Janji Lainnya

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Mereka bilang, masa SMA adalah masa sekolah yang paling berwarna. Lika-liku hidup semakin terasa. Dan yang paling kuat adalah masalah cinta. Ya, entah sampai kapan aku akan tetap diam. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku sangat ingin mengutarakannya padamu. Tapi terlalu sibuk dengan cintanya. Hingga ucapannya pun dia lupakan.

Pagi yang cerah. Seperti biasa, aku berusaha untuk berangkat sekolah pagi-pagi. Aku pun biasanya tak berangkat sendirian. Ada temanku Shinta. Kami biasa berangkat bersama. Sebenarnya ini terjadi belum lama. Kira-kira sejak kelas 1 semester 2. Berhubung sekarang aku kelas 2, jadi tak sabaran untuk berangkat study tour. Dan itulah yang jadi bahan pembicaraan kami pagi itu.
"La, nanti kamu kalau study tour duduknya bareng ya?"
"Emang kalo study tour duduk?"
"Ya ngga sih. Maksudnya kalo naik bis dusuknya bareng ya?"
"Iya."
Haha~ tawa kami tak mungkin tak mengiringi perjalanan menuju sekolah. Kami berhenti di halte bis. Halte terdekat saja cukup. Jadwal yang seharusnya paling pas untuk kami ikuti adalah setiap pagi pukul 6.30. Hanya setengah jam sekali bisnya datang. Tentu tak hanya kami saja yang nunggu bis di sana. Ada beberapa anak sekolah dan para pekerja. Saat bis datang, kami semua berebut naik. Berdesak-desakkan, namun untungnya tak ada yang terluka. Indonesia di pagi hari memang sibuk. Sebenarnya hampir selama 24 jam masyarakat di negeri maritim ini sangat sibuk. Jadwal kerja mereka yang padat, memadatkan kepala mereka. Hingga tak ada batasan usia. Tua-muda, miskin-kaya. Semua terlibat. Bahkan temanku yang satu ini pun benar-benar harus meninggalkan ku sendirian.
"La, aku duluan ya. Soalnya aku harus segera ke MM (MultiMedia). Udah ditunggu."
"Ya deh terserah."
"Jangan ngambek gitu dong. Ini kan udah di depan gerbang. Nanti istirahat aku temenin lagi deh. Aku janji. Janji La. Aku nggak akan ingkar. Itu janji lainnya. Dah~"
Janji? Kamu janji?
'Aku janji aku akan temenin kamu pulang sekolah. Dan aku akan tepati janjiku. Itu janji yang lainnya'
Suara Doni waktu itu. Maaf Shin. Aku sedikit trauma.
~~~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro