[4] - Mager

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Ada banyak kegiatan ekstrakulikuler di sekolah dan teman-teman begitu antusias mengikutinya.

Sepulang sekolah, semua murid yang ikut ekskul harus berkumpul di kelas mereka masing-masing.

Aku juga ikut lho!

"Nalia, panel halaman ini kurang rapi!" tegur Nadia, ketua ekskul komik.

"Maaf. Akan aku perbaiki."

Setelah mendapat teguran seperti itu, aku langsung menggambar ulang panel yang jelek.

"Wah, gambar kamu bagus banget, kayak sudah pro," puji Indah—teman satu ekskul.

Di puji seperti itu, aku jadi sedikit tersipu tapi juga bangga.

"Hehe, aku masih belajar kok."

Dan kegiatan ekskul bubar pada jam empat sore.

Aku melihat mading sekolah ramai dipenuhi murid. Karena penasaran, aku ikut menyatu dalam gerombolan itu.

Ada satu kertas pengumuman yang menarik perhatian. Di kertas itu tertulis; tim cheerleader sedang mencari anggota.

"Nalia ikut cheers yuk! Seru banget tahu."

Shella mengajakku untuk satu ekskul dengannya. Iya, Shella adalah salah satu anggota cheerleader yang cukup digemari oleh para kakak kelas karena penampilannya cukup nyentrik.

Jujur, aku sedikit minder.

"Enggak deh. Aku masih cinta kegiatan ekskul-ku."

Lalu Shella tertawa. "Memang aku suruh kamu untuk keluar ekskul komik? Enggak kok!"

Aku hanya menanggapi dengan tawa datar.

"Cuma kalau kamu ingin pengalaman baru, ikutan cheerleader aja." Shella mendekat dan berbisik. "Nanti aku kenalin sama anak basket."

Duh, ini anak ada-ada aja.

"Apaan sih! Udah sana lanjut latihan!

"Cie yang malu-malu. Lucu tahu, gemes deh, haha!"

Pengen nyoba sih sebenarnya. Tapi malu—juga mager.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro