Genre Mystery/Thriller

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hari, tanggal: Jumat, 15 September 2017
Materi: Genre Mystery/Thriller
Pemateri: Johana
Notul: Risma

●○●

Materi hari ini misteri / thriller ya... adakah yang suka genre ini?

-Aku sukaaa bangettttttt
- Aku suka baca misteri (love)

Suka baca ya hehe. Kalau begitu, apakah genre Horror, Misteri, dan Thriller itu sama?

- Beda sangat
- Beda

Ojh, wow. Berarti sudah sepaham. Banyak yang mengira bahwa genre Misteri, Thriller, Horor adalah satu kesatuan yang sama. Siapa tuh yang ngira. mari kita bahas satu-satu.

Perbedaan yang mendasar dari ketiga genre ini adalah temanya. Horror biasanya memiliki tema-tema tentang dunia supernatural, atau bahkan monster-monster yang menjadi legenda di suatu tempat. Intinya, tujuan utama dari genre horror adalah ketakutan para penonton ketika menyaksikan film ini.

Lalu apakah horor identik dengan mistis? Tidak juga. Selain hantu, ada juga film horor yang menampilkan vampir, manusia serigala, zombie, monster, iblis, dan makhluk-makhluk lainnya. Kurang lebih horor itu ada makhluk pembunuhnya, selain manusia tentunya.

Lain halnya dengan misteri. Tujuan utamanya adalah menghadirkan suasana tegang di antara para pembaca.

Misteri, novel dengan genre ini cukup popular. Tema yang disajikan kebanyakan adalah tema misteri, mata-mata, atau bisa dikatakan sebagai cerita investigasi.

Karena dalam ceritanya sendiri, bagian akhir cerita akan sama pentingnya dengan bagian awal. Karena itu, penulis genre misteri haruslah ahli dalam meracik plot cerita yang menarik. Untuk memahami kisah yang disampaikan penulis pada novel dengan genre ini, pembaca hanya akan menerima potongan-potongan kenyataan pada setiap bagiannya.

Cerita dalam genre misteri biasanya banyak memeras otak, dan ada sedikit bahaya yang mengintai si protagonis dalam menyelidiki kasus, sampai akhirnya dia dapat menyelesaikan penyelidikan kasus tersebut. Biasa juga disebut oleh orang-orang sebagai, cerita tentang orang baik yang berusaha menangkap penjahat.

Contoh dari genre ini adalah semua novel detektif, misalnya Sherlock Holmes karangan Sir Arthur Conan Doyle atau si Poirot karangan Agatha Christie.

Berikutnya ada Thriller. Sebenarnya thriller ini beda-beda tipis dengan misteri. Bedanya, jika di misteri lebih banyak memutar otak, maka di thriller sang protagonis lebih banyak aksi yang mengancam nyawa. Novel thriller selalu menceritakan tentang masalah hidup atau mati. Akar cerita tetap pada bagaimana tokoh utama dapat bertahan hidup.

Mah, ada beberapa sub genre dari thriller itu sendiri. ini yang akan kita bahas, siap2..., karena banyak jenisnya.

Conspiracy-Thriller, di mana konfliknya terjadi ketika tokoh protagonis memiliki masalah dengan kelompok yang berkuasa. Ceritanya akan seputar usaha-usaha pelenyapan tokoh protagonis tersebut oleh kelompok yang berkuasa dan bagaimana dia bisa bertahan hidup. Contoh novel: Sudut Mati oleh Tsugaeda, Jacarta Secret oleh Rizky Ridyasmara, Angel & Demons oleh Dan Brown.

Crime, berkisah tentang sebuah kejahatan, atau bagaimana memecahkan kejahatan tsb. Sub-genre ini sering tumpang tindih dengan sub-genre detektif. Contoh novel: Metropolis oleh Windry Rahmadhina, Tangan Kelima oleh Christian Armantyo, Shutter Man oleh Richard Montanari.

Disaster, biasanya bercerita tentang tokoh utama yang berusaha bertahan hidup di tengah-tengah bencana. Baik bencana alam, moral, maupun yang lainnya. Contoh novel: Katarsis oleh Anastasia Aemilia.

Spionase/Spy-Thrillers, biasanya bercerita tentang konflik antara dua intelejen yang berbeda. Walaupun kadang-kadang yang menjadi antagonis adalah kelompok teroris. Contoh novel: House of Spies oleh Daniel Silva.

Legal-Thrillers, konflik utamanya adalah masalah hukum. Dan pengacara akan menjadi tokoh utamanya. Contoh novel : The Neon Lawyer oleh Victor Methos.

Medical-Thrillers, tema cerita akan melibatkan kesehatan. Seperti penyebaran virus atau semacamya. Maka tokoh utamanya pun adalah orang yang bisa mencegah hal ini terjadi. Contoh novel: Chaos of Crescent City Medical Centre oleh Alex Destephano.

Millitary, ceritanya seputar pasukan militer khusus yang akan melumpuhkan musuh. Contoh novel: The Last Good Man oleh Linda Nagata.

Police Procedural, sama seperti cerita detektif, hanya saja disusun sedemikian rupa sehingga prosedur yang dilakuan tokoh utama mirip dengan prosedur yang dilakukan oleh polisi di dunia nyata untuk memecahkan kasus tsb. Contoh novel: Six Four oleh Hideo Yokohama

Political Intrigue, ceritanya biasanya seputar bahaya yang menyerang sebuah komunitas politik, dan tokoh utamalah yang bertugas mencegah itu. Contoh novel: Nineteen Eighty-Four oleh George Orwell.

Psychological, fokus utama sub-genre ini adalah gejolak pejiwaan tokoh utamanya. Contoh novel: Nyawa oleh Vinca Callista, American Psycho oleh Bret Easton Ellis, The Catcher in The Red Eye oleh J.D Salinger.

Supernatural/Paranormal, berkisah tentang praktek-praktek supernatural di mana semua tokohnya, baik itu protagonis maupun antagonis, pasti punya kekuatan supernatural. Contoh novel: Biru Indigo oleh Putra Perdana Kusuma, The Black Witch oleh Michael Rivers.

One more last..

Techno-Thriller, sub-genre ini sering tumpang tindih dengan genre fiksi ilmiah ceritanya di mana sebuah teknologi super canggih ingin menguasai dunia, atau teknologi yang bisa menciptakan manusia super tetapi malah berperilaku jahat.

Contoh novel: Jurrasic Park oleh Michael Crichton, The Hunt from Red October oleh Tom Clancy. Nah, berkat Tom Clancy, sub genre techno-thriller ini lahir, beliau disebut-sebut sebagai 'King of Technological Thriller'.

Kira-kira begitulah beda genre horor, misteri, dan thriller. Namun perlu diketahui juga kalau perbedaan itu bukanlah merupakan hal yang pasti, karena bisa saja sebuah genre merupakan gabungan dari semuanya. Perbedaan di atas hanyalah secara umum saja.

○●○

Q1. Kak, kalo ada novel genre horror, misteri, thriller gimana? (Har Har)

A1: maksudnya gimana?

Q1a: Jadi gini, kalau ada satu novel yang gabungin horor, thriller, dan misteri tapi malah bikin pembaca bingung gmn? Duh gimana ya ngejabarinnya (Har Har) jadi pembaca tuh bingung, misal lebih banyak horor, gitu. Gak pas porsinya

A1a: Jadi cara menyelesaikan suatu kasus dilihat dari segi hukum kalau legal thriller?
ya, tapi yg seperti sy bilang, sebuah sub genre itu hanya klasifikasi saja, ggak selalu kaku dalam cerita.

Itu sih tergantung penulisnya. kalau nulis di wattpad klasifikasinya gimana, dan tujuannya benar apa tidak dalam peletakkan genre. hihi

Q2. Kalo cuma ttg org yg udh mati trus ada rohnya. Tapi dia gk nakut2in.. Jadi malah baik+bantuin itu termasuk mana

A2: tentukan dulu dari premis ceritanya gimana, lebih mengarah ke yang mana. karena pembagian genre ditentukan dari ide cerita lebih dominan ke mana. kalau lebih ke misteri, bisa jadi dia misteri romance. atau misteri fantasy. dll...

Q3: Bagaimana caranya agar ketika kita menuliskan cerita bergenre legal-thrillers dan political intrigue jadi tidak bertabrakan/tercampur aduk satu sama lain?  Soalnya dua hal itu menyangkut aspek yang hampir mirip satu sama lain. Legal-thrillers dengan masalah hukumnya dan political intrigue dengan bahaya seputar dunia politik.

A3: kunci di legal thriller adalah cerita yang lebih mengarah ke prosedural dan teknis penyelesaian, sementara di political intrigue pembahasannya seputar dunia politik atau perdebatan idealisme.

Q4: Maaf jika sedikit menyimpang dari materi.
Apa yang bisa dijadikan tolak ukur agar kita bisa menilai apakah suatu karya itu berhasil menciptakan suatu inovasi baru atau tidak? Seperti apa yang telah dilakukan oleh Tom Clancy yang berhasil menjadi penggagas baru dari sub genre techno-thriller itu sendiri.

A4: kalau berbicara mengenai inovasi tentunya ada perbedaan dan ide2 baru yang disuguhkan, ada riset dan timbul karena sesuatu hal yang belum pernah ada sebelumnya. Yang artinya, kita mencari ide fresh dan segar. Meski begitu, ketika Tom Clancy menciptakan karya The Hunt for Red October, beliau sendiri tidak menyadari bahwa dia sedang menciptakan sejarah. Beliau saat itu menggabungkan perasaan thriller dengan pop culture pada ceritanya

Q5: Cara mendapatkan inspirasi novel misteri selain selain baca dan nonton (misteri)  ada kah kak? 

A5: biasanya sih bisa dari pengalaman juga. yang diedit2 sedemikian rupa biar kerasa misterinya. kalau saya sih lebih banyak nonton, krn lebih terasa suasananya. kadang2, inspirasi cerita saya dapatnya dari mimpi (kebanyakan nonton film kayaknya)

Q6:Aku pernah buat cerita, tokoh utamanya jelmaan iblis tapi itu dimasukin ke dalam genre fantasy karena ceritanya tidak ada kesan menakutkan sama sekali menurutku. Apa itu diperbolehkan?

A6: boleh2 saja Sher, kalau lebih banyak settingnya adalah khayalan, masuk fiksi jg bisa.

■□■

Harusnya, materi berikutnya adalah Puisi Akrostik dan Puisi Erotis. Berhubung masih tahap edit, jadi, An post ini dulu, ya, biar nggak numpuk :)

Sekian materinya. Semoga bermanfaat bagi Fams semua.

Wassalam.

Bandung, 18 September 2017.

Salam,


Anaya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro