4. Faye

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Faye muram.

Buku yang kemarin dititipkannya kepada Mbak Lyfa di perpustakaan katanya sudah dipinjam oleh orang lain.

"Maaf, Fay. Mbak nggak tau kalau kamu nitip. Atau nggak, dia ambil sendiri bukunya."

Faye hanya mengangguk pasrah mendengar ucapan Mbak Lyfa. "Tapi, kan Mbak, siapa sih yang mau pinjam buku sastra Indonesia? Nggak mungkin ada."

"Ya ada, atuh. Dikira kamu aja yang suka?"

Faye mengangguk. "Habisnya, dulu pas ada pendataan jurusan yang diminati, sastra Indonesia cuma punya 3 peminat dari 288 siswa."

"Wih, yang bener?"

Faye mengangguk lagi. Sudah mirip patung kucing selamat datang.

"Ya udah, kalau Faye mau bukunya, datengin orangnya aja. Mbak punya datanya ... kok. Nah, ketemu!"

"Dari tadi kek, Mbak," ujar Faye sambil mendekat.

"Ini lho, Sadana. 11 IPA 3."

"Oh, Sadana? Aku kenal, sih Mbak."

Mbak Lyfa mengangguk-angguk. "Sip-sip. Datangin dia, terus nanti kalau udah selesai dia baca kamu boleh ambil langsung ke dia--tapi sebelumnya chat dulu ke Mbak kalau dia udah ngasih bukunya ke kamu-- terus langsung baca, deh. Biar bukunya nggak di ambil orang lagi."

"Nggak apa-apa, Mbak?" tanya Faye takut-takut.

"Ya elah, Fay. Kamu kayak sama siapa aja."

"Oke deh, Mbak. Nanti kalau aku udah terima bukunya, aku chat," ujar Faye, lalu ia meninggalkan Mbak Lyfa.

Lagan menyambutnya di depan pintu perpustakaan sambil menyesap kopi instannya.

"Udah dapet?"

Faye menggeleng lesu. "Bukunya diambil orang."

"Ya Allah. Itu buku, atau gebetan?"

Lagan tertawa, sedang Faye Makin merengut.

"Yaudah, sih. Tungguin aja sampai balik."

"Kata Mbak Lyfa, boleh ngambil bukunya di Sadana langsung," ucap Faye sambil mengedikkan bahu.

"Wih, Sadana lagi? Jangan-jangan ...."

"Apaan sih, Gan. Gue tusuk, nih!"

"Lah, kok lo salah tingkah?" Lagan mundur dua langkah.

"Ya habisnya."

"Apa?"

"Kenapa dia ganteng, sih!"

-part of Faye 4, finished.
21 Oktober 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro