─ Day 1 : Candy

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Simptember Day 1
Prompt : Candy

Shiratori Aira x Yukari Ran (OC)
Ensemble Stars!! © Happy Elements

Words : 368 words

· ─────── ·♪· ─────── ·

"Uhuk! Uhuk!"

Suara batuk terdengar; menggema ke seluruh ruangan. Pemuda bermahkotakan surai pirang itu memegangi lehernya, yang mulai terasa tidak enak sejak pagi buta. Sepertinya disebabkan oleh udara yang semakin dingin tiba-tiba.

"Aira, kamu tidak apa-apa?" Pemuda lainnya bertanya, khawatir dengan anggota satu unit-nya yang terlihat menderita.

Aira mengangguk pelan; meyakinkan Hiiro bahwa ia baik-baik saja, walau sepertinya sia-sia. Sebab ia tak bisa mengeluarkan barang sepatah aksara. Rasa sakitnya hanya akan semakin parah jikalau ia memaksa. Memang dasar radang sialan!

Tatsumi, yang sedari tadi memperhatikan, berujar sembari mengelus pelan bahu milik pemuda yang lebih muda, "Aira-san, mungkin sebaiknya kamu istirahat terlebih dahulu sampai suaramu kembali. Rekamannya akan kita tunda untuk beberapa saat, aku akan mendiskusikannya dengan Yukari-san juga. Bagaimana?"

Yang ditanya terdiam; masih merenungkannya. Sejujurnya, Aira masih tetap ingin berlatih agar tidak tertinggal dengan yang lainnya, namun memaksakan diri juga bukan pilihan yang tepat. Bisa-bisa karirnya sebagai idola berakhir saat itu juga, dan Aira tentu saja tidak menginginkannya. Mengeluarkan helaan napas, dengan berat hati ia menganggukkan kepala. Kemudian berjalan keluar dari ruang latihan; hendak beristirahat seperti yang tadi dikatakan.

Sepi menyambutnya kala membuka pintu kamar asrama. Hal tersebut sudah biasa, sebab dua teman sekamarnya yang lain bukanlah orang sembarangan. Tidak seperti dirinya, yang merupakan orang biasa.

"Huh? Apa itu?" Aira bertanya kepada dirinya sendiri, kala netra menangkap sebuah benda asing; di atas meja, terdapat kantong plastik putih yang sepertinya memiliki isi.

Penasaran, pemuda berusia lima belas tahun tersebut segera mendekati meja lantas membuka kantong tersebut dengan tidak sabarnya. Satu bungkus permen tenggorokan, roti kesukaannya, serta sebuah catatan kecil menjadi pemandangan yang pertama kali menyambut pandangannya. Netra peridot kini terpaku pada catatan yang telah berada di tangan kanannya. Nampak jelas beberapa kalimat yang terasa familier tertulis di sana.

"Awas kalau tidak dimakan."
- Yukari Ran

Hati Aira lantas menghangat seketika. Kendati kalimat yang tertulis terlihat seperti ancaman, ia dapat merasakan kekhawatiran si gadis yang terpancar untuk dirinya, dan tentu saja hal itu langsung membuatnya diterpa oleh beribu harsa. Tanpa basa-basi lagi, ia kemudian memakan permen tenggorokan yang telah diberikan dengan perasaan senang.

· ─────── ·fin· ─────── ·

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro