Masih Tentangmu, Ibu!

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bu...
Berkali-kali hari Jum'at tlah terlewati.
Setiap kali menapaki hari itu, selalu saja teringat akan kepergianmu, bu.
Bukan bermaksud memberatkanmu bu, tapi rindu ini selalu membuncah.
Rinduku ini tak terbendung, ibu.
Salahkan rindu ini, buu?
Egoiskah aku bila merindukanmu?

Bu...
Tak usah ibu risaukan bila aku tertunduk lesu, bu.
Masih ada tangan bapak, mbak, mas, saudara dan sahabat yang akan mendongakkan kepalaku ini buu.

Tak usah pula ibu bimbang bila melihatku tak bersemangat buu.
Masih ada tangan bapak, mbak, mas, saudara dan sahabat yang akan menegakkan bahuku ini buu.

Tak usah pula ibu bersedih melihatku menangis buu.
Karena, masih ada tangan bapak, mbak, mas, saudara dan sahabat yang akan menghapua air mata ini, merangkul dan memeluk raga ini, menenangkan jiwa ini, dan menghibur hati ini.

Jangan kau risaukan kami, ibu.
Biarlah rindu ini selalu ada.
Biarlah rindu ini selalu membuncah didada.
Toh kita hanya terpisah raga saja, namun hati kita takkan terpisah.

Benar, kami kehilanganmu bu... sangat!
Namun kami mengikhlaskan semua, bu.
Inilah yang terbaik.

Tunggulah, kami sedang menunggu hingga saat itu tiba.
Saat itu pasti tiba, namun tiada yang mampu menduganya.

Aku, yang selalu merindukanmu hingga akhir...

09-02-2017

.
.
.
.
.
.
Na_NarayaAlina

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro