06| PERMINTAAN MAAF

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bacanya jangan sambil merem

 

   Happy reading
🦋🦋🦋

     Gadis itu sedang melamun melihat ke arah papan tulis putih. Terlihat jam menunjukan pukul 6.45 artinya 15 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Ia menunggu temannya sembari menyenterkan kepalanya ke meja dengan tangan kiri yang menyangga kepalanya. Rasanya ia sangat mengantuk dan lelah. Lama kelamaan gadis itu menutup matanya dan saat akan menuju alam bawah sadar ia terkaget.

"Dorr..." Rasya mengagetkan Zoya.

"Ihh.. raraaaaa ". Dengusnya kesal.

Baru saja akan masuk kedalam mimpi tiba-tiba temannya ini mengagetkannya saja.

"Hahah Lucu banget, lagian bentar lagi masuk malah tidur". Ledek Rasya .

" Ngantuk tau". Ucap Zoya sembari merapihkan rambutnya yang di gerai.

"Ngapain semalem emang, ngeronda?" Canda Rasya.

Zoya hanya mendengus sebal sembari mengeluarkan buku coretan berwarna hitam yang selalu ia bawa kemana-mana.

Rasya melirik buku itu lalu mengambilnya yang awalnya di tolak Zoya tapi tarikan Rasya lebih kuat.

"Ih jangan Ra" tolak Zoya yang di abaikan Rasya.

"Mau tau ih kayaknya bagus isinya"

Rasya membuka buku itu, melihat isinya terdapat curhatan, foto-poto bahkan bungkus permen kaki berwarna biru yang di tempelkan di buku itu.

"Zoy ngapain nyimpen bungkus permen?" Tanya Rasya kepo

" Itu dari orang yang suka sama aku" jawabnya

" Terus jadian?".

" Enggak" jawab Zoya singkat.

"Lah terus?".

"Soalnya tuh dia banyak yang suka aku merasa ga pantes, lagian dulu itu banyak yang iri jadi lebih baik menolak biar ga nambah beban di iriin orang banyak". Jelasnya.

" Ganteng gak?"

"Nanya Mulu kaya wartawan" kesal Zoya.

"Pelit amat" cibir Rasya sembari memberikan buku itu kepada Zoya.

"Ganteng banget malah, tapi emang enak ya suka sama orang yang disukai banyak orang?".

" Sebenernya sih ga enak, tapi kenapa di tolak". Balas Rasya tak habis pikir.

"Soalnya aku jadi taruhan" jawabnya malas.

"Anjir hahah" Rasya tertawa renyah sembari menepuk bahu Zoya.

_____________

"Zoyaaaaaa" panggilan Rasya mengalihkan pandangan Zoya yang sedang terarah ke jendela kelas.

Disana terlihat Galen sedang melewati koridor kelas Zoya. Galen dan teman-teman nya itu memakai baju olahraga sembari membawa basket.

"Ih Rara, ngeselin banget" protes Zoya tak suka.

"Liatin apasih?" tanya Rasya mengejek.

"Liat cogan" jawab Zoya sembari mencubit pipi Rasya.

Rasya hanya bisa mengaduh sambil mengusap pipi bekas cubitan Zoya.

"Yu kantin Ra"

"Mau lihat cogan yaa.." goda Rasya

"Katanya sekarang ada kue ijo yang ada kelapanya"

"Maksudnya kue putri ayu?"

"Iyaa, kamu suka?" Tanya Zoya.

"Bangettt, ayo kantin takut keabisan"

______________

Zoya dan Rasya duduk di kursi penonton. Mereka sedang melihat permainan basket kakak kelas. Tadi memang mereka sedang olahraga tetapi anak cowok itu memutuskan untuk bermain bola basket dan di tonton beberapa adik kelas yang sedang menikmati jam istirahat.

Galen dan temannya sedang bermain bola basket dengan badan tinggi sedikit berotot dan juga kening yang sedikit basah membuat pesonanya bertambah. Saat akan melempar bola tiba-tiba badan dia terdorong dan lemparan pun meleset, malah mengenai kursi penonton dan apesnya lagi Zoya yang jadi sasaran bola itu.

Mukanya terlempar bola basket yang keras, ia pun sedikit terhuyung badannya. Zoya menutupi wajahnya yang sakit, hidungnya sedikit berdarah membuat temannya panik.

"Zoy yaampun idungnya berdarah, ke UKS aja tuh Rara obatin" ucap temannya hawatir. Zoya mengikuti Rasya menuju UKS.

Disisi lain Galen sedang meruntuki dirinya, dia tak habis pikir lemparannya meleset dan parahnya lagi bola itu terlempar ke wajah adik kelas perempuanya.

"Tadi siapa sih yang dorong?" Tanyanya kesal.

"Pasti mukanya panas kena bola basket" ujar Fauzan.

"Kasian anjir, le minta maaf Lo" tegur Angga

"Si Farhan dorong tadi dia kakinya ke sandung, kesandung kakinya sendiri lagi haha" ucap Fauzan sembari tertawa.

"Tolol banget anaknya anjir" timpa Angga.

"Ke UKS dulu" ujar Galen singkat.

"Ngapain le?" Tanya Angga yang langsung di sentil jakunnya.

"Tadi Lo yang nyuruh minta maaf tolol" ujar Fauzan kesal.

"Sakit bego" keluh Fauzan.

"Lo sih tolol"

"Anjir Lo, gelut kita"

Zoya mengompres hidungnya dengan es agar darah di hidungnya berhenti mengalir. Sambil mengasuh menahan sakit dengan mata yang merah menahan tangis. Rasanya Zoya ingin menangis tapi dia tidak ingin terlihat lemah.

"Nangis mah nangis aja zoy" ujar Rasya.

"Gak mau ya, udah gede" tolak Zoya.

"Emang kalo udah gede gak boleh nangis yah?". Tanya Rasya sembari membersihkan darah kering di hidung Zoya.

"Gak gitu" sahutnya.

Tiba-tiba pintu di ketuk dari luar memperlihatkan cowok tinggi masih memakai baju olahraga menghampiri Zoya dan Rasya. Cowok itu adalah Galen dan ia berniat untuk minta maaf.

"Gimana keadaannya?" Tanya Galen lembut.

"Gak papa kak udah baikan" jawab Rasya sembari tersenyum.

Zoya sedikit kesal pasalnya yang di tanya ia bukan Rasya, memang Rasya ini sedikit menyebalkan.

"Udah mendingan kok kak" ujar Zoya.

"Saya minta maaf, itu semua di luar kendali saya" ujarnya sembari memberikan permen lollipop bentuk bulat dengan pita di gagangnya "ini sebagai tanda permintaan maaf saya" lanjutnya sembari menyodorkan lollipop itu ke Zoya.

Zoya mengambil lollipop itu dan tersenyum " makasih ya ka" ucapnya dan hanya dibalas angkutan.

"Kalo begitu saya pamit" Zoya mengangguk dan sosok Galen pun hilang dari pandangannya.

Zoya menarik napas dan tersenyum 'gapapa deh luka dikit yang penting di perhatiin sama kak Ale' gumamnya.

"Fik tuh pita pasti mau di taruh di buku" ucap Rasya yang hanya di jawab cengiran Zoya memperlihatkan gigi putihnya.

_______________

"Icaaaa tau gaaaaa " heboh Bila membuat Sasha menutup kupingnya. Rasanya suara Bila sangat keras membuat Indra pendengarannya terganggu.

"Gak usah sambil teriak bila" tegur Sasha.

Sedangkan Adel masih asik dengan mie ayam yang baru saja ia pesan.

"Tadi Galen kasih lollipop ke adek kelas, si Zoya Zoya itu" terang bila membuat Sasha menggebrak meja.

"Apa"

Adel yang sedang menyeruput mie ayam itu tersedak karena kaget dengan gebrakan meja dari Sasha.

Uhuk uhuk...

Adel terbatuh dan buru-buru minum es teh manis yang berada di depannya.

"Itu es teh gua anjir" ujar Bila kesal.

"Lo sih ngagetin" ucap Adel kesal.

"Lah si Ica yang gebrak meja" balas Bila tak terima.

"Udah diem" tegur Sasha.

"Ga bisa di biarin tuh adik kelas, makin kesini makin ke sana dia" cibir bila membuat Sasha makin panas.

"Kalian tau kan harus apa" ujar Sasha yang di angguki Bila dan Adel.

Mungkin akan terjadi drama perebutan penakhluk Hati cowok dingin sekolah ini, lihat apa yang akan terjadi nantinya.


''''''''''''''
TBC....

Ada yang mau di tanya?


Tar pic pemain nyusul yah

20 April 2022
Zy

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro