Eps. 27

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

"Terlalu sulit untuk dipercaya, dan terlalu rumit untuk diterka logika."

—🖤—

BREAKING NEWS: Nayya Shafa Yuanita, Food Vlogger ternama yang saat ini tengah naik daun dikabarkan terlibat skandal dengan SUAMI ORANG! Bahkan digadang-gadang akan dijadikan sebagai ISTRI KEDUA.

Nayya memijat pelipisnya kala melihat highlight berita di jejaring maya. Bisa-bisanya berita sampah sejenis ini trending dan dibahas di mana-mana. Parahnya banyak sekali potret dirinya dan Zayyan yang diambil tanpa izin. Walau hanya tampak samping dan belakang.

"Karier lo ancur cuma gara-gara berita murahan. Kita harus cari tahu siapa dalang dari kekacauan ini!" tukas Syaki penuh emosi menggebu-gebu.

"Gue nggak peduli sama berita yang beredar. Tapi, gue nggak mau sampai Papa tahu, atau bahkan Zalfa lihat berita sampah ini. Muka gue mau ditaro di mana, Ki?!"

"Mustahil, Bokap lo pasti udah tahu. Secara ini trending di mana-mana," sahut Syaki.

"Lo bener-bener harus klarifikasi masalah ini, Nay. Jangan biarkan masalah ini blunder. Pembenci lo pasti akan giring opini yang nggak-nggak untuk menjatuhkan lo."

"Kepala gue pusing. Yang ada di pikiran gue saat ini cuma Zalfa. Mental dia pasti kena, apalagi kondisinya baru pulang dari rumah sakit," katanya cukup frustrasi.

"Apa maksud dari berita ini, Mbak Nayya? Kenapa nama saya dibawa-bawa!" protes Zayyan tiba-tiba saja masuk tanpa izin ke dalam ruangan Nayya.

"Duduk dulu, Yan, kita juga baru tahu kabar ini barusan," pinta Syaki berusaha untuk menenangkan Zayyan yang terlihat tengah menahan emosi.

"Kenapa bisa sampai ada berita semacam ini? Trending lagi. Sedari tadi saya dihubungi Ibu dan Zalfa. Mereka memberondong saya dengan banyak pertanyaan, belum lagi tatapan para karyawan resort yang begitu rendah memandang saya."

"Lo bisa tenang dulu nggak sih? Lo kira gue nggak pusing dan stres sama berita sampah ini. Gue juga dirugikan, karier gue jadi taruhan!" omel Nayya.

"Rumah tangga saya pun terancam hancur karena adanya berita ini, Mbak Nayya!"

"Stop! Stop! Lo berdua jangan memperkeruh keadaan. Bukan waktunya untuk salah-salahan ataupun adu nasib siapa yang lebih terdampak karena masalah ini. Mending kita cari solusinya. Nggak usah ribut dan adu mulut!" lerai Syaki.

Nayya dan Zayyan akhirnya bisa diam, dan duduk tenang. Menyimak segala perkataan Syaki yang lebih bisa berpikir jernih.

"Lo berdua wajib klarifikasi di hadapan para awak media. Tujuannya untuk meredam isu yang ada, supaya nggak terlalu blunder. Kita perkarakan kasus ini ke pihak berwajib, atas kasus pencemaran nama baik dan juga penyebaran informasi tidak benar (hoax)."

"Gue males berhubungan sama hukum. Bukannya kelar yang ada malah makin panjang," sela Nayya tak setuju.

"Lo gimana, Yan?"

"Saya nggak mengerti dengan masalah seperti ini. Saya serahkan pada Mas Syaki saja bagaimana baiknya," balas Zayyan benar-benar tidak bisa berpikir jernih.

"Ok, secepatnya gue akan atur jadwal untuk kalian melakukan klarifikasi. Tapi, sebelum itu terjadi, sebisa mungkin lo sama Nayya menghindar dari awak media yang pasti akan ngejar-ngejar kalian. Yan, gue harap lo jangan dulu pulang, pasti mereka akan datang ke rumah lo," jelas Syaki.

"Lantas nasib Ibu dan istri saya bagaimana, Mas Syaki?" Dia tak mungkin bisa tenang, di saat dua orang yang teramat dicintainya jauh berada di luar jangkauan.

"Nanti gue akan kirim orang buat jemput Ibu Harini dan Zalfa. Nay, masih ada kamar kosong, kan?"

"Kalau soal itu bisa gue atur," sahut Nayya dibalas acungan jempol oleh Syaki.

"Yan lo nggak usah peduliin respons orang-orang terhadap lo. Nggak usah kepancing emosi juga, gue tahu kalau soal kesabaran lo nggak bisa diragukan lagi. Gue harap lo bisa kontrol emosi, masalah ini akan kita kelarin secepat mungkin. Nggak akan berdampak buruk untuk rumah tangga lo," terang Syaki memberi sedikit angin segar pada Zayyan.

"In syaa allah, Mas. Aamiin, semoga bisa secepatnya diselesaikan."

Perbincangan ketiganya terhenti kala melihat kedatangan Hartawan. Nayya meneguk ludah susah payah, terlebih saat melihat muka merah padam sang ayah.

"Apa-apaan ini, Nayya?! Kamu berulah apalagi?!"

"Papa tenang dulu, Nayya jelasin yah," pinta Nayya menghampiri Hartawan. Meminta sang ayah untuk duduk di sofa terlebih dahulu.

"Berita yang beredar itu hoax, Pa, Nayya sama Zayyan nggak terlibat skandal apa pun. Serius, Nayya nggak bohong," katanya seraya menunjukkan dua jari tanda damai.

"Apa benar itu Zayyan?" Kini Hartawan beralih pada Zayyan yang sedari tadi menunduk dalam.

"Yang dikatakan Mbak Nayya benar, Pak. Tidak mungkin saya dan Mbak memiliki hubungan, terlebih posisi saya pun hanya sekadar karyawan biasa yang bahkan sudah memiliki istri."

"Lantas kenapa bisa berita semacam ini trending di berbagai jejaring maya?"

"Itu yang saat ini sedang kami cari tahu, Om. Kami akan mengusut siapa dalang di balik semua ini," jawab Syaki apa adanya.

"Nay, Papa tahu kamu mencintai Zayyan tapi Papa nggak akan pernah setuju kalau sampai berita di luar sana benar," cetus Hartawan.

Nayya bergeming, dia tidak bisa berucap sepatah kata pun. Sedangkan Zayyan membatu di tempat, tapi beragam pertanyaan riuh memenuhi pikiran.

"Maksud Pak Hartawan apa?"

"Putri saya menyukai kamu, memangnya kamu tidak menyadari hal itu?"

"Pak Hartawan becanda, kan? Nggak mungkin Mbak Nayya suka sama saya. Iya, kan, Pak?"

"Gue emang suka dan cinta sama lo, tapi nggak ada sedikit pun keinginan untuk merusak rumah tangga lo, atau bahkan menjadi istri kedua sebagaimana pemberitaan yang beredar," ungkap Nayya berterus terang.

Mau menyangkal pun rasanya sangat tidak mungkin. Lebih baik dibuka saja, toh sudah terlanjur basah juga.

"Kalau kamu memang menyukai suami saya, dengan ikhlas saya akan meridai pernikahan kalian."

Semua orang terpaku kala melihat Zalfa berada di ambang pintu, bersama dengan Harini di belakangnya.

Zayyan berlari menghampiri sang istri, mengunci pintu ruangan Nayya lantas berjongkok di hadapan Zalfa. "Sejak kapan kamu ada di sini? Kamu jangan ngomong sembarangan, Fa. Mas nggak suka."

Zalfa malah tersenyum, kali ini senyumnya tulus dan lebar. "Aku sudah menawarkan Mas untuk menikah lagi, kan? Saat tahu Nayya ternyata menyukai Mas, maka akan lebih baik kalau kalian menikah."

"Nggak ada sedikit pun keinginan untuk berpoligami, apalagi menikahi Mbak Nayya. Kita nggak ada hubungan apa-apa. Berita yang beredar hanya hoax, nggak lebih," katanya meluruskan.

"Kalaupun emang benar, aku nggak papa, Mas. Dengan begitu aku bisa tenang dan nggak was-was, setidaknya ada istri yang benar-benar berperan sebagai istri. Nggak seperti aku, hanya sekadar menyusahkan dan merepotkan."

"Lo jangan salah paham dulu, Fa. Nggak pernah terbersit dalam benak gue untuk merebut suami lo atau apalah itu namanya. Saat gue tahu Zayyan udah nikah dan lo istrinya, saat itu juga gue memutuskan untuk nggak terlalu larut dalam perasaan. Lo jangan sampai punya pemikiran untuk menjadikan gue sebagai madu lo," ungkap Nayya bersungguh-sungguh.

"Penawar dari rasa cinta itu hanya menikah, Nay. Saya ikhlas dan rida, tapi kalau memang kamu keberatan untuk menyandang status sebagai istri kedua, saya akan minta Mas Zayyan untuk menceraikan saya."

"Lo jangan gila yah, Fa!"

"Kondisi saya lumpuh, dari panggul ke bawah. Karena ketidakmampuan saya ini, membuat saya tidak kunjung memberikan hak Mas Zayyan sebagai suami. Saya sudah lalai akan kewajiban saya, dan saya menyadari betul bahwa sebagai pria yang normal Mas Zayyan membutuhkan itu. Saya sudah menawarkan Mas Zayyan untuk berpoligami, jauh sebelum berita ini beredar. Tapi, Mas Zayyan selalu menolak dengan berbagai alasan. Mungkin dengan adanya berita ini, Allah seakan menunjukkan jalan bahwa memang sudah sepantasnya kalian berdua menikah."

🖤SEE YOU NEXT CHAPTER🖤

Bandung,
Selasa, 13 Juni 2023

Waduh, ada apaan tuh 😱
Harap tenang, jangan tegang, apalagi sampai jantungan 🤣✌️

Next or No?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro