Kaulah yang pertama
Kau yang mencintaiku pertama kali
Kau yang memelukku pertama kali
Kau yang menggenggam tanganku pertama kali
Sejak pertama kali aku bernafas
Ketika aku tersenyum padamu pertama kali
Kaulah yang selalu pertama
Waktu tlah merubah segalanya
Namun kau tetap yang pertama
Kau yang selalu menemaniku kemana aku mau
Kau yang selalu berada disampingku
Kau yang selalu menggandeng tanganku
Kau yang selalu mengawasiku dalam diam
Kau yang selalu menasehatiku setiap waktu
Kau yang selalu menanyakan keberadaanku
Kau yang selalu menghubungiku
Kau yang selalu mengkhawatirkanku
Tangan itu tak pernah melarangku secara langsung, hanya meminta ibu untuk melarangku
Lisan itu tak pernah memarahiku secara langsung, hanya meminta ibu untuk menasehatiku dan tak mengulangi kesalahanku
Namun, hati itu...
Hati itu yang selalu mengkhawatirkanku, segala tentangku dan apa yang aku lakukan
Dan, kaki itu...
Kaki itu yang selalu menemani langkahku, kemana ku inginkan.
Dan, tubuh itu...
Tubuh itu yang tak pernah lelah menungguku pulang
Tubuh itu yang tak pernah lelah bekerja
Tubuh itu yang selalu tegap menungguku saat harus pulang larut malam
Mata itu, mata itu yang selalu awas tak pernah lepas dariku
Mata itu yang senantiasa terbuka dan menyambutku
Mata itu, mata lelah itu yang selalu menampakkan binarnya
Dan, mata itu pula yang selalu mengamatiku dalam diam
Mata itu yang selalu mengamatiku dalam diam
Dialah lelaki pertamaku
Dialah yang mencintaiku, menyayangiku sepenuh hati
Dialah satu-satunya yang mau aku repotkan setiap saat
Dialah yang selalu ada dan tak pernah jauh dariku
Dan, dialah lelaki terhebatku
Dialah, Bapak!
02-01-2018
.
.
.
.
.
.
Na_NarayaAlina
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro