Pedoman Tanda Baca

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Assalamualaikum wr wb.
Selamat malam semua. Aku di sini mau sharing materi KBBI V/PUEBI yaitu pedoman tanda baca yang aku dapat dari Wikipedia yang sebagian besar disesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Semoga bermanfaat.

Ada beberapa tanda baca yang nanti akan dijelaskan yaitu;

-Tanda Titik (.)
-Tanda Koma (,)
-Tanda Titik Koma (;)
-Tanda Titik Dua (:)
-Tanda Hubung (-)
-Tanda Pisah (–,—)
-Tanda Elipsis (…)
-Tanda Tanya (?)
-Tanda Seru (!)
-Tanda Kurung((…))
-Tanda Kurung Siku ([…])
-Tanda Petik ("…")
-Tanda Petik Tunggal ('…')
-Tanda Garis Miring (/)
-Tanda Penyingkat (Apostrof) (')

Cukup banyak, ya.

Tapi, di sini aku cuma mau jelasin beberapa tanda baca yang sering digunakan saat menulis cerita, soalnya kalau dijelasin semuanya bakalan panjang banget. Takutnya kalian gumoh membacanya.

-Tanda Titik (.)

1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Saya suka makan nasi.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.

2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:

Irwan S. Gatot
George W. Bush
Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh: Dwiki Halla

3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:

Dr. (doktor)
S.E. (sarjana ekonomi)
Kol. (kolonel)
Bpk. (bapak)
4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:

dll. (dan lain-lain)
dsb. (dan sebagainya)
tgl. (tanggal)
hlm. (halaman)
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh:

Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.

7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh:

Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.

8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh:

DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
SMA (Sekolah Menengah Atas)
PT (Perseroan Terbatas)
WHO (World Health Organization)
UUD (Undang-Undang Dasar)
SIM (Surat Izin Mengemudi)
Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
rapim (rapat pimpinan)

9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
contoh:

Cu (tembaga)
52 cm
l (liter)
Rp350,00

10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
contoh:

Latar Belakang Pembentukan
Sistem Acara

11. Tanda titik tidak dipakai pada pertengahan kalimat tanya. Apabila memakai tanda titik, maka kalimat sebelum titik menjadi kalimat pernyataan. Bentuk yang benar adalah dengan menggunakan tanda koma.
contoh:

Kalau saya tidak membantu, bagaimana Anda dapat menyelesaikannya?

-Tanda Koma (,)

1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi. [Catatan: dengan koma sebelum "dan"]
Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan. [Catatan: tanpa koma sebelum "dan"]

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.

3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh:

Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh:

Oleh karena itu, kamu harus datang.
Jadi, saya tidak jadi datang.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
contoh:

O, begitu.
Wah, bukan main.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".

7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:

Medan, 18 Juni 1984
Medan, Indonesia.

8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.

9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.

10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
contoh: Rinto Jiang, S.E.

11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:

33,5 m
Rp10,50

12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.

13. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.

14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.

-Tanda Hubung (-)

1. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.

2. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh:

p-e-n-g-u-r-u-s
8-4-1973

3. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
Bandingkan:

ber-evolusi dengan be-revolusi
dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000).
Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah

4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap.
Contoh:

se-Indonesia
hadiah ke-2
tahun 50-an
ber-SMA
KTP-nya nomor 11111
sinar-X
Menteri-Sekretaris Negara

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:

di-charter
pen-tackle-an

6. Tanda hubung digunakan menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Contoh:

Ayahku bekerja di rumah sa-
kit.

Guru itu sedang me-
nulis di depan kelas.

-Tanda Pisah (–, —)

1a. Tanda pisah em (—) membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
Contoh: Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia terbesar.

1b. Tanda pisah em (—) menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas.
Contoh:
Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

2a. Tanda pisah en (–) dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke', atau 'sampai'.
Contoh:

1919–1921
Medan–Jakarta
10–13 Desember 1999
2b. Tanda pisah en (–) tidak dipakai bersama perkataan dari dan antara, atau bersama tanda kurang (−).
Contoh:

dari halaman 45 sampai 65, bukan dari halaman 45–65
antara tahun 1492 dan 1499, bukan antara tahun 1492–1499
−4 sampai −6 °C, bukan −4–−6 °C

-Tanda Elipsis (...)

1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, misalnya untuk menuliskan naskah drama.
Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.

2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan langsung.
Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.

Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat.

Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ....

-Tanda Tanya (?)

1. Tanda tanya dipakai pada akhir tanya.
Contoh:

Kapan ia berangkat?
Saudara tahu, bukan?
Penggunaan kalimat tanya tidak lazim dalam tulisan ilmiah.

2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:

Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.

-Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:

Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
Bersihkan meja itu sekarang juga!
Sampai hati ia membuang anaknya!
Merdeka!
Oleh karena itu, penggunaan tanda seru umumnya tidak digunakan di dalam tulisan ilmiah atau ensiklopedia. Hindari penggunaannya kecuali dalam kutipan atau transkripsi drama.

-Tanda Petik ("...")

1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:

"Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah bahasa Indonesia."

2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:

Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di SMA" diterbitkan dalam Tempo.
Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.

3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:

Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".

4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh: Kata Tono, "Saya juga minta satu."

5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Contoh:

Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".
Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak tahu sebabnya.

-Tanda Petik Tunggal ('...')

1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh:

Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
"Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.

2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Contoh: feed-back 'balikan'

-Tanda Penyingkat (Apostrof)(')

Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Contoh:

Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)
Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
1 Januari '88 ('88 = 1988)
Sebaiknya bentuk ini tidak dipakai dalam teks prosa biasa.

📝📝📝

Pertanyaan seputar materi.

(?)Tanda koma nomer 8 itu gimana maksudnya?

(+)Tanda koma nomor delapan itu sama kayak pembuatan daftar pustaka. Biasanya nama penulisanya dipisah pake tanda koma
Iya, jadi ada tanda koma untuk menceraikan nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misal,

Rosida, Hilda, 1998. Cara pengguanaan tanda baca yang benar. Jilid 1 dan 2. Bandung: PT Idiot Watty Fams

(+)kalau dalam daftar pustaka itu, nama si penulis ya misalnya. namanya itu dibalik. yang harusnya Hilda Rosida, jadi Rosida Hilda..

(?)kalo namanya tiga kata?

(+)Onong  Uchjana Effendi.

Effendi, Onong Uchjana. 2001

(+)Kalo namanya panjang jadi disingkat

Misal: Ananda Haji Nasution.

Nasution, A. H. 2000

(?)Koma nomor 4?

(+)@DIELL untuk nomer 4 setelah kata "oleh karena itu" "jadi" "lagi pula' meskipun begitu' "akan tetapi" itu ada tanda koma.

Jadi setelah kata - kata tersebut, itu diwajibkan ada tanda koma

Contoh:
Setelah kata "jadi"
-Jadi(,) besok kita harus bagaimana?

Setelah kata "lagi pula"
-Lagi pula(,) besok kau libur, bukan?

(?)Tanda penghubung nomor tiga ada yang bisa bantu?

(+)Sama 1×25000 = dua-puluh-lima-ribuan@DIELL
Jadi kayak di eja gitu kak @DIELL

(?)1a. Masih bingung sama 1 b aku kurang ngerti yang tanda pisah

(+)Bantu jawab ya

1a. Itu kayak kita nambahin kata sendiri di luat kalimat itu

Kalo 1b itu kayak kalimat lebih ringkas gitu aturan kan 'Rangkaian penemuan evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta

(?)Gapaham sama no 2 yang (....)

(+)no dua itu kayak, si tokoh itu ragu mau mengatakan sesuatu. misal

Andi bergumam lirih, "Aku, aku … hamil."

(?)Tanda elipsis itu kayak nge-jeda ya?

(+) Iya Kak Sab.

(?)Bisa juga karena ada bagian yg dihilangkan, kan?

(+) iya, bisa anggia

(?)hmm, waktu itu aku pernah baca. kalo di dalam dialog, abis titik tiga dipakeiin koma(?)

(+)iya, itu buat mengakhiri kalimat kak cha. misal

"Aku, aku pusing…," lirihnya.

Nadi bergumam, "Aku, lelah…."

(?)Itu setelah kalimat harus ada spasi baru tanda elipsis ya ka?

(+)iya kak win, dalam KBBI begitu

(?)tapi aku sering liat penulis-penulis, nulisnya gini,

Tapi, kelakuan gadis cantik itu... sangat buruk.

(+)bisa juga kayak gitu, asal penulisannya harus konsis begitu dari awal sampai akhir cerita.

(?)Ooo jadi kalo ga pake spasi, harus dari awal sampe akhir konsisten gitu ya?

(+)iya kak win, tapi setelah elipsis mesti dispasi

(?)Berarti kalau di akhir ga perlu pake spasi?

(+)di akhir juga kalau menurut kbbi mah pake spasi

(?)Ka, kadang kalo lagi nulis kalimat yang kaya bener bener teriak gitu, ku pake 2 tanda seru
Itu kelebihan atau gimana?
"Pergi kamu!!" teriak mama.
Kaya gitu

(+)aku malahan 3. biar kerasa bener benr marah, ahaha. tergantung nyamannya penulis sebenernya, kalau nyaman liat tanda seru banyak gitu yaudah tulis gitu pun ga papa hehe

(?)Mksd tanda penyingkat?

(+)tanda penyingkat, jadi yg pake tanda itu adalah kata yang disingkat. cmiiw

(?)kalau misalnya,

Iya, 'kan?

itu pake apostrof gak?

(+)'iya, 'kan?' itu sama aja kayak 'iya, bukan?" itu kan kata yang disingkat, jadi pakai menurutkumah. cmiiw

(?)Aku bingung contoh yg

Ali 'kan kusurati. ('Kan=akan)

(+)maksudnya itu, Ali akan kusurati.

mungkin, si ali ini akan diberi surat. cmiiw.

📝📝📝

Cukup sekian materi yang saya share untuk malam ini. Semoga bermanfaat 🙏
Maaf jika ada kesalahan yang disengaja mau pun tidak 🙏
Terima kasih juga pada Kakak-kakak yang sudah membantu menjawab pertanyaan 🙏
Terima kasih dan selamat malam.

Cr: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_penulisan_tanda_baca

📝📝📝

Bandung, 1 Juli 2017

Salam,

Min An.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro