2

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"hey kok ngelamun lagi sih..ayuk ah kita ke aula sekarang lama2 disini ntar kamunya kesambet lagi dari tadi nglamun mulu." ali menarik tangan prilly supaya mengikutinya.

Deg...

__________________

Kini ali dan prilly sudah tiba di depan aula, ternyata kini disana sudah banyak yang datang.

Prilly segera menghampiri dinda dan salsa kemudian ia duduk ditengah2 keduanya. Kedua sahabatnya terlihat bingung saat melihat prilly masuk bersama dengan ali. Saat keduanya bertanya prilly hanya meletakkan jari telunjuknya di bibirnya tanda mereka supaya diam karena dikta sudah akan memulai acaranya.

Acara diawali dengan pembagian tugas untuk acara reunian yang akan diadakan tahun depan, lebih tepatnya setelah hari raya idhul fitri.

Ketuanya sudah jelas dikta yang terpilih, untuk bendahara dikta menunjuk salsa dan semuanya setuju, hingga semua jabatan dibacakan tapi prilly belum juga diberi tugas. Dan akhirnya gilang sebagai wakil ketua, dia usul supaya prilly mengurusi soal konsumsi bersama dengan dimas. Prilly diberi tugas untuk mengurusi konsumsi yang akan dihidangkan saat reunian kelak. Prilly hanya menyanggupinya walaupun dia sendiri masih bingung, memang waktunya masih lama tapi mulai sekarang ia harus memikirkannya karena ini adalah reunian akbar.

Sedangkan dinda ditunjuk sebagai tim perlengkapan bersama dengan ali.

Rapatpun selesai kini mereka semua diperbolehkan untuk pulang.

Satu persatu dari mereka sudah pulang. Kini tinggal prilly, dinda, salsa, dikta dan ali. Prilly mengajak sahabatnya itu untuk segera pulang tapi dinda malah masih asik mengobrol. Prilly pun memutuskan untuk pergi dari ruangan itu karena ia merasa bosan, ia berjalan ke parkiran.

Sampai dparkiran tiba2 mata prilly terbelalak karena memdapati mobil dinda sudah tak ada. Ia segera berlari kembali ke ruang aula.

"din...dindaa...huft..huft.." teriank prilly dengan ngos2an karena lari. Semua memandang kearah prilly, menatap prilly heran.

"ada apa sih prill, abis liat hantu?" ucap dinda.

"bu..buk..bukaann..itu..emm mobil kamu gak ada.." jawab prilly masih dengan nafas tak beraturan.

"oh itu.." balas dinda enteng sama sekali tak terlihat khawatir.

"kamu kok santai banget sih?ini mobil kamu lho yang ilang." tanya prilly heran.

"ya ampun prill..mobil aku g ilang..tadi mama yang ngambil."

"kapan?"

"tadi waktu kamu ngilang. Oh iya aku pulangnya dianterin kak dikta ya.."

"maaf ya prill..aku juga g bisa nganterin kamu, mau langsung kerumah nenek soalnya.." sahut salsa.

"lha terus aku pulangnya ma siapa? Ah kamu gak tanggung jawab banget sih dind?"

"hhe sorry prill.."

"terus gimana dong akunya?"

"kan ada ali." jawab mereka serentak.

Prilly tampak keget, pasalnya tadi sempet mendengar bahwa ali datangnya bersama dengan tunangannya dan dia sedang menunggu di depan.

"ali? Lha terus tunangannya gimana?" mendengar pertanyaan prilly semua pun tertawa termasuk ali.
Prilly makin bingung.

"apanya yang lucu?" tanya prilly.

"kamu tuh yang lucu..udah ah yuk pulang keburu siang.." kata ali sambil berjalan dan menggandeng prilly.

Cieeeeee..." riuh teriakan teman2 prilly saat melihat prilly digandeng ali, prilly pun segera melepaskan genggaman ali.

Tampak ada guratan kekecewaan dari wajah ali. Entah apa itu artinya.

#########

Keesokan paginya prilly sudah siap untuk pergi ke kampus. Ia kini sudah berada di ruang makan bersama keluarganya.
Dengan menggunakan kemeja kotak2, celana jeans hitam serta sepatu wedgesnya. Polesan make up tipis makin memperlihatkan kecantikan prilly yang natural.

Merasa lelah menunggu dinda didalam rumah prilly pun berniat untuk menunggunya diteras, setelah tadi berpamitan dengan bundanya. Saat membuka pintu prilly melihat lagi seikat bunga mawar putih yang tak terlalu besar. Memang selama 2 tahun terakhir ini prilly selalu dikirimi bunga, entah siapa pengirimnya. Di setiap kiriman bunga itu selalu ada puisi cinta dan dibawahnya hanya bertuliskan secret admirer sebagai pengirimnya. Awalnya prilly merasa senang karena ternyata selama ini ia mempunyai pengagum rahasia, tapi akhir2 ini ia merasa itu semua seperti teror untuknya.

"semoga kau tak akan pernah bosan menerima bungaku dan membaca puisi2 ku... Your Secret admirer." itu lah tulisannya untuk pagi ini, mungkin hari ini si pengagum rahasia sedang kehabisan kata2.

"kiriman bunga lagi prill?" tanya dinda memecah lamunan prilly.

"iya..tau kenapa sekarang aku malah merasa seperti sedang diteror.kalau dia pengagum rahasiaku kenapa gak segera ngomong dan ungkapin perasaannya langsung? Kenapa harus seperti ini? Ini udah 2tahun lho dind? Apa dia gak bosen?" ujar prilly agak kesal namun bunganya tetap disimpan ke dalam rumah.

Prilly pun segera masuk kedalam mobil milik dinda setelah tadi menyimpan bunganya di kamar.
Dalam perjalanan mereka tak banyak terlibat obrolan, terkadang prilly lebih memilih memainkan ponselnya.

Tiba dikampus aktifitas seperti biasa yang prilly jalani, berada dikelas mendengarkan dosen yang sedang mengajar dengan sesekali ia terlihat mencatat apa yang sudah dosennya jelaskan. Kini prilly memang sedang kuliah semester 4 di salah satu perguruan tinggi negeri di kotanya, dengan mengambil jurusan hukum.

Selesai kuliah prilly dan dinda tak segera pulang, dinda mengajak prilly untuk mampir sebentar di toko buku. Dinda mencari sebuah novel keluaran terbaru. Prilly dan dinda memang sangat hobi membaca. Jadi tak heran kalau didalam kamar prilly hampir menyerupai perpustakaan. Novel karya siapapun ada, novel lama yang mungkin keluarnya saat bunda dan ayahnya masih remaja pun ada. Ia memang seperti kolektor novel. Prilly juga tak menyia2kan kesempatan untuk berburu novel lagi.

Ditangan prilly kini sudah ada 2buah buku yang akan ia beli. Ia pun menuju ke kasir untuk membayarnya. Dinda pun tak mau kalah, ia sedah membawa 4 buku untuk ia beli juga.

Selesai membayar prilly berjalan menghampiri mobil dinda. Ia masih menunggu dinda yang entah sedang apa, padahal tadi ia sudah terlihat berjalan kearah kasir tapi ia tak juga muncul.

Prilly bosan menunggu dinda yang tak kunjung datang, ia pun memilih memutar radio yang ada di mobil dinda, terdengar sang penyiar yang sedang berkicau berbicara sendiri.

"ya oke ini saatnya kita baca sms yang tadi sudah masuk ini ada dari ali. Hai bro aku seorang secret admirer mau kirim salam buat my princces prilly yang mungkin sudah bosan menunggu. Puterin lagunya aliando syarief yang kau terindah bro buat dia dan sampaiin kalo dia memang terindah. Thanks." begitu mendengar namanya disebut prilly terlihat kaget.

"Yak itu jadi untuk prilly jangan bosen ya..dan udah dengerkan kau memang terindah..aduuhh sepertinya dia ini sayang banget ya sama prilly? Jadi permintaannya aku kabulin ini lagu dari seorang pengagum rahasia buat prilly dan juga dari aku buat semua para wanita..hahaha langsung saja ini dia......" lanjut si penyiar radio dan lagu milik aliando syarief pun terdengar.

Prilly terlihat tersipu, walaupun itu belum tau pasti kalau lagu itu untuk dirinya. Mungkin hanya sebuah kebetulan tapi itu pun sedah cukup membuat prilly merona. Ia seperti melayang membayangkan sesuatu.

Lama prilly melamun dinda pun akhirnya datang juga, membuyarkan khayalan prilly.

Tanpa berkata2 lagi dinda melajukan mobilnya menyusuri jalanan yang mulai padat. Karena memang ini sudah jam pulang kerja. Jadi wajar kalau macet disana sini. Banyak pengendara motor terlihat melawan arus, ada juga yang serobot sana sini meliuk2 seperti di akrobat. Beginilah kota metropolitan. Semua orang berlomba2 menunjukkan kemampuan mereka ada yang satu keluarga beranggotakan 4 orang mobilnya juga 4. Mereka memang mampu membelinya tapi apa kota ini juga mampu untuk menampungnya? Kalau macet yang disalahkan pemerintah. Padahal pemerintah sudah menyiapkan sarana transportasi yang cukup nyaman dan aman. Kalau berlanjut seperti ini terus bisa2 jalanan bukan lagi macet melainkan lumpuh tak mampu bergerak lagi.

Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk prilly dan dinda untuk sampai dirumah. Rumah prilly dan dinda memang berdampingan.

Turun dari mobil prilly terkejut karena terdapat bunga lagi di depan pintunya. Biasanya ia menerima bunga hanya pada pagi hari tapi apa hari ini hari spesial karena ia mendapatkan lagi bunga di sore hari.

Dinda yang melihat itu pun ikut heran. Ia segera merebut kertas yang diselipkan di dalam buket bunga.

"maaf kalau selama ini aku menganggumu, maaf selama ini hidupmu terusik dengan tulisan2 tak jelas dariku, dan maaf sudah membuatmu merasa tak nyaman dengan perlakuanku kepadamu. Tapi aku mohon untuk sementara waktu kamu mau menerimanya, karena hanya dengan ini aku bisa ungkapin perasaanku, dan tunggu saat yang tepat aku pasti akan muncul. Aku selalu mencintaimu." dinda membacanya dengan lantang. Ia melihat ke arah prilly yang sedang terkejut mendengar isi pesan tersebut. Seakan2 si pengirim mengdengar semua ucapannya tadi pagi.

##########

Hayoo kira2 siapa yang kirim bunga dan lagu buat prilly?

Di tebak yak..

Bisa tebak langsung next..haha

Nuntut..

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro