1 - Aku Pulang

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Gadis itu menatap lawan bicaranya tajam. Bibirnya mengerucut, pipinya menggembung. Singkatnya, [name] sedang kesal.

"Huh!" dengkusnya, "padahal sudah musim dingin, tapi Ayah malah menyuruhku pindah. Mau pindah pun, tinggal beberapa hari lagi cawu kedua akan berakhir. Akan memakan waktu jika mengurus kepindahanku sekarang."

Pria paruh baya itu mengembuskan napas. Putrinya memang benar, tanggung kalau pindah sekarang. Tapi apa mau dikata, istrinya sudah menunggu di sana-di Jepang.

"Iya, ayah tahu. Karena pekerjaan ayah di sini sudah selesai, ibumu meminta kita pulang secepatnya. Kau tahukan, ibumu tidak suka dibantah? Dan masalah kepindahanmu, kau tenang saja."

Pernyataan ayahnya membuat [name] pasrah. Ya, kalau sudah ibunya yang meminta, dia bisa apa?

"Ah, iya!"

[name] menatap ayahnya bingung dan bertanya, "Kenapa?"

Pertanyaannya dibalas oleh senyum lebar. "Jika kita pulang, kau bisa bertemu dengan bocah itu lagi, kan? Itu, bocah yang kau panggil Mani-"

"Shush, shut up! I know it, alright!" potong [name] sambil menyilangkan kedua lengan di depan dada. "Jadi, kapan kita berangkat?"

"Kita berangkat satu jam lagi. Jadi bersiaplah."

[name] tersenyum lima jari dan mengacungkan ibu jarinya. "Okay!"

×

Malam terlihat lebih gelap dari biasanya. Udara dingin mungkin untuk saat ini tidak terasa karena dirinya baru saja selesai latihan. Namun, tetap saja salju itu tidak akan menunggu untuk turun.

"Huft ...." Uap keluar dari mulutnya saat bernapas, menandakan tubuhnya berusaha mempertahankan suhu badan. Tangannya diangkat, entah ingin menggapai apa. Lantas saat salju mulai turun melewati celah tangannya, Kageyama mendongak.

"Musim dingin seperti ini ... aku jadi ingat dia."

×

Pintu di buka seiring mengucap salam kecil, "Tadaima." Pemuda itu memasuki rumah perlahan dan menutup pintu kembali. Setelahnya ia membuka sepatu kemudian meletakkannya di rak.

"Ah, Tobio-chan! Okaeri~"

Pergerakannya langsung terhenti. Suara itu, suara yang sudah lama tidak didengarnya. Kageyama langsung berbalik dan terperangah saat mendapati kehadiran [name] yang menyambutnya dengan senyum lebar.

"Ohisashiburi, Tobio-chan."

Suara itu, wajah itu, Kageyama ....

"Aku merindukanmu~"

... Sangat rindu kepadanya.

- aku pulang.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro