Arash.

Keyla tersenyum, "makasi udah jagain gue selama ini. Makasi udah buat gue lebih dewasa dari sebelumnya," kata Keyla.

Arash tersenyum sambil menganggukkan kepala.

"Boleh minta peluk nggak?" tanya Keyla.

Arash langsung menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Lelaki itu mengelus kepala Keyla. Dia benar-benar menganggap Keyla sebagai adiknya.

Beberapa detik kemudian mereka melepaskan pelukannya. Keyla menatap Arash dengan mata berkaca-kaca. "Lo masih mau ketemu gue kan?" tanya Keyla.

"Gue bakalan nemuin lo pas gue udah sukses, dan saat itu juga lo harus sukses juga," kata Arash.

Keyla tersenyum, "gue janji bakalan sukses!"

***

GADIS itu masih terkejut dengan kabar yang diberikan oleh ayah Nanta saat ia mengunjungi rumah Nanta tadi.

"Nanta sudah ke luar negri untuk melanjutkan kuliahnya, dan dia berpesan untuk tidak memberitahu siapapun tentang kemana dia pergi."

Kalimat itu terus terngiang-ngiang bagaikan kaset rusak di otak Keyla. Kenapa lo nggak bilang ke gue kalau lo pergi, batin Keyla.

Gadis itu kini sedang menunggu Marchel di sebuah kafe. Tadi ketika mendengar berita itu, dia langsung menghubungi Marchel untuk menanyakan hal yang lebih jelas lagi.

Beberapa detik kemudian seorang laki-laki datang dan duduk di kursi hadapan Keyla. "Ada apa Key? Bukannya gue denger lo udah balik ke London? Kenapa bisa di sini?" tanya Marchel.

"Itu nggak penting, gue mau nanya hal yang lebih penting sama lo," kata Keyla. "Rasya bener-bener ke luar negri?" tanya Keyla. Berharap semua yang dikatakan ayah Nanta tadi adalah sebuah kebohongan.

Marchel menatap Keyla kaget, "lo belum tau?" tanya Marchel.

"Jadi itu bener?" tanya Keyla. Seluruh sisa harapan yang dia punya kini luntur. "Apa alasan dia?"

Lelaki itu nampak terdiam sejenak. Apakah dirinya harus memberitahu alasannya juga?

"Marchel, tolong jawab," kata Keyla.

"Dia mau bantu lo bebas dari pertunangan lo dengan cara nyuruh bokapnya untuk kerjasama lagi sama perusahaan bokap lo. Tapi karena dia nggak enak sama bokapnya, akhirnya dia setuju sama usul bokapnya buat sekolah di luar negri," jelas Marchel.

Air mata yang sedaritadi Keyla tahan kini mengalir deras. Gadis itu merasa sangat bersalah karena sudah menyalahkan Nanta atas semuanya, padahal Nanta sudah berkorban banyak untuk dirinya.

"Nanta dimana sekarang?" tanya Keyla dengan suara yang bergetar.

"Gue nggak tahu, Nanta nggak mau ngasi tahu siapapun. Tapi kayaknya Sheryl tahu karena dia waktu itu nyamperin Nanta," unar Marchel.

Keyla bangkit dari duduknya, "bisa lo anter gue ketemu Sheryl?"

***

KEYLA masih menatap surat yang Nanta titipkan pada Sheryl untuk dirinya. Ia penasaran dengan isinya, tetapi dia takut untuk membukanya.

Akhirnya Keyla membuka perlahan amplop tersebut dan mengambil kertas yang ada di dalamnya.

Untuk Keyla Anatasia Fleura

Gue sebenernya nggak mau lo baca ini, gue cuma mau nulis ini doang buat nenangin diri gue. Tapi kalau gue emang nggak kuat buat nahan diri untuk nggak ngasi surat ini, gue minta maaf. Maaf karena buat lo nangis untuk sekali lagi. Tapi gue janji, ini yang terakhir.

Dari awal gue liat lo, gue sebenernya udah suka sama lo, cuma gue berusaha nutupin semuanya. Pas pertama kali gue liat lo, gue langsung berpikir kalau lo orang terjahat yang pernah gue kenal. Lo cewek paling songong yang pernah gue temuin.

Tapi semakin lama gue kenal lo, gue mulai merasa lo cewek paling menyedihkan yang gue temuin. Lo itu orang yang sok kuat padahal rapuh di dalam. Lo orang yang sok tegar, padahal lo nyimpen semua hal yang menyakitkan sendiri. Bahkan sampai saat ini lo masih nyimpen sesuatu sendiri tanpa ngasi tahu gue. Dan lo tahu? Itu semua bikin gue merasa bodoh.

Merasa bodoh karena sejak awal gue nggak bisa ngertiin lo. Baik saat pertama kali, maupun kali ini. Kita udah dipertemukan takdir dua kali, tapi kenapa kita nggak bisa sama-sama? Apa kita harus nyalahin takdir? Atau nyalahin diri kita yang sama-sama nggak bisa saling melengkapi?

Lo masih inget pas pertama kali kita jadian? Yang lo bilang cara gue nembak nggak romantis. Di sana gue ngerasa seneng luar biasa, cuma gue nggak mau ngeliatin ke elo aja, gue nggak mau lo nilai gue lebay.

Dan sejak gue pacaran sama lo, semua dunia gue yang dulu gue lupain. Rokok, minum-minum, balap-balap, geng, semua gue lupain, karena apa? Karena dunia gue udah tentang lo semua.

Dan saat lo pergi, gue merasa kehilangan dunia gue, gue kembali lagi ke dunia gue yang kelam. Gue bahkan bisa dibilang lebih ganas. Gue jamin lo bakalan takut kalau liat gue yang gila waktu itu.

Tapi kali ini gue nggak mau kayak gitu lagi Key. Gue nggak mau bertindak sebagai remaja labil lagi. Gue kali ini bener-bener mau fokus sama masa depan gue. Udah cukup semua kenakalan gue saat itu. Udah saatnya juga kita ngeakhirin cinta monyet kita. Gue nggak mau kita tergila-gila sama cinta monyet kayak gini dan akhirnya kita lupa sama masa depan kita.

Gue nggak mau lo rusak karena gue dan gue nggak mau rusak karena diri gue sendiri. Gue bakalan tinggalin semua hal kekanakan gue di Indonesia. Dan mulai menjadi dewasa di sini. Gue nggak mau buat susah orang tua lagi, udah cukup semuanya.

Dan gue harap lo juga bisa kayak gitu. Gue mau lo lupain cinta monyet kita dan fokus sama masa depan kita. Gue nggak mau lo nyari-nyari gue. Biarin aja semuanya berjalan sendiri. Ayo kita sukses sama-sama Key! Dan mari bertemu setelahnya! Dimanapun itu.

Oh, iya, inget satu hal, kenangan gue sama lo bakalan tersimpan dimemori gue sebagai kenangan paling indah.

Dari Ananta Rasya Fredick

Air mata Keyla mengalir sangat deras. Semua kalimat yang Nanta tuliskan di sana seolah menusuk hatinya berkali-kali. Semua kenangan bersama Nanta seolah-olah terputar-putar bagaikan kaset rusak. Apakah akhir kisah ini kembali menyakitkan seperti ini?

Jika memang akhirnya akan kembali menyedihkan seperti ini, lalu kenapa harus ada kesempatan kedua? Untuk sekedar membuka luka yang dulu? Jika memang begitu, Keyla tidak bisa membuat akhir semuanya menjadi tidak menyedihkan. Tetapi dia bisa membuat dirinya tidak semenyedihkan dulu.

"Kita bakalan ketemu lagi disaat kita udah sukses Ras!"

***

SATU tahun kemudian ...

Jemari lelaki itu sibuk menari di keyboard laptopnya. Lelaki itu berhenti sejenak untuk menyesap kopi hangat yang ia beli dan kembali mengerjakan tugasnya.

Baru setahun menjabat sebagai mahasiswa sudah membuat seorang Nanta yang tadinya suka keluyuran tidak jelas menjadi rajin seperti saat ini. Nanta mungkin sudah benar-benar tobat. Buktinya kehidupannya saat ini jauh lebih baik dan teratur dibandingkan dulu.

Untuk kalian yang penasaran apakah Nanta sudah punya pacar atau tidak. Sebenarnya di kampus sangat banyak yang naksir kepada Nanta, tetapi semuanya tidak dipeduli oleh lelaki itu. Bukannya ia masih mengharapkan Keyla, walaupun lelaki itu sangat merindukan gadis itu, tetapi Nanta memang benar-benar ingin fokus belajar.

Ngomong-ngomong soal Keyla, Nanta jadi penasaran bagaimana keadaan gadis itu sekarang. Apakah gadis itu sudah men—

Prakk

Segelas kopi jatuh ke lantai dan sedikit mengenai sepatu Nanta. Lelaki itu langsung bangkit dari duduknya.

"Im sorry sir," kata seorang gadis sambil menjongkokkan badannya untuk mengambil pecahan gelas kaca.

"It's okay," jawab Nanta sambil mengulurkan tangannya pada gadis itu.

Gadis itu menerima uluran tangannya dan menatap Nanta. Seketika gadis itu terkejut dengan sosok Nanta yang ada di hadapannya. "Nanta?" tanyanya tak percaya.

Dan melihat gadis di hadapannya membuat lelaki itu sadar, bahwa ia juga merindukan gadis itu.

~Terima Kasih Telah Membaca~

***

Tinggal epilog nih! Jangan lupa vomment ya!

01-09-2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro