Part 9 Dreamcatcher

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Di mata orang lain, lo itu seperti porselen berharga. Tapi di mata sahabat lo, lo enggak jauh dari porselen yang retak yang bisa sewaktu waktu pecah." ucap Yeji memandang Hyunjin yang berada di teras.

Hyunjin terdiam melihat anjingnya-kkami berlari riang sambil menikmati semilir angin yang berjumpa di helaian rambutnya.

Yeji menemani Hyunjin duduk di sebelahnya, ia menatap raut wajah Hyunjin yang tampak tidak berselera.

"Gue mau sendiri."

Nyatanya, sampai saat ini pertemanan mereka masih saja dilanda keheningan. Mereka sudah jarang makan di kantin membuat Yeji sedikit khawatir pada kembarannya itu.

Hyunjin itu sangat rapuh, berbeda dengan dirinya yang dibanting luar dalam enggak akan berpaling. Tapi Hyunjin beda, layaknya porselen yang selalu dipandang dia itu sebenarnya menyimpan kesedihan yang sangat banyak dibalik luka yang ia simpan.

"Bagaimana jadinya persahabatan kalian nanti, jangan pernah lupain mereka ya." ucap Yeji pelan membuat Hyunjin menoleh.

"Gue enggak akan pernah lupain mereka, karena mereka itu sahabat yang enggak pernah memandang visual di atas segalanya."

* * *

"Wehhh lu ngapain kesini?" Seungmin langsung menoyor kepala Jisung kencang.

"Ehhh gue nginep di rumah lo ya. Ortu gue pulangnya besok, gue males harus home alone," ucapnya enggak jelas.

"Iya tapi enggak sampai nguras lemari es gue juga!" Jisung langsung nyengir dan menutup lemari es rumah Seungmin dengan cepat.

Gimana sih kejadiannya?

Sekarang jam mulai bergulir menunjukkan pukul 8 malam. Seungmin di rumah sendirian sedangkan kakak dan kedua orang tuanya lagi ke rumah neneknya yang lagi sakit.

Seungmin yang lagi ngerjain pr di kamar ngerasa lagi dihantui pas denger ada suara lemari es kebuka. Dia langsung aja beranjak sambil bawa sapu buat mukul si maling.

"Maling?!!!!!!"

"Arghhhhh-min ini gue..."

Ehhh ternyata itu tupai yang sedang berkeliaran.

"Lo ngapain disini bambang?!"

Emang si Jisung enggak ada sopan sopannya masuk ke rumah orang. Enggak pake ngetuk-ehhh langsung masuk aja kayak rumahnya sendiri.

Emang dasar si tupai bar-bar😅

"Ya tadi rumah elo enggak dikunci, gue kira emang lo udah nyambut jadinya gue langsung aja masuk."

Please, bolehkah Seungmin nempeleng muka Jisung?

"Keluar lo sana?!" pekik Seungmin buat Jisung langsung sujud ke kakinya.

"Please, min. Gue lagi home alone di rumah," jujurnya hingga ia meraih tangan temannya itu kembali memohon dengan wajah tupainya.

"Yaudah sana lo tidur di luar."

"Ya enggak gitu juga, min. Nanti kalau ada yang nyulik gue bahaya dong."

"Enggak bakal bahaya, nanti yang nyulik juga bakal balikin elo lagi pas tahu banyak barang yang habis di gigitin elo."

"Anjir, min. Gue bukan tikus ya."

"Iya elo bukan tikus, tapi tupai gurun."

Iya iya terserah Seungmin savage aja.

"Ehh min, bisa dong kita main game online bareng." Jisung menaikkan kedua alisnya membuat Seungmin mulai terdiam.

"Okeee ayoooo,"

Berakhirlah mereka bermain game hingga pagi menjelang.

Tanpa sadar kalau hari itu bakal diadakan UTS😓

* * *

"Ngapain lo beli dreamcatcher? Kayak anak perempuan aja lu." cibir Hyunjin buat Yeji mukul kepalanya kencang.

"Gue emang perempuan bambang?!"

"Ohhh kukira elo cowok." Yeji cuma bisa menghela napas kasar.

Sabar ini dia lagi di mall, kalau udah nyampe rumah nanti bisa langsung pelanting kakaknya ke sumur.

Saat UTS telah usai, Yeji mengajak Hyunjin pergi ke mall. Alasannya untuk refleshing diri karena telah menghadapi berbagai cobaan yang rumit.

Yeji lagi mampir ke toko aksesoris, sedari tadi ia tertarik melihat dreamcatcher yang menggantung di depan toko dengan berbagai pernak pernik menjulang di sekelilingnya. Mata kucingnya seakan terpanggil untuk mulai membelinya.

Hyunjin merasa binggung. Ia tahu kalau kembarannya itu sudah mempunyai banyak dreamcatcher di rumah, apalagi itu seperti sebuah gudang yang dipenuhi tumpukan dreamcatcher.

"Ngapain sih beli lagi?"

"Ini bagus tahu, gue belum pernah punya."

"Ya tapi elo udah punya setumpuk," Hyunjin mencubit pipi adeknya membuat Yeji meringis.

"Tapi kan baru ada dua-"

"Dua kardus." potong Hyunjin membuat Yeji terkekeh.

"Biarin sih, masalah banget."

"Ya masalah lah?! Lo ngapain sih pakai segala gantungin dreamcatcher di kamar gue?!" pekik Hyunjin.

"Ya biar bagus lah, kamar lo gelap banget udah gitu suram lagi."

"Bodo." Hyunjin pergi ninggalin Yeji yang masih belum sadar di tinggal.

Hyunjin naik eskalator sambil melihat pemandangan di bawah yang lumayan ramai. Tak terkecuali dengan beberapa orang yang ikut naik bersamanya.

Tapi apa daya, yang naik eskalatornya orang pacaran semua lagi. Dia berasa jomblo sendiri.😌

Setelah menaiki dua eskalator, akhirnya Hyunjin sampai di lantai atas yang terdapat restaurant dan juga gedung bioskop. Hyunjin duduk di salah satu kursi yang tersedia di dekat gerai es krim sambil menjawab telepon yang sudah dua kali berdering.

"Woyyy lo dimana bambang pakai ninggalin gue segala?!"

"Di lantai atas, ya salah lo sendiri pakai belanja kelamaan."

"Yaelah gue cuma ngantri doang yang lama."

"Ya kan gue laper."

"Anjir lu-"

Pip

Hyunjin mematikan teleponnya. Bahaya kalau tetap dinyalain apalagi adeknya itu punya jiwa singa yang suka ngaum keras banget sampai dia teriak di telepon aja banyak orang yang denger.

Enggak salah si Yeji itu titisan toa jadi kalau ngomong enggak usah pakai mic lagi.

Selagi Hyunjin menikmati es krimnya, Yeji kebingungan nyari kakak bar-barnya yang hilang entah dimana. Pakai nelpon enggak diangkat segala lagi.

Emang dasar tuh orang.

"Yeji!!!" ada pasangan yang menyapanya sambil tangan lainnya bergandengan membuat Yeji iri.

"Ehhhh jangan deket deket?!" Yeji udah teriak aja dan buat mereka kaget.

"Astaga, ji. Lo kenapa sih?" tanya laki-laki itu kaget pas tahu Yeji nampilin sisi garangnya.

"Jangan deket deket?! Gue enggak mau jadi setan!!" mereka ketawa kencang.

"Yaelah, ji. Santai aja kali. Sini tangannya gua gandengin." perempuan itu menggandeng tangan Yeji dan pria itu berjalan di sebelah Yeji.

Yeji berasa jadi emak yang nemenin anaknya pacaran😌

"Woyyy Hyunjin?!!" teriak Minho si pelaku yang berada di sebelah Yeji menemukan Hyunjin yang lagi main hp balesin pesan para gebetannya.

"Anjir lo, Hyunjin?!!!" Yeji langsung aja lari buat Hyunjin kaget setengah mati buat langsung pergi membuat pasangan itu tertawa.

"Ada ada aja temen lo itu, li." Minho tertawa buat Lia ikut terkekeh.

"Emang udah dasarnya kayak tom & jerry kak." Lia menggandeng tangan Minho lalu mengajaknya ke gedung bioskop yang sudah menjadi destinasi utama mereka.

* * *

Kkeutttt!!!!!

Dikit ya gaess😳

Part ini cuma sebagai pemanis ya gaesss. Konfliknya entaran dulu kasihan kaliannya nanti pada tegang😅

Aduhh ada Minho Lia jadi cameo😰

Okee see you next part👋

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro