Ayo Terus Beri Cahaya di Hari Keenambelas

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Prompt: lanjutkan cerita di hari ke-12, dengan minimal 250 kata, juga akhiran kalimat yang berima sama.

⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ

Strive to Thrive

Setelah aku dan Damas selesai menempelkan poster- poster di papan pengumuman, kami kembali ke ruang sekretariatan. Hari masih menunjukkan pukul sebelas siang. Jadi, masih banyak anak-anak yang berada di ruang sekretariatan dengan kegiatan masing-masing mereka. Bahkan, ada beberapa anak yang menumpang tidur siang di sudut ruang. Maklum saja, siang nanti mereka masih harus mengikuti kelas perkuliahan.

"Sofia," panggil Damas

"Ya?" jawabku sambil merapikan beberapa buku dan memasukkannya kembali ke dalam tas.

"Tapi serius deh, menurutmu, bisa nggak kalau takdir kita diubah?" tanya Damas.

Ya Tuhan, ternyata topik itu masih memenuhi kepala Damas.

"Life is just like an open door, Mas," ujarku kembali kepada Damas.

"Berarti kita ngga bisa rewrite the stars, kan?" tanyanya kembali.

Dahiku berkerut tatkala mendengar pertanyaan Damas. "The last showman?" tanyaku sedikit tergelak.

"Iya," ujarnya sembari tertawa.

"Ya, Tuhan, humor kamu, Mas," ujarku ikut tertawa.

Kemudian, kami berdua pun sibuk dengan kegiatan kami masing-masing di ruang sekretariatan. Damas menghampiri kawan-kawannya yang tengah duduk di teras dan ikut berbincang-bincang. Sementara aku duduk di depan komputer divisi kami, divisi kajian strategis dan forum mahasiswa.

Kelasku akan dimulai kurang lebih pukul setengah satu siang. Kurang lebih, sekitar satu jam dua puluh menit dari sekarang. Aku sudah memiliki janji dengan beberapa temanku untuk makan siang bersama di rumah makan dekat gedung utama. Tepat di seberan jalan. Masih ada sekitar dua puluh menit dari waktu temu yang telah kami tentukan.

Akhirnya, aku iseng membuka kembali isi tasku untuk mengisi waktu luang. Aku mengambil buku catatanku untuk mengulang kembali materi mata kuliah minggu lalu yang telah disampaikan. Soalnya, aku tiba-tiba ingat kalau dosen di mata kuliahku ini senang sekali memberi kuis dadakan. Namun, ternyata pikiranku melayang-layang entah kemana.

Aku teringat kembali akan pertanyaan Damas. Memangnya, takdir bisa diubah? Kalau berbicara takdir tentang kapan aku dilahirkan, siapa orang tuaku, dimana aku dilahirkan, atau hal-hal lain semacam itu, tentu tidak bisa diubah bukan? Tapi yang jelas, aku bisa merubah nasibku untuk mendapatkan nilai yang bagus di kuis dadakan nanti kalau misalnya memang ada. Jadi, Sofia, ayo fokus membaca catatan. Supaya hanya akan ada skor kuis memuaskan yang kamu dapat! []

⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ⊰⊹ฺ

Rabu, 16 Februari 2022. qanturis♡

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro