[1] - Aku diam

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Semuanya pasti senang memiliki teman yang asyik. Namun aku tidak tahu, apakah di mata teman-temanku, aku adalah orang yang asyik?

Tentu saja jika di suruh jujur, mereka langsung menjawab 'nggak'. Apa yang bisa mereka harapkan dariku?

Sania menghampiriku. "Boleh aku pinjam tip-x?"

Aku tersenyum, lalu meminjamkannya.

Sudah tercatat dalam memori, bahwa Sania adalah salah satu teman yang sering meminjam barangku.

Setelah pelajaran usai, aku menghampiri Sania untuk menagih tip-x yang ia pinjam. Sania terlihat asyik bercanda bersama teman-temannya.

"Maaf Nal, tip-x kamu gak ada."

Apa?! Kamu menghilangkan nya? Sudah berapa kali kamu menghilangkan barangku? Cepat ganti!

Itu yang ingin aku katakan, tapi yang keluar malah, "yaah, terus gimana?"

"Seingatku, tadi Toni juga pinjam. Mungkin masih di pegang sama dia."

Ku lihat Toni dan teman-temannya sedang bermain kuda tubruk. Tidak mungkin tip-x milikku masih ada dalam keadaan kacau balau begitu.

Aku menghela napas lalu berjalan ke mejaku.

"Kalau ketemu, langsung aku kasih ke kamu, deh," ujar Sania lantang.

Aku hanya diam lalu melontarkan senyuman hambar.

Mungkin sebaiknya, aku harus lebih pelit soal pinjam-meminjam.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro