SISIPAN PERTAMA: TENTANG BU TIARA

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Thrid POV

"Hmm..."

"Kenapa, Kak Alfa?"

"Yah... ini... Biasanya sisipan seperti ini ada di awal sebelum memulai cerita, kan?"

"Setelah diingat-ingat kembali, Kak Alfa benar juga."

"Tapi, kali ini kenapa dikhususkan menjadi episode sisipan, ya?"

"Mungkin kali ini sisipan ini lebih panjang, sehingga harus menjadi episode khusus."

"Bisa jadi. Kalau begitu, ayo kita mulai saja."

"Ayo!"

Mereka berdua pun memutar kursi tempat mereka duduk. Lalu, mereka dapat melihat sosok wanita sedang duduk di depan mereka.

"Nah, Bu Tiara. Untuk episode sisipan ini, mohon bantuannya. Yoroshiku onegazimasu!" ujar Tio, sambil menundukkan badannya untuk memberikan hormat. Diikuti oleh Alfa.

"Oke, mohon bantuannya juga, kalian berdua~" balas Bu Tiara dengan nada manis.

"Nah, sesuai dengan judulnya. Kami di sini akan memberikan beberapa pertanyaan tentang Bu Tiara. Mohon untuk dijawab dengan baik, Bu."

"Oke~"

"Pertanyaan pertama. Apakah Bu Tiara masih single?"

"Langsung ke pertanyaan yang berfaedah..." gumam Alfa dalam hati.

"Kasih tahu enggak, ya~?"

"Ayolah Bu Tiara, itu pertanyaan yang sangat penting. Jadi, mohon dijawab sejujurnya!"

"Tentu saja single. Aku akan jadi idol semua orang. Jadi, diriku tidak bisa dimiliki satu orang~"

"Argghhh, sepertinya aku tidak punya kesempatan!"

"Tio, segera lanjutkan. Tidak akan ada yang peduli dengan rasa patah hatimu itu."

"Argh... Kak Alfa kejam..."

Alfa tidak terlalu mempedulikan hal itu, terbukti dari wajahnya yang terpasang datar dan masih fokus ke arah Bu Tiara. Sedangkan Bu Tiara, masih memasang senyum dan tidak terlihat mempedulikan Tio.

"Ehm. Baiklah, ayo kita lanjutkan," ucap Tio setelah seelsai bersedih. "Pertanyaan kedua, kenapa Bu Tiara sangat ingin sekali menjadi idol?"

"Aku suka sekali bernyanyi dan aku ingin membahagiakan banyak orang. Jadi begitulah alasannya, kira~" jawab Bu Tiara, diakhiri dengan pose manis.

"Ahhh, sungguh manis sekali! Tolong lakukan lagi, Bu Tiara!"

"Tio. Cepat lanjutkan."

"Dasar, Kak Alfa. Setidaknya biarkan aku senang dulu..." keluh Tio. "Baiklah. Kalau begitu, selanjutnya. Berapa tiga u-"

*plak

Pertanyaan Tio terhenti karena Alfa memukul kepalanya dengan sebuah buku.

"Kenapa malah dipukul?!"

"Aku tahu pertanyaan itu mengarah ke mana. Jadi, aku segera hentikan," balas datar Alfa. "Kalau dilanjutkan, kamu bisa mengubah genre cerita ini dan mengubah rating umur cerita ini."

"Ini bukan salahku... Tapi salah-"

"Sudah, lanjut saja."

Tio pun menghentikan mengusap-ngusap kepalanya yang sakit dan berdehem sebelum melanjutkan pertanyaan.

"Pertanyaan selanjutnya. Berapa umur Bu Tiara?"

"Bisa diulangi pertanyaannya?" pinta Bu Tiara.

"Be-"

"Bisa diulangi?" potong Bu Tiara, dan diakhiri dengan senyuman.

Di mata Tio, senyuman Bu Tiara memanglah manis. Tapi, senyuman itu tidak bisa membuatnya tenang dan malah membuat merinding ketakutan.

"Ma-Maksudnya... Kak Alfa... Apa kamu punya ide mau menanyakan apa?" tanya Tio gemetar.

"Hmm... Tidak," balas Alfa datar. "Kalau begitu, kita akhiri saja."

"Ah, benar juga... Kalau begitu, Bu Tiara. Terima kasih atas waktunya."

"Sama-sama~"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro