Bagian Pertama, Jalinan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

23 November 2014

"Sungguh melelahkan," gumam Mark sesampainya dirinya di dalam kamarnya. "Menjadi murid SMA sungguh melelahkan."

Mark merebahkan dirinya ke kasurnya yang empuk. Menghilangkan segala rasa penat dan letih yang menggerogoti dirinya saat ini. Padahal, awal semester baru saja dimulai. Mark sudah kewalahan dengan berbagai tugas dan hal lainnya.

Teman-teman baru, hal-hal baru, itu sedikit tabu bagi dirinya. Namun, apa lagi yang dapat ia lakukan selain mengikuti arus seperti air? Tidak ada.

BBBBZZZT ... BBZZZZZZT ...

Mark terlonjak kaget ketika handphone yang berada di saku celananya bergetar. Mark cepat-cepat merogoh sakunya dan mengambil handphone-nya. Mark mendapati ada chat masuk, yang mana membuatnya mengernyit keheranan. Tumben sekali ada yang mengirim chat, batin Mark.

Tanpa pikir panjang, Mark pun segera membuka chat itu.

Nicole Tyler
sedang aktif

>Hai, Mark 😃

Mark mengernyit heran. Siapa pula orang bernama Nicole ini? Mark tidak terlalu familiar dengan nama itu. Namun apa salahnya berlaku ramah?

Nicole Tyler
sedang aktif

>Hai, Mark 😃

>Halo Nicole

>Boleh gak aku nanya sesuatu?

>Ya, boleh 😃

>Makasih banyak Mark 😊
>Aku mau nanya, tiga tipe ikatan kimia itu apa aja ya?
>Ngomong-ngomong, itu tugas kimia dari Bu Jodie loh

>Ion, kovalen, logam

>Yes berarti aku bener! Makasih lagi ya, Mark. 😃 Oh iya salam kenal ya, aku anak kelas sebelah.

>Salam kenal juga ya Nicole 😀

>Oh iya aku hampir lupa. Satu pertanyaan lagi... Dari ketiga ikatan tadi, mana ikatan yang paling kuat?

>Ikatan ion

>Makasih!
>Tau gak? Aku mulai suka sama kimia loh, kamu bisa liat kan keindahannya?

>Ya, bener. Kimia pelajaran IPA yang paling aku suka

>Kamu bakal bisa jadi ahli kimia nanti, Mark.

>Makasih loh

>Cobalah! Aku percaya kamu bisa jadi ahli kimia yang hebat nanti, Mark 😉
>Aku harus pergi sekarang. Kita bisa jadi temen kan? 😃

>Temen😉

>Sampai ketemu lagi, Mark.

>Sampai ketemu lagi, Nicole

~•~

Begitulah percakapan yang baru saja berlangsung antara Mark dan Nicole. Sungguh, Mark benar-benar tidak mengenal Nicole sama sekali, tapi kenapa Nicole dapat mengetahui Mark? Memang, Mark sudah terkenal akan kepintarannya dalam pelajaran Kimia akhir-akhir ini. Mungkin Nicole tahu dari desas-desus.

Percakapan yang baru terjadi benar-benar di luar dugaan Mark. Ia kira, percakapan itu hanya akan menjadi percakapan biasa, dalam artian percakapan yang hanya tanya-jawab tujuan utama dan selesai. Namun nyatanya, Nicole memperlebar topik pembicaraan menjadi lebih luas. Nicole benar-benar seperti berbicara dengan teman yang sudah akrab sejak lama, padahal mereka baru saja kenal.

~•~

Keesokan harinya, 24 November 2014

Bel istirahat berbunyi, Mark cepat-cepat keluar kelas. Ia bergegas menuju kantin untuk membeli makanan, ia lupa membawa bekal hari ini.

Mark berjalan cepat, melewati meja-meja, keluar dari kelas. Ia mulai berlari kecil di lorong, namun langkahnya langsung terhenti ketika ia mengingat sesuatu saat dirinya sampai depan kelas sebelah, kelas 10 IPA 2.

Seketika ia ingat Nicole, cewek aneh yang menge-chat ia kemarin. Mark sangat penasaran manakah orang yang bernama Nicole itu. Mark pun mulai berjalan perlahan-lahan, sembari melirik ke dalam jendela kelas tersebut.

Sampai ketika ia merasakan seseorang mendekat ke arahnya dari arah depan. Mark pun menengok ke depan, dan mendapati seorang cewek di hadapannya, sedang memerhatikannya.

Cewek itu menatap selidik Mark yang kebingungan. Rambutnya dikuncir ekor kuda, kulitnya putih mulus dan wajahnya sungguh manis.

"Kamu... Mark bukan sih?" Cewek itu angkat bicara.

"Ehm, ya. Kamu... Nicole?" tanya Mark menebak.

"Ya, ya! Oh hai Mark! Ya ampun akhirnya kita bertemu secara langsung!" seru Nicole girang. Senyumnya yang manis menggantikan ekspresi was-was yang ia perlihatkan sebelumnya.

"Ahahaha iya."

"Kamu mau ke mana?" tanya Nicole tiba-tiba.

"Aku? Em, ke kantin," jawab Mark.

"Sempurna! Ayo bareng, aku juga mau ke sana."

"Oke."

Mereka berdua pun berjalan berdua menuju kantin. Terasa aneh, bagi Mark. Bagaimana tidak, baru bertemu pertama kali lalu langsung jalan bersama beriringan, canggung.

"Tau gak sih kemarin aku nanya tugas itu kemana-mana gak ada yang jawab, akhirnya jadi ke kamu." Nicole berbicara di tengah perjalanan.

"Kamu... tau aku dari mana?" tanya Mark penasaran.

"Kamu tau kan cewek itu gudang informasi?" tanyanya dilanjut tawa lembut.

"Iya iya aja deh."

Nicole tiba-tiba mengeluarkan handphone-nya dan langsung menekan-nekan layar handphone-nya itu. Lalu ia mengangkat handphone-nya tinggi-tinggi dengan kamera depan yang menyala.

"Selfie!!" serunya.

CEKREK

Nicole menjepret sebuah foto tanpa memberikan Mark kesempatan untuk mengubah ekspresi herannya.

"Ngapain sih?" protes Mark.

"Iseng, hehe."

Begitulah pertemuan langsung pertama Mark dan Nicole.

~•~

30 November 2014

Mark merebahkan tubuhnya ke atas kasur, hari yang berat kembali terlewati. Seminggu belakangan ini, ia sering sekali bertemu dengan Nicole. Entah itu di kantin, di depan kelasnya, atau di luar sekolah. Tanpa terasa, jarak mereka semakin dekat, dalam artian semakin akrab.

BBBBZZZT ... BBZZZZZZT ...

Handphone Mark yang ia simpan di atas kasur bergetar. Ia langsung menyambar handphone-nya, karena ia tahu itu pasti chat dari Nicole.

Benar saja.

Nicole Tyler
sedang aktif

>Hai Mark!! 😀

>Hai, Nic 😃 Kamu keliatannya lagi seneng

>Kamu gak bakal percaya apa yang Mike lakukan hari ini!!

>Siapa Mike?

>Kamu belum tau dia? Mike itu salah satu temen sekelas aku. Temen-temen cewek aku pada naksir sama dia.
>Sekarang aku ngerti kenapa gitu karena...
>Dia ngasih aku bunga! Dia ngasih satu buket mawar! Dan... dan...
>Dia ngegombal sambil nyanyi buat aku!
>Itu perbuatan yang berani dan manis menurutku 😊

>Terus apa yang terjadi selanjutnya?

>Sekarang dia udah jadi pacar aku. Ga ada orang yang pernah ngelakuin hal kayak gitu ke aku. So sweet 😊

>Aku seneng dengernya, Nic. Selamat.

>Aww. Makasih Mark 😃
>Pokoknya seneng deh. Oh iya dia bilang dia mau ngasih aku kejutan minggu depan.
>Aku penasaran banget, jadi aku nanya adiknya Mike kejutannya apa 😂
>Katanya Mike mau ngajak aku jalan-jalan ke taman hiburan. Gak jauh dari tempat aku. Jadi ya, mama aku udah ngizinin aku pergi.

>Keren juga

>Iya lah 😍
>Aku harus pergi dulu Mark. Sampai ketemu lagi.

~•~

Mark menyentuh dadanya, merasakan degup jantungnya yang berdebar-debar. Mark merasa... sedikit sakit. Kenapa?

Nicole bukanlah siapa-siapa Mark. Namun kenapa Mark merasakan sakit saat mendapatkan berita yang baru saja ia dapat dari Nicole?

Semua jawaban yang ia ketik ke Nicole di chat tadi semuanya palsu. Sebenarnya Mark tidak ingin menjawab dengan jawaban-jawaban itu. Jawaban itu terlalu mendukung Nicole, tapi... bukankah wajar seorang "teman" saling mendukung dalam segala aspek?

Tidak, tidak. Tidak wajar bagi Mark. Karena Mark, mulai menyukai Nicole.

~•~

Sejak itu, Mark jarang-jarang bertemu, mengobrol, atau bahkan chatting dengan Nicole. Selain dirinya yang ingin menjauh karena "sakit hati", Nicole juga sibuk memberi hatinya pada Mike.

~•~

7 Desember 2014

Seminggu yang sepi dan canggung terlewati. Mark mulai "rindu" pada Nicole. Juga, akhir-akhir ini Nicole terlihat bersikap aneh yang membuat Mark khawatir. Sebagai "teman", Mark rasa ia harus mengecek keadaan Nicole. Mark pun mulai membuka roomchat Nicole dan mulai chatting.

Nicole Tyler
sedang aktif

>Nicole?

>Oh hai Mark

>Apa semuanya baik-baik aja?

>Ngga. Aku ngerasa gak mau hidup lagi.
>Aku merasa kayak seluruh dunia mengkhianatiku
>Kamu tau kan tentang kejutan Mike itu? Yang aku tanyain ke adiknya itu? Tau kan maksudku?
>Aku udah dandan anggun buat "kejutan" itu, tapi pas tiba kita mau ketemuan...
>Aku ngeliat sahabat aku, Jenny dan Mike pegangan tangan... dengan mata kepala aku sendiri.

>Mike ngeliat kamu gak di sana?

>Enggak, tapi Jenny ngeliat
>Dia ngeliat aku lagi merhatiin mereka, tapi dia seolah gak liat aku!
>Dia... dia... yaampun!!

>Aku ada di sini untukmu, Nicole

>Aku gak habis pikir aja gitu. Bisa-bisanya sahabat sendiri gak ngasih tau aku... maksudku, kenapa? Kenapa?!
>Makasih, Mark. Aku cuma... aku cuma harus ngeluarin ini semua.

>Aku tau kamu bisa move on. Kamu cewek yang kuat Nic.

>Makasih banyak Mark, kamu menyinari hariku.

>Itu bukan apa-apa, Nic

>Mark... aku lupa ngasih tau sesuatu ke kamu...
>Jenny juga temen sekelas aku... aku ngerasa aku belum siap pergi ke sekolah besok. Aku harus apa Mark?

>Abaikan aja kedua brengsek itu. Tunjukkan bahwa kamu itu cewek yang kuat 😉

>Kamu bener, Mark. Aku bakalan masuk ke kelas seolah gak terjadi apa-apa.
>Ups, aku hampir lupa... aku banyak tugas belum dikerjain. Makasih lagi, Mark. Dah 😀

>Yaudah kerjain tugasnya, Nic 😂

>Siap laksanakan! Seriusan ah, aku harus pergi 😂

~•~

Senyum mengembang di wajah Mark. Tidak, bukan karena Nicole putus dengan Mike. Lebih tepatnya karena ia ada untuk Nicole di saat sulit seperti ini. Mungkin itu dapat mengambil hati Nicole, pikirnya. Terlebih lagi karena Nicole yang sangat percaya pada Mark.

Satu hal yang mengganjal hati Mark, Nicole seperti itu karena menganggap Mark adalah "teman" yang baik dan dapat dipercaya.

~•~

8 Desember 2014

Keesokan harinya, hari Senin, Mark ingin bertemu dengan Nicole saat istirahat, hanya untuk sekedar menghiburnya.

Ia pun pergi ke kelas Nicole saat istirahat. Biasanya, Nicole selalu duduk di bangku lorong depan kelasnya saat istirahat, namun hari ini dia tak ada di sana. Di bangku itu hanya ada seorang perempuan, Naey, sahabat Nicole.

Mark yang sudah agak akrab dengan Naey pun segera mendekatinya.

"Hai, Nae," sapa Mark.

"Oh hai, Mark!" sapa balik Naey.

"Ehm, ada Nicole di dalam kelas?"

"Nicole?" Naey bertanya penuh selidik. "Nicole sudah pulang."

"Pu- pulang? Kan ini baru istirahat, kok udah pulang?" Mark bertanya-tanya.

"Yah, dia itu tadi, dia sakit. Dia pulang jadinya."

"Oh begitu, dia keliatan sehat-sehat aja padahal."

"Yah begitulah."

"Yaudah, makasih infonya, Nae." Mark hendak berbalik dan kembali ke kelasnya.

"Tunggu deh, Mark," cegat Naey.

Mark berbalik dan memberikan isyarat seolah bertanya ada apa, Naey membalas dengan isyarat seolah menyuruh Mark untuk mendekat.

Mark pun mendekat, dan Naey mulai berbisik.

"Sebenernya, Nicole sebelum pulang tadi nangis. Orang-orang pasti ngira dia nangis gara-gara sakit, nyatanya bukan. Kamu pasti udah tau kan masalah Nicole dan Mike? Ya, Nicole nangis gara-gara itu dan dia akhirnya pura-pura sakit biar bisa pulang. Nicole gak bisa nahan perasaannya, dia nggak kuat," bisik Naey panjang lebar.

"Begitu... terima kasih Nae udah ngasih tau."

"Gak masalah. Hibur dia kalau bisa."

"Ya, kulakukan yang terbaik."

~•~

Kalimat terakhir yang dilontarkan Mark pada Naey nyatanya tak terlaksanakan. Mark, memutuskan untuk tidak mengganggu Nicole untuk beberapa hari ini. Takut jika dirinya salah bicara, akan memperburuk kondisi Nicole.

Nicole tidak masuk sekolah keesokan harinya, dan keesokan harinya juga. Tiga hari total ia tidak sekolah sampai akhirnya ia dapat move on dari Mike dan bersekolah lagi.

~•~

11 Desember 2014

Di hari pertama Nicole masuk sekolah kembali ini, Mark tidak ada niat untuk mengunjungi Nicole. Mark yakin Nicole sudaj baik-baik saja. Biarlah dia yang mencari Mark jika ada apa-apa, itu juga dapat menjadi pertanda bahwa Nicole memang membutuhkan seorang Mark.

Malamnya, benar saja, Nicole mencari Mark. Nicole menge-chat Mark.

Nicole Tyler
sedang aktif

>Hai Mark

>Pakabar Nic

>Kamu keliatan gak baik-baik. Ada sesuatu yang salah?

>Aku gak kenapa-napa Nic 😃 harusnya aku yang nanya kamu baik-baik aja?

>Ya, aku udah baik Mark. Syukurlah kalo kamu baik aja, kukira ada apa-apa 😀
>Mark... aku dapet telepon sama chat terus akhir-akhir ini dari Mike. Aku bingung harus gimana.

>Dia ngomong apa?

>Dia bilang "Nicole tolong aku bisa jelasin"
>"Nicole tolong angkat teleponnya"
>"Nicole kita harus bicara sesuatu. Tolong"

>Nic. Kamu udah move on kan?

>Ya udah lah. Mungkin aku harusnya abaikan dia aja.
>Dan itu pun mungkin salah satu dari kebohongan kotor dia juga... jadi yaudah lah ya
>Oh iya ngomong-ngomong kamu udah terima paket aku kan? 😀

>Hah? Paket apa?

>Aku gak tauuu... cek gih di kotak pos kamu 😉

>Tunggu bentar

>Buruan!! 😂

Mark segera beranjak dari kasurnya dan segera melesat ke luar rumah, tepatnya ke kotak posnya. Benar, ada sebuah paket. Paket itu berbentuk balok, dengan tulisan di atasnya, "dari Nicole Tyler untuk Mark Blythe".

Mark pun kembali ke kamarnya, dan sesegera mungkin membuka paket itu. Paket itu terbuka dan akhirnya ia dapat melihat benda yang diberikan Nicole. Sebuah buku Kimia, tebal dan besar. Mark tersenyum. Kemudian ia kembali pada chat-nya dengan Nicole.

Nicole Tyler
sedang aktif

>Jadi... apa yang kamu dapet?

>Aku dapet buku kimia. Seriusan nih Nic? 😂

>Awww yeah 😂

>Makasih Nic 😃 tapi, kamu kenapa ngasih aku ini?

>Ya...
>Kamu udah jadi temen yang baik buat aku, Mark
>Aku inget waktu pertama kita kenal, kamu bantuin aku ngerjain tugas kimia 😂
>Kamu bantuin aku ngelupain Mike dan Jenny
>Kamu... kamu orang baik yang aku tau bisa aku percaya.

>Aww makasih Nic. Aku akan selalu di sini untukmu 😃

>Emm, aku rasa sekarang saatnya aku nanya sesuatu ke kamu

>Apa itu?

>Kamu pikir kita terlalu awal gak buat emm... kamu tau lah
>Maksudku. Aku gak mau ngerasa sakit lagi.
>Mark tolong jujur padaku. Aku bisa percaya kamu kan?

>Aku akan lakukan yang terbaik Nicole

>Aku tau aku bisa ngandelin kamu
>Aku rasa kita bisa jadi lebih dari teman, Mark
>Jadi aku mau ngasih tau sekarang bahwa kamu, Mark Blythe, adalah sahabat baru aku! 😀

>Makasih Nic. Untuk kepercayaannya 😃

>Makasih buat kamu juga, Mark 😉
>Waduh! Udah malem banget, aku tidur dulu ya 😂
>Selamat malam Mark 😁

>Mimpi indah 😃

~•~

Mark mematikan handphone-nya, lalu menghela napas panjang. Kecewa.

Itulah Mark sekarang, naik tingkat dari teman, menjadi sahabat.

~•~

A/N:
Amboi panjangnya part ini. 2k words. Oh iya, ini cerita berdasarkan game android "Seen" yang gw kembangkan. Part ini panjang, entah part lainnya. Soalnya gw ngikutin part-part ini dari gamenya. Di gamenya ada 5 part, jadi cerita ini juga bakal 5 part.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro