Sering kali aku terjebak dalam ilusi.
yang terus menuntutku, menuntutku, hingga masuk ke sarang delusi.
menciptakan afeksi yang tak dapat kupungkiri.
AKU BENCI TATAPAN AFEKSI!

Sering kali aku terjebak dalam kebodohan diri.
yang terus bertanya tentang "jati diri".
aku mati berdiri.
tergugu bisu tak tahu diri.

Sering kali aku terjebak dalam diri.
yang terus menerus bertanya akan "siapa diri?".
mencari pembenaran akan sukma yang mulai tak waras.
Akalku hilang, sukmaku mati, dibunuh akan tanya yang tak mau berhenti.

Sering kali aku terjebak dalam diri yang mulai menggila ini.
tak puas dengan jawaban. Aku bertanya kembali.
kembali
kembali
dan kembali

Seolah-olah....

Aku dapat melihat tapi seolah buta
Aku dapat mendengar seolah tuli
Aku dapat bernapas seolah mati
Dan akhirnya aku mati, bersama sejuta tanya yang terus menuntut akan pembenaran dalam diri.

Bali, Januari keempat.