💮~[Part VII]~💮

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Previous

[Name] berhadapan dengan pria bersurai Orange, Dazai berhadapan dengan wanita berambut bob, dan Kunikida berhadapan dengan bocah berambut pirang dan topi petani.

Mereka bertarung dengan lawannya masing-masing, saling menyerang dan melindungi diri. Dazai dan kunikida berhasil menghindar dari serangan lawan mereka.

Namun, keadaan mulai memburuk. Semua terlihat kelelahan dan banyak luka di tubuh mereka. Hal itu membuat emosi [Name] tersulut.

Tidak ada yang berani bergerak karena mereka tau,

Jika bergerak maka mereka akan merasakan neraka yang sangat mengerikan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Normal POV

"HAHAHAHAHA." Sang gadis berambut [H/C] itu tertawa dengan sangat mengerikan.

Seperti, Monster

Tawa itu berhasil membuat pertarungan berhenti sejenak dan membuat semua orang yang berada di sana merasakan ketegangan yang ada. "A-apa yang terjadi disini?" Wanita berambut bob itu mulai merasa aneh dengan tingkah sang gadis.

Situasi yang ada saat ini membuat semua yang berada di sana menjadi waspada. "Jangan ada yang bergerak atau kita akan mati." Pria berambut orange itu memperingati rekan-rekannya.

"Ne~ Ayo, bermainlah denganku~ Kau pria berambut orange ... kau bilang ada bom kan di sini? Bagaimana kalau kau menyalakan bom tersebut?" Orang yang ditunjuk hanya bisa berdiri diam membatu.

"Apa yang kau tunggu? Ayo, cepat nyalakan bomnya!" Perintah dari sang gadis membuat pemuda berambut orange itu mau tidak mau menyalakan bomnya.

Dengan itu, waktu penghitungan bom tersebut dimulai.

Hanya 30 detik sampai mereka semua meledak bersamaan dengan bom itu.

30...

"Nah~ saatnya mulai permainannya! Oh, sebelum itu--" ucapan [Name] terpotong karena ia teringat sesuatu. Gadis itu berjalan mendekati Atsushi dan gadis yang tertawan di sebelahnya.

25...

"At-su-shi-san~" Panggil gadis itu dengan suara yang sangat berbeda, seakan ada dirinya yang lain yang membuat Atsushi bergidik ngeri.

[Name] tertawa kecil melihat atsushi yang ketakutan itu. Semua orang disana terlihat sangat tegang karena hitungan waktu bomnya terus berjalan. Namun, tidak ada yang meninggalkan tempat tersebut.

20...

[Name] membantu melepaskan ikatan tali yang terikat dengan kencang di tubuh pria bersurai putih dan gadis SMA itu.

"Nah selesai~" Gadis yang berambut [H/C] itu berbicara dengan nada yang  mengerikan.

15...

"Kau anak SMA ya? Bagaimana kalau kau pulang dan melupakan semuanya." perintah sang gadis dengan senyuman di wajahnya.

"Ha-hai', arigatou." Gadis itu dengan takut-takut berterima kasih pada [Name] dan bergegas pergi dari tempat itu.

10...

"Nah, sekarang kita lanjutkan permainannya~" [Name] tersenyum, tapi bukan senyum manis yang ia tunjukkan, melainkan senyuman seorang Monster yang bersiap membunuh mangsanya

Mereka semua tidak bisa diam saja. Tetapi saat mereka mau bergerak, tubuh mereka terasa kaku.

Seperti sebuah patung...

Atau lebih tepatnya, seperti boneka~

Dalam sekejap, pria berambut orange itu jatuh pingsan dengan darah yang keluar dari perut dan mulutnya.

Membuat sekelompok 'pemberontak' itu panik.

5...

"Hhh, kau terlalu lama sih. Jadinya aku keburu bosan, kan."

0...

Peep ... peep ... peep ...

"Kalian pikir aku bodoh? Sejak awal aku tahu bahwa bom itu hanyalah bom mainan... Bom plastik yang tidk akan pernah meledak! AHAHAHA!" [Name] terlihat kesal karena dirinya ingin ditipu dengan tipuan aneh itu.

Semua yang ada di sana terkejut. 'Bagaimana dia bisa tahu? Pantas saja ia menyuruh untuk menyalakan bom itu!' batin semua yang kini menyadari kepekaan dari sang gadis yang cukup tinggi.

Sehingga saat ini mereka harus lebih berhati-hati.

'[Name]-san mulai kehilangan kendali, padahal tidak perlu sampai segitunya.' batin Atsushi yang kini mengkhawatirkan keadaan sang gadis.

Dazai POV

[Name]-chan semakin kehilangan kendali, sepertinya rencana untuk menolongnya hancur berantakan.

"Kunikida-kun~" panggilku dengan suara yang sangat pelan agar tidak ketahuan oleh yang lainnya.

(Situasinya itu Dazai dan Kunikida memang terluka. Namun, masih hidup dan hanya berpura-pura mati. Kenapa pura-pura?

Rahasia~

Normal POV

[Name] mulai berjalan perlahan ke arah para 'pemberontak' itu sambil membawa katananya yang berlumuran darah.

Bagaimana keadaan pria bersurai orange itu? Tenang saja dia hanya sekarat.

"Nah, siapa lagi yang ingin bermain denganku?" [Name] menampilkan senyum yang sangat mengerikan di wajahnya.

Seketika, ada suara seorang gadis yang bisa dibilang cukup mengerikan dan suara itu hanya bisa didengar oleh [Name]

Yah, bisa dibilang itu adalah rahasia yang akan terungkap seiring berjalannya cerita.

*~•°~°•~*

"Bagus [Name]-chan, kau hampir membuka 'pintu' terlarang di dalam sini~!" Suara itu terdengar sangat senang dan tidak sabar. Seakan-akan apa yang sudah ia tunggu sejak lama akan datang.

"Tidak! Sampai kapanpun aku tak akan pernah membuka pintu itu!" Berbeda dengan [Name] yang menolak 'hal' itu terjadi.

"Tapi, kau hampir membukanya loh~ kau tidak ingin 'kejadian' itu terulangi kan?" Suara itu ingin [Name] mengingat kembali masa lalunya yang kelam.

"Tidak! Aku tidak ingin kehilangan siapapun lagi! Tidak akan kubiarkan kau merebut semuanya dariku!" [Name] menolak dengan tegas semua ucapan dan ajakan dari suara itu.

"Bukan aku! Tapi kaulah yang membuat semuanya pergi kau tahu? Jangan terus menyalahkanku dalam keadaan seperti ini! Aku juga memiliki perasaan sama sepertimu!" Kali ini, suara tersebut terdengar kesal karena ucapan [Name].

"Kau berbohong! Kau hanyalah monster mengerikan yang selalu mengganggu hidupku!"

"Pintunya sudah mulai terbuka, sebaiknya kau segera membuat keputusan yang tepat, atau kau akan kehilangan orang yang kau sayangi lagi!" Suara itu memperingatkan [Name] untuk segera membuat keputusan yang tepat.

"Tidak mungkin! Aku tidak akan pernah membukanya Sampai kapanpun!"

"Keputusan yang bagus! tapi jangan sampai hanya karena sebuah boneka tidak bisa mengendalikan dirinya ... sebuah mimpi buruk akan terulang."

TBC

Nah maafkan author sekali lagi atas cliffhanger yang menyebalkan itu. 😂

Author sebenarnya jadi sedikit malas menulis buku ini.

maaf juga atas part yang cukup pendek, tidak jelas, dan membosankan kali ini.

author-chan kehilangan semangat untuk menulis, mungkin akn tetap lanjut tapi kalau membosankan maaf ya

yak segini saja curhatan author yang tidak berguna dan tidak akan dilihat ini.

sekali lagi maaf atas part yang pendek,cliffhanger,membosankan,dll

author mencoba menenangkan diri author dulu.

"SEKETIKA AGHU CRINGE MELIHAT AUTHOR NOTE DI CHAPTER KALI INI---

MAAFKAN AGHU KAWAN-KAWAN :((((("

bye-bye~

Love, YuukiMiyazono
Don't forget to vote and comment 💗
Thanks for reading

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro