12. Ryu & Kei Moment

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

     🎵 By Henry - Its You

Note: Dengarkan sambil membaca ya guys biar lebih ngena feelnya 😊

❤️❤️❤️

Cause you're the right time at the right moment.
You're the sunlight keeps my heart going.

I know when i am with you

I can't keep  myself from falling
Right time at the right moment

It's you

You

It's you

🐾🐾🐾

     Setelah beberapa hari tinggal di lingkungan yang begitu tenang dan juga asri. Ryu dan Kei pun mulai bisa menjalani kehidupan rumah tangga mereka dengan baik. Terlebih lingkungan Dream Town ini begitu ketat akan keamanannya. Tak sembarang orang dapat masuk ke dalam lingkungan Dream Town, itu membuat Ryu cukup tenang karena tak akan ada paparazi yang mengusik kehidupan rumah tangganya bersama Kei.

     Malam itu seperti biasanya, Ryu dan Kei tengah berada di depan wastafel bersama. Mereka sedang asik menggosok gigi mereka dengan sikat gigi couple berwarna pink dan biru muda pilihan Kei hasil belanjanya sehari yang lalu. Sambil saling tatap dan sesekali bercanda, mereka nampak begitu menikmati kebiasaan-kebiasaan kecil yang mereka ciptakan setelah menjadi sepasang suami istri. Tak hanya menyikat gigi bersama, sebelum tidur Ryu dan Kei biasanya akan membaca buku bersama di atas tempat tidur hingga Kei tertidur di atas lengan Ryu. Kecupan lembut di kening serta usapan di hidung pun akan selalu di berikan Ryu untuk istrinya itu.

     Keesokan harinya, Kei terlihat sibuk di dapur,dengan masih memakai kemeja putih gombrong tubuhnya terlihat begitu kecil dan imut. Ia fokus pada mesin penghancur buah di depan matanya. Sambil sesekali menguap, tangannya pun mulai menyiapkan beberapa slice roti tawar dan mengolesinya dengan selai strawberry kesukaan suaminya. Saat buah mangga di depannya sudah hancur dan menimbulkan harum yang khas, ia pun mematikan mesin tersebut lalu menuangkan jus mangga ke dalam gelas. Lalu ia segera membawa jus dan roti itu ke meja makan yang jaraknya tak jauh dari dapur.

" Yank" panggil Ryu yang baru saja keluar dari kamar mandi masih sambil mengeringkan rambutnya yang basah.

" Ya, kamu udah selesai mandinya?, sini sarapan, aku udah buatin kamu sarapan" ucap Kei yang kemudian melangkah ke arah Ryu.

" Kamu mandi juga sana yank, biar bisa sarapan sama-sama" balas Ryu dengan lembut. Kei pun tersenyum sambil mengangguk.

" Baju mu udah aku siapin di kamar ya " kata Kei sambil melangkah meninggalkan suaminya yang masih berdiri dengan dada telanjang tapi sudah meneguk jus mangga buatannya.

Setelah menghabiskan setengah gelas jus, Ryu masuk ke dalam kamar, ia pun segera memakai kemeja yang telah di siapkan oleh Kei. Sambil bersiul riang ia menatap dirinya di cermin besar yang ada di kamarnya. Sesekali ia pun memandangi foto pernikahan mereka yang di pasang di kamar tersebut sambil terus tersenyum. Tak lama Kei pun keluar dari kamar mandi. Ryu menatap istrinya dari pantulan cermin,dengan senyum menggoda ia memutar tubuhnya dan melangkah mendekat ke arah Kei lalu memeluk mesra istrinya itu.

" Ihhhh yank kamu ngapain sih" seru Kei yang tiba-tiba saja di peluk dari belakang oleh Ryu.

" Gak pa-pa pengen peluk kamu aja" kata Ryu manja sambil menyadarkan kepalanya di leher Kei

" Mulai deh" sahut Kei sambil melirik suaminya

" Habis kamu terlalu menggemaskan, bikin aku gimana gitu" goda Ryu sambil memutar tubuh Kei agar menghadap ke arahnya.

Sejenak ia menatap Kei dengan intens,sambil memegang kedua bahu Kei ia pun berkata.

" Makasih ya udah jadi istri aku, maaf kalau pernikahan kita seperti ini, tapi aku janji, ini gak akan lama. Aku akan selesaikan semuanya dan setelah itu aku akan mulai mengenalkan mu kepada publik" ucapnya dengan wajah bersalah.

Ryu mengatakan hal demikian karena ia tahu bahwa Kei kerap merasa sedih mengapa ia tak bisa mengakui Ryu sebagai suaminya di depan semua orang. Hanya di hadapan keluarga dan beberapa orang tertentu saja ia bisa menunjukan identitas dirinya yang sebenarnya. Sebuah fakta bahwa ia adalah seorang istri dari Park Ryujin harus ia tutupi rapat-rapat.

Kei terdiam dengan mata yang mulai berkaca-kaca saat mendengar ucapan suaminya itu. Ada rasa bersalah yang melingkupi hatinya. Ia merasa mungkin sikapnya terlalu membuat Ryu terbebani.

" Aku akan berusaha untuk jadi istri yang baik buat kamu, aku akan berusaha untuk gak terlalu memikirkan masalah itu. Yang terpenting hubungan kita baik-baik aja, aku gak akan peduli dengan omongan orang lain" kata Kei sambil menahan butiran bening di matanya yang sudah menghalangi pandangan.

" Hubungan kita akan baik-baik aja, aku janji sama kamu, aku akan berusaha untuk jadi yang terbaik untuk kamu" ucap Ryu yang kemudian mengusap hidungnya ke hidung Kei.

" Maafin aku untuk situasi saat ini, aku mohon bertahanlah, ini tak akan lama" lagi-lagi Ryu meyakinkan istrinya. Dengan anggukan pelan Kei pun melebur dalam pelukan hangat seorang Ryu.

🐾🐾🐾

     Tepat pukul 8 pagi, keduanya beranjak keluar dari kamar apartement mereka. Ryu yang sudah di jemput oleh managernya akan langsung menuju ke Dream Entertainment untuk urusan film terbaru yang akan mulai mereka tanda tangani serta rapat mengenai acara Dream Family Event yang akan di selenggarakan sebulan lagi. Sedangkan Kei, tujuannya pagi ini tentu saja ke Mark Cloth untuk mulai menyiapkan konsep baju yang akan di pakai para idol, model dan artis Dream Entertainment untuk acara tahunan mereka itu.

" Kamu bawa mobilnya hati-hati. Jangan sampai telat makan ya, nanti aku hubungi kamu kalau udah sampai Dream" kata Ryu sesaat melangkah keluar dari kamar.

" Iya, kamu juga jangan telat makan" balas Kei sambil menggenggam tangan suaminya dengan erat.

Setelah mengunci pintu unit apartemen, mereka melangkah menuju lift. Sambil tetap menggenggam tangan Kei, Ryu sesekali menatap istrinya yang berdiri disampingnya itu dengan tersenyum.

Ting

Bunyi pintu lift terbuka. Saat mereka hendak masuk, sapaan yang begitu ramai pun menyambut mereka.

" Selamat pagi" sapa 5 laki-laki muda berwajah tampan yang tak lain adalah beberapa member dari grup boyband XOX. Jumlah member grup tersebut sebenarnya berjumlah 9 orang tapi entah kenapa hanya 5 orang yang muncul di hadapan mereka saat ini.

" Ng selamat pagi" sapa balik Ryu dan Kei sedikit gugup.

Sepasang suami istri ini bahkan heran dari mana mereka, kenapa pagi-pagi begini sudah berada di lantai teratas gedung ini.

" Apa kalian baru aja dari rooftop?" tanya Ryu membuka percakapan.

Meskipun ia tahu bahwa mereka adalah salah satu grup terkenal asuhan Dream, Ryu belum pernah mengobrol secara langsung pada mereka kecuali

" Aigoo Erlan " seru Ryu saat melihat sesosok laki-laki yang berdiri paling belakang dan tertutupi oleh teman se-grupnya yang bertubuh lebih tinggi. Seketika itu pula Kei pun menoleh ke arah laki-laki yang namanya disebut tadi.

" Akhirnya ada yang sadar dengan keberadaan gue, wah kalian keliatan mesra sekali ya " goda laki-laki bertubuh tinggi, kurus dan juga tampan sekaligus imut-imut yang menjadi member termuda dari grup itu dari belakang mereka berdua.

" Kyaaaa Erlan " pekik Kei yang kemudian memeluk adik sepupunya itu.

" Akhhh Kak Kei sekarang aja peluk-peluk, tadi bahkan gak ngenalin gue" protes Erlan setelah melepaskan pelukan Kei.

" Hehe aku gak liat tau, jumlah kalian banyak sih udah gitu kamu berdiri paling belakang, ya mana aku liat. Ya ampun tinggi mu terus bertambah ya" ucap Kei sambil mengusap kepala Erlan.

" Ya kali gue kecil terus, udah nambah tinggi aja, gue masih tetep kalah sama ni giant, gimana kalau gue gak nambah tinggi " celetuk Erlan sambil menyikut perut Chanu, anggota tertinggi yang menjadi rapper di grup tersebut.

" Sialan gue di bawa-bawa, kalau lu gak nambah tinggi ya berarti itu derita lu" ucap Chanu dengan suara beratnya di susul tawa mereka memenuhi lift.

Tak lama kemudian mereka terlibat obrolan ringan yang membuat mereka mulai akrab satu sama lain. Mereka bahkan saling bercerita alasan ke-5 pemuda itu dari rooftop hanya untuk cari angin dan berswafoto. Alasan yang kekanakan tapi bisa membuat Ryu dan Kei tersenyum.

     Kei dan Erlan memang begitu dekat, bahkan saat Erlan masih kecil, Kei lah yang mengurusnya, Kei tahu betul bagaimana sifat dan sikap adik sepupunya satu ini. Laki-laki yang begitu terlihat cool dan di gila banyak gadis ini sebenarnya adalah pribadi yang manja tetapi juga hangat. Kedekatan mereka sedikit berkurang setelah Erlan masuk menjadi anggota XOX, kegiatan yang padat dengan grupnya itu membuatnya jarang bertemu dengan Kei, meski begitu mereka tetap berkomunikasi dengan baik. Erlan adalah salah satu orang yang mendukung pernikahannya dengan Ryu selain Leon. Erlan pula lah yang berusaha merayu Mark Wibisono agar tetap memberi restu di pernikahan Kei.

" Kak gue duluan ya, jaga kesehatan lu, baik-baik sama kakak ipar" ucap Erlan saat angka sudah menampilkan angka 1 yang berarti mereka telah sampai di lantai yang mereka tuju.

" Mmm, kamu juga baik-baik ya, jangan nakal dan bertingkah kayak bayi, ingat umur " balas Kei membuat Erlan memajukan bibirnya.

" Kyaaa jangan bilang kayak gitu di depan member yang lain lah" protes Erlan membuat Kei dan Ryu tertawa.

" Walau kak Kei gak bilang gitu juga, kita udah tau lu kayak gimana Lan, jadi gak usah sok takut buat di bully, lu udah pasti kita bully" celetuk si Naresh pemilik wajah tampan sekaligus cantik itu sambil terkekeh. Erlan pun melorotkan kedua bahunya dengan wajah melas.

" Akhh udah ayo kita jalan, udah di tungguin manager tuh" balas Erlan sambil mendorong tubuh teman-temannya keluar lift.

Sebelum ia sendiri menyusul langkah member yang lain, Erlan tersenyum ke arah Kei.

" Kakak ipar, tolong jaga si cengeng itu ya, tolong jangan buat dia sedih apa lagi sampai nangis, kalau sampai itu terjadi, kakak ipar akan berurusan sama gue" ucap Erlan sedikit berteriak sambil terus melangkah di belakang teman-temannya dan melambaikan tangannya ke arah Kei.

Ryu nampak mengajukan ibu jarinya ke arah Erlan, dengan senyuman manis ia pun menatap ke arah Kei di sampingnya.

" Aku baru sadar kalau Erlan udah sebesar itu, dia bahkan udah bisa nitipin aku ke kamu, padahal dulu aku yang selalu jagain dia" ucap Kei sambil terus menatap punggung Erlan yang makin lama menghilang dari pandangan matanya.

Dengan lembut, Ryu meraih bahu Kei dan mendekapnya.

" Dulu emang kamu yang jagain Erlan tapi sekarang aku lah yang akan jagain kamu seperti yang Erlan bilang" ucapnya sambil tersenyum. Kei pun tersenyum pula mendengar ucapan lelaki di samping nya itu.

🍃🍃🍃

     Kei nampak tengah berdiskusi dengan beberapa orang utusan dari Dream Entertainment. Mereka sedang membicarakan mengenai konsep pakaian yang akan di pakai oleh para artis Dream.

" Kami sudah sepakat untuk memilih konsep yang simple tapi elegan. Jadi kami harap mba Kei bisa memberikan yang terbaik untuk kami" ucap Saras salah seorang dari mereka.

" Apa ada permintaan khusus lainnya?, seperti warna baju mungkin?, atau apapun?" tanya Kei

" Mmm terserah mba Kei aja, kami percayakan semua pada mba Kei" ucap Saras

" Oia ini daftar artis-artis yang akan tampil di event tersebut, kalau mba Kei butuh apa-apa bisa langsung hubungi saya" sambung Saras sambil menyodorkan selembar kertas berisi nama artis yang harus ia siapkan kostumnya.

" Oke makasih, saya akan hubungi mba Saras kalau saya ada kesulitan ataupun butuh bantuannya, jadi mohon kerja samanya" tutur Kei sambil tersenyum.

Setelah Saras dan ke-2 asistennya keluar dari ruangannya, Kei pun langsung memikirkan kostum apa saja yang cocok untuk para artis Dream terutama suaminya. Saat ia sedang memilah-milah jenis pakaian, tiba-tiba ponselnya berdering. Ia pun segera mengangkat panggilan telepon tersebut yang tak lain adalah dari sang Mama. Dari pembicaraan yang singkat itu, sang Mama memintanya  datang untuk makan malam di rumah.

" Jangan lupa ajak Ryu ya Kei Mama kangen banget sama mantu Mama yang ganteng itu" ucap Fury dari seberang sambil terkekeh.

" Ng, tapi Papa gimana?" tanya Kei ragu

" Eiggh kenapa emang sama Papamu, biar aja!, emang kalau mantunya mau makan di sini kenapa, pokoknya ajak Ryu ya nanti malam, Mama tunggu lho Kei" kata sang Mama sebelum mengakhiri panggilan telepon tersebut.

🍃🍃🍃

     Di tempat lain, Ryu yang sedang duduk di ruang kerjanya ditemani oleh Remi terlihat tak fokus. Remi yang sejak tadi memaparkan jadwal kegiatan yang akan di lakukan beberapa minggu kedepan itu malah di acuhkan.

" Ryujin!!" pekik Remi sambil menggebrak meja, membuat Ryu tersadar dari lamunannya.

" Duh bang, lu ngapain sih pake gebrak meja, kaget gue!" protes Ryu

" Gue gak akan gebrak meja kalo lu nyaut sama panggilan gue!" balas Remi.

" Hah?, lu manggil gue?, kapan?"

" Setahun yang lalu!!" seru Remi dengan wajah kesal membuat Ryu hendak tertawa tapi ia tahan.

" Lu bisa fokus gak sih?, dari tadi bengong aja, apa yang lu pikirin sih?" tanya Remi kemudian

" Gue kepikiran soal tar malam nih bang" ucap Ryu dengan wajah lesu

" Kenapa tar malam?, ada apaan?, lu kan gak ada jadwal kemana pun tar malam"

" Nah karena gue gak ada jadwal tar malam, gue jadi galau"

" Kok bisa?" tanya Remi dengan wajah bingung

" Ibu mertua ngajak makan malam di rumahnya, gue bingung harus gimana nanti kalau ketemu suaminya" jawab Ryu asal.

Remi pun tertawa saat mendengar penyebab artisnya tak fokus sejak tadi.

" Lu kayak buronan mertua aja sih, lagian kayak gitu aja di pikirin" ledek Remi santai

" Lha kalau gak gue pikirin trus harus gue apain donk?"

" Lu jalanin lah, kan lu udah berani nikahin anaknya masa cuma ketemu makan malam sama mertua aja jiper!, mana pesona seorang Ryujin yang bisa meluluhkan hati seluruh wanita?" lagi-lagi Remi meledek.

" Pesona gue gak ngaruh kali buat si Mark Wibisono!, akhh lu bang bukannya kasih gue solusi malah ngeledek doank" keluh Ryu membuat Remi terbahak.

" Eh dengerin gue!, sebagai lelaki sejati lu gak perlu takut untuk ketemu sama mertua lu, walau pun dia gak suka atau apapun ke lu, lu harus tetap bersikap sebagai seorang lelaki sejati. Tunjukin ke dia kalau lu itu pantas untuk jadi pendamping anaknya, gak peduli dengan skandal yang terjadi, lu harus bisa bikin mertua lu percaya dan yakin kalau lu emang orang yang tepat buat Kei" ceramah Remi membuat kepercayaan diri Ryu meningkat.

" Oke bang, gue akan lakuin kayak apa yang lu bilang" ucap Ryu penuh keyakinan.

🍃🍃🍃

     Malam harinya di rumah Kei. Ryu yang sudah siap untuk bertemu dengan ayah mertuanya itu terlihat sedikit tegang. Ia berkali-kali menarik nafas dan menghembuskannya didepan pintu yang sejak tadi belum terbuka.

" Tenang yank, Papa gak akan makan kamu kok" goda Kei pada Ryu

" Iya gak makan aku, cuma kunyah aku trus muntahin lagi kan yank" sahut Ryu sambil memicingkan matanya, kontan ucapan itu pun mengundang tawa Kei

" Ya gak lah yank, Papa gak kayak gitu kok"

Ryu memang begitu khawatir mengenai hubungannya dengan Mark. Setelah nekat menikahi Kei, Ryu memang belum pernah lagi berbincang dengannya. Mark sendiri pun sikapnya menjadi dingin saat bertemu dengan Ryu. Ia bicara begitu singkat dan selalu menghindari kontak mata dengan Ryu. Sikap dari Ceo Mark Cloth itulah yang membuat Ryu cukup frustasi. Berbeda dengan Mark, sikap Fury sang istri kebalikannya. Fury begitu menyayangi Ryu dan selalu cocok saat berbincang dengannya.

" Ya ampun, mantu kesayangan Mama udah datang, ckck nambah ganteng, nambah mempesona, Mama meleleh liatnya" seru Fury saat mereka berdua telah masuk kedalam rumah.

" Ah Mama bisa aja, Mama juga tambah cantik tetap awet muda lagi" timpal Ryu membuat Fury tersipu.

" Ah kamu pinter merayu ya" cetus wanita paruh baya yang wajahnya masih begitu cantik dengan bentuk tubuh proporsional.

" Papa mu ada di dalam, masuk lah temui dia" ucap Fury kemudian membuat wajah Ryu menegang seketika.

Kei yang melihat ekspresi wajah suaminya itu tersenyum lembut lalu mengusap lengan Ryu seakan memberikan energi ketenangan dan keberanian sekaligus.

" Kamu pasti bisa yank" ucap Kei.

" Fuh, oke aku temui Papa dulu ya" ucap Ryu dengan hati yang bergejolak.

Kei dan Fury pun melangkah menuju dapur untuk menyiapkan santap malam mereka. Dengan sedikit khawatir Kei sesekali melirik ke arah Ryu yang mulai berjalan ke ruang tengah, mendekati Papanya yang tengah membaca sebuah surat kabar.

Deheman pelan keluar dari mulut Ryu untuk memecahkan keheningan. Seketika itu pula Mark menurunkan lembaran kertas besar yang sejak tadi menutupi wajahnya.

" Malam Pa, Papa apa kabar?" sapa Ryu basa basi dengan suara yang di buat tenang. Setenang air di telaga.

" Mm baik, mana Kei?" tanya pria berperawakan sedang dengan rambut berwarna putih itu melihat sekelilingnya mencari anak semata wayangnya.

" Kei sama Mama di dapur" jawab Ryu yang sudah duduk rapi di hadapan Mark.

Sejenak tak ada suara lagi. Mark yang duduk sambil melipat kakinya hanya menatap menantunya itu dengan seksama.

" Bagaimana pekerjaanmu?" pertanyaan keluar dari mulut Mark membuat Ryu sedikit senang karena merasa di ajak bicara.

" Puji Tuhan semua berjalan baik Pa"

" Baguslah, berhati-hatilah dalam melakukan segala tindakan. Jangan sampai karena kecerobohan mu, hati anak ku terluka"

Degg

Ucapan Mark barusan terdengar begitu menohok. Harga dirinya seakan di pertaruhkan saat ini.

" Kau tentu tahu kan, aku tak akan membiarkan mu menyakiti hati anak ku hanya karena sikap bodohmu" sambung Mark membuat wajah Ryu sedikit mengeras.

Kedua pria dewasa itu kini saling tatap tanpa suara. Mark seakan-akan ingin menelan Ryu bulat-bulat saat itu juga. Sedangkan Ryu dengan tatapan dingin yang menjadi ciri khasnya mengisyaratkan seakan ia tak takut sedikit pun dengan ucapan Mark.

" Saat ini Papa boleh tak percaya dengan saya, tapi saya akan tunjukkan pada Papa bahwa Kei menikahi orang yang tepat. Saya tak akan membuatnya menangis, saya akan menjaganya hingga maut memisahkan kami" ucap Ryu mantap dan tenang

Mark mengutas senyum tipis.

" Buktikan lah Ryu, buktikan bila kau memang pantas untuk Kei" ucap Mark di ikuti anggukan dari Ryu.

Melihat suasana yang begitu tegang di ruang tengah, Fury pun melangkah untuk mencairkan suasana.

" Aduh Papa menantu main kesini jangan di bikin tegang gini donk, ngobrol yang santai aja, nanti kalau Ryu ngambek, kita nanti susah lho buat ketemu anak kita" goda Fury sambil mengusap lembut lengan suaminya itu.

" Liat tuh Kei jadi ikut tegang lho sayang" sambung Fury sambil menunjuk Kei yang berjalan pelan ke arahnya.

Mark tersenyum kecut lalu menerima pelukan hangat dari Kei.

" Aku tak membuatnya tegang, aku hanya ingin anakku ini bahagia, apa itu salah?" ucap Mark sambil tersenyum ke arah Kei sambil mengusap rambut anaknya yang telah duduk disampingnya.

" Ihh sayang, emang Kei gak bahagia. Jelas-jelas dia bahagia gitu hidup sama Ryu" bela Fury sambil mengedipkan sebelah matanya pada sang menantu.

" Iya Pa, Kei bahagia kok" sambung Kei sambil memeluk lengan sang Papa manja.

" Ya ya baiklah Papa percaya, lebih baik sekarang kita makan, Papa sudah lapar" ajak Mark sambil bangkit dari tempat duduknya dan melangkah menuju ke meja makan. Tak lama Fury pun mengekor di belakangnya sambil mengandeng tangan anaknya dan menantu kesayangannya.

Update lagi 🤗
Semoga gak bosen ya sama Part yang panjang ini hehe

Mohon dukungan dari kalian semua
Jangan lupa komentar dan vote ya 😘

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro