A Thousand Years -Christina Perry

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dipersembahkan oleh queen krupukmantaps12

--

Vienlyn Azzalea, perempuan yang sampai saat ini menunggu kabar dari kekasih nya di negeri lain.

Kalau kata anak zaman sekarang, hubungan mereka dinamakan LDR, tau kan?

Mereka sudah tidak berkontak selama 3 tahun, tetapi kata Steve, kekasihnya, ia tidak mau ada kata putus antara hubungan mereka.

Lagi-lagi Vienlyn hanya bisa menghela nafas, sudah berkali-kali dia menghubungi Steve, tetapi hasilnya sama saja, selalu suara operator yang terdengar.

Steve, salah satu siswa yang berprestasi sehingga mendapatkan beasiswa untuk kuliah di negeri Paman Sam. Bukan seperti Vienlyn yang memiliki kapasitas otak setara dengan rata-rata.

Vienlyn teringat, saat Mega, sahabatnya mengirimnya foto Steve sedang berdua dengan perempuan lain. Sebelumnya, Mega sudah memperingati Vienlyn untuk tidak mempertahankan hubungan mereka, tetapi yang namanya cinta, mengurung Vienlyn agar tetap didalamnya.

I have died everyday waiting for you,

Darling don't be afraid I was find you

Suara deringan itu menyadarakan Vienlyn dari lamunannya.

"Halo Ga, ada apa lagi, mau comblangin gue?"

"Wah, lo ngelebihin Dilan ya, bisa nebak apa yang mau gue bilang!"

Suara antusias terdengar di telinga Vienlyn.

"Gue gak mau!"

"Ishh, harus mau, soalnya ni, yang mau gue comblangin si Ahmad! Mantan lo!"

"Lo udah gila ha?! Mantan tuh Manusia Setan!"

Vienlyn tidak akan mau dicomblangin dengan Ahmad. Ahmad dan Vienlyn putus bukan karena Steve selingkuh, tetapi karena Steve menjadikan Vienlyn bahan taruhan.

Benar-benar seperti sinetron.

"Dia punya alasan, Lyn, pokoknya gue tunggu di cafe deket rumah lo 15 menit lagi, btw, dia udah di depan gue!"

Langsung saja panggilannya terputus. Vienlyn benar-benar ingin menjitak kepala Mega sekuat mungkin. Vienlyn bangkit dari duduknya dan bergegas pergi ke sana, ia ingin menyelesaikan aksi comblangan ini secepatnya.

*****

"Mau apa lagi lo?!"

Vienlyn menatap tajam pria di depannya ini.

"Gue mau jelasin semuanya Lyn. Gue mau minta maaf, gue ngerasa kehilangan lo, gue baru nyadar kalau gue sebenarnya cinta sama lo."

Ahmad menatapnya teduh.

"Cih, lo tau gak apa kepanjangan bacot. Tau kan? Nah itu perkataan lo!"

"Gue mohon, maafin gue!"

"Gak."

"Walaupun kita gak bisa balikan, tapi gue mohon maafin gue, Lyn. Gue minta maaf."

Entah kenapa tiba-tiba hati Vienlyn iba melihat tatapan Ahmad. Entahlah, Vienlyn melihat tatapan penuh penyesalan di mata Ahmad.

Vienlyn hanya bisa mengangguk, sedangkan Ahmad langsung saja matanya berbinar.

"Kita masih bisa jadi teman kan?"

Lagi-lagi Vienlyn mengangguk.

"Beneran?"

"Gak, bohongan"

Ahmad langsung saja mengerucutkan bibirnya membuat Vienlyn terkekeh. Ahmad yang melihat itu, jadi ikut tertawa.

Mega? Dia sudah pulang dari tadi.

Beberapa bulan mereka lewati, hubungan mereka semakin dekat. Ahmad merasa Vienlyn sudah, mulai mencintainya lagi. Tapi semuanya itu hanyalah khayalan.

"Lyn, gue rasa kita mungkin bisa ngulang dari awal, lo mau gak kita balikan?"

Ahmad menyatakannya di taman, tempat mereka pertama sekali berkencan.

"Ahmad, gue temenan sama lo, bukan karena gue cinta sama lo. Lo bisa dapet yang lebih baik dari gue!"

"Kenapa? Karena Steve?"

Ya, Ahmad sudah mendengar tentang Steve dari Mega. Ahmad menunduk lesu saat melihat anggukan dari Vienlyn.

"Gue sama dia belum putus! Walupun dia gak ada kabar, tapi gue yakin dia masih cinta sama gue."

Ahmad menatap Vuenlyn dalam.

"Lo bahagia?"

Ingin sekali rasanya Vienlyn, berkata 'tidak'. Tetapi yang jadi jawaban lagi-lagi anggukan.

"Kalau lo bahagia, gue juga bahagia, your happiness also my hapinness."

Setelah mengucapkan itu Ahmad mengecup kening Vienlyn lalu meninggalkannya sendirian di taman.

Ahmad tersenyum miris saat mengingat kejadian semalam. Ini juga salahnya karena sudah menyia-nyiakan Vienlyn, sekarang ia menyesal sendiri. Dia yakin Vienlyn akan tetap menunggu Steve, karena cinta Vienlyn sudah sangat besar terhadap Steve.

END

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro