Orang Ketiga - Hivi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dipersembahkan oleh queen syifaynf

--

Dari kejauhan seorang gadis melihat sepasang kekasih sedang berbicara di area kue-kue dengan baju senada. Suasana sore ini sangat menjelaskan perasaan Nara, suhu panas namun langit mendung. Nara teringat masa dimana ia dan Nichol masih bertegur sapa, bergurau ria, hingga terjatuh bersama. Kerinduan Nara akan masa itu hanya bisa tersimpan tanpa terulang kembali.

Pentas seni SMA Berani adalah acara perpisahan sekaligus acara untuk menunjukkan kebolehan. Saat ini Nara tak tau akan bahagia atau sedih, disatu sisi ia senang tak akan bertemu dengan Nichol, disisi lainnya ia tak rela karena akan berpisah dengan semua temannya.

"Nara! Udah giliran kamu tuh, ngelamun mulu dah. Kenapa? Kepikiran Nichol?" tanya Diana, sahabat Nara sedari SMP.

"Eh? Em aku kesana dulu ya! Jangan terpesona," Nara berlari ke arah panggung.

"Udah siap, Ra?" Nara mengangguk, Acha pun mempersilahkan Nara untuk ke panggung.

"Kita panggil sekali lagi ya teman-teman? Fathina Nara Adriana kelas IPA-1?" panggil seorang OSIS yang menjadi pembawa acara.

"Hadir!"

"Langsung saja kita saksikan persembahan dari Nara IPA-1 yang akan membawakan lagu Orang Ketiga dari Hivi!" pembawa acara itupun berlari kecil ke belakang panggung.

Nara mulai menggenjreng gitarnya dengan perasaan yang bercampur aduk.

Saat berjumpa
Dan kau menyapa
Indah parasmu hangatkan suasana
Buatku tak percaya mimpi indahku jadi nyata

Sebagian besar murid yang menyaksikan Nara, bertepuk tangan berkali-kali. Mereka tak menyangka seorang Nara yang tomboy, bisa berubah menjadi Nara yang feminim sore ini.

Saat sendiri
Jalani hari
Bayang-bayangmu slalu menghampiri
Dan aku pun mengerti apa maunya hati ini

Namun tiba-tiba kau ada yang punya
Hati ini terluka
Sungguh ku kecewa
Inginku berkata

Tanpa sadar, Nichol berhenti bercanda dengan Ratu--pacarnya. Pandangannya terpaku pada seseorang yang ada di atas panggung. Tak lama setelah itu, mata mereka pun bertemu.

Kasih maaf bila aku jatuh cinta
Maaf bila saja ku suka saat kau ada yang punya

"Dia nyanyi itu buat kamu, Chol. Dia sengaja persembahin semua sekarang, aku juga gak paham apa yang direncain kembaranku itu. Yang aku tau dia kehilangan Nichol, seseorang yang pernah ada di hidupnya. Chol, makasih udah ngasih pelajaran ke Nara tentang rasa kecewa dan bahagia. Langgeng ya Chol, Tu!"

Haruskah ku pendam rasa ini saja
Ataukah ku teruskan saja
Hingga kau meninggalkannya
Dan kita bersama

Nichol berjalan mendekati panggung, mengabaikan Ratu yang terus menerus memanggilnya.

Kenapa aku ga pernah sadar, kalau ada Nara yang aku tinggalin demi Ratu?

Akankah ada kesempatan
Untuk diriku menyatakan
Rasa yang slama ini ada

Kasih maaf bila aku jatuh cinta
Maaf bila saja ku suka saat kau ada yang punya

Haruskah ku pendam rasa ini saja
Ataukah ku teruskan saja
Hingga kau meninggalkannya
Dan kita bersama

Dan kita bersama

Prok prok prok

"Aduh galau amat lagunya, kode keras atau gimana nih?" tanya pembawa acara kepada Nara.

"Enggak juga," jawab Nara dengan ragu.

"Enggak juga? Berarti ada arti iyanya kan?" Nara hanya tersenyum kecil, namun lesung pipinya terlihat jelas.

"Cie, siapa nih yang dikode?"

"Seseorang,"

"Sebelum Nara turun panggung, mana nih tepuk tangannya?" Suara tepuk tangan terdengar meriah di telinga Nara, ia tak menyangka kalau banyak yang menyukai nyanyiannya tadi, ia berusaha keras menutupi gugupnya saat bernyanyi.

Setelah itu pun Nara turun dari panggung. Tanpa disadarinya Nichol sudah menunggunya di belakang panggung, Nichol ingin menjelaskan seluruhnya dan menemukan titik terang untuk mereka berdua.

Saat Nara tepat didekatnya, Nichol pun menariknya hingga sampai di taman belakang panggung.

"Aku mau jelasin semuanya," Nichol menggenggam tangan Nara dengan erat.

"Yaudah, tapi gak usah pegang-pegang!" Galak Nara saat menyadari Nichol menggenggam tangannya.

"Aku minta maaf, selama ini aku udah buat jarak diantara kita, aku ngerasa gak enak setelah bilang itu. Aku spontan bilang gitu karena emosi, aku gak sadar kalau kata-kata itu ngelukai perasaan kamu," Nichol masih enggan melepas genggaman tangannya.

"Kenapa kamu pergi, saat aku udah naruh rasa ke kamu? Dan kenapa disaat aku butuh kamu, kamu menghilang?"

Deg

Pertanyaan itu, pertanyaan yang tak mampu Nichol jawab, ia menjauhi Nara karena takut menyakitinya lagi, namun itu suatu keputusan yang salah.

"Kenapa diem? Santai aja, aku gak akan berharap lagi. Asal kamunya juga gak ngasih harapan ke aku," keduanya terdiam, rasanya canggung bila harus berhadapan dengan seseorang yang sudah lama hilang.

"Karena aku kira anak tomboy gak bisa jatuh cinta, maka dari itu aku milih tinggalin kamu, agar gak ada lagi beban di hati kamu,"

Nara tersenyum miris mendengarnya.

Memang tomboy sejenis makhluk apa jika bukan manusia? Umumnya manusia bisa jatuh cinta kan?

"Setomboy-tomboynya aku, aku tetep seorang perempuan. Penampilanku, sifatku, dan cara bertemanku mungkin berbeda dari perempuan lain. Dengan penampilan aku yang gak feminim seperti perempuan pada umumnya, hatiku masih perasa dan sensitif, Chol. Tomboy bukan berarti gak bisa jatuh cinta, dan tomboy bukan berarti gak bisa kebawa perasaan!"

Setelah mendengar perkataan Nara, kini Nichol sadar, penilaiannya selama ini salah. Dulu Nichol menganggap bahwa Nara tak bisa jatuh cinta, karena dulu Nara pernah menolak Nichol mentah-mentah dan berkata bahwa Nara tak ingin berpacaran.

"Chol, kalau kamu ngelakuin sesuatu yang istimewa ke aku. Apa aku gak boleh punya rasa ke kamu?" Nichol terpojokkan oleh kata-kata Nara.

Skakmat

Setelah kejadian dimana Nara menolak Nichol, Nichol menjadi lebih gencar menggoda Nara. Dan disaat Nara sudah jatuh cinta, Nichol telah menjalin hubungan dengan Ratu.

"Terus kamu maunya gimana? Kita pacaran?" tanya Nichol dengan lembut.

"Kamu bercanda? Ratu mau kamu taruh mana?" Nara menanggapi ajakan Nichol dengan tertawa.

"Aku bakal putusin dia,"

"Nichol Antares, walau aku orang ketiga diantara kamu dan Ratu, aku gak akan ngerusak hubungan kalian,"
"Sekarang aku udah lega, setelah bertahun-tahun kita saling diem. Akhirnya kita bisa ngobrol lagi sedekat ini, tapi sayangnya keputusanku adalah menyerah. Aku rasa bertahan buat pilihan yang tepat karena kamu udah ada yang punya, Ratu masuk kedalam tipe idamanmu, kan? Jangan disia-siain ya! Semoga kalian berdua langgeng!" Nara melepas tangannya dan mundur satu langkah dari Nichol.

"Ra--"

"Aku pergi, selamat berjuang menjadi mahasiswa! Dan semoga cita-cita kamu untuk menjadi tentara tercapai, ku tunggu pertemuan kita di medan latihan maupun pertempuran!"

Nara tersenyum dengan sangat manis lalu pergi meninggalkan Nichol sendirian.

Saat Nara sudah jauh, Nichol pun bermonolog, "Kamu juga semangat ya, calon kowadku!"

Tamat.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro