Teman, Sahabat, Saudara

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ada awal ada akhir, tapi aku tak ingin berakhir.

Klise memang, semua yang sudah ditakdirkan bertemu, pada akhirnya akan terpisah karena takdir.

Iya, terpisah karena takdir, bukan hal lain.

Ada pertemuan pasti ada perpisahan.

Namun, selama masih tinggal di bumi yang sama, masih diberikan kesempatan untuk bernafas, masih ada kesempatan untuk saling memberi kabar, aku tak ingin ada perpisahan.

Meski terpisah oleh jarak, waktu dan ruang, tak masalah.

Asal aku tau kalian semua baik-baik saja, aku bahagia dan lega.

Banyak yang ingin aku ucapkan, hanya saja waktuku terbatas.

Cukup tahu, kalian baik-baik saja.

Aku egois, jangan sampai kalian terbebani karena ku.

Terimakasih untuk selalu ada, bersamaku, disampingku, dalam hidupku selama ini.

Biarkan takdir saja yang memisahkan, itu jauh lebih baik.

Kalian yang terbaik yang aku punya.

Bukan soal urusan hubungan darah yang mengikat kita untuk selalu bersama.

Ini urusan kenyamanan dan saling menjaga diantara kita.

Tak saling menelpon, sms, bbm, wa, inbox, tapi saling mendoakan dalam setiap kesempatan dengan sebait doa untukmu, untuk kalian, dan untuk kita.

Sedikit rinduku terbalaskan, saat melihat senyum kalian kembali merekah.

Aku tak bisa memberikan jaminan akan baik-baik saja.

Tapi jika kalian baik-baik saja, begitupun aku.

Terimakasih sudah menjadi penopangku, penyemangatku, alasanku untuk hidup.

Terimakasih, andaikan harus ku tulis semua, aku tak tahu yang mana lagi yang harus ku tulis selain terimakasih...

Waktu membuat kita semakin dekat dalam hati dan mendewasakan kita, kalian harus baik-baik saja. Maafkan aku yang egois.

01-02-2017
.
.
.
.
.
.
Na_NarayaAlina

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro