Epilogue

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


—SELAMAT MEMBACA.



"Kak Juna!"

Suara itu membuat Juna menoleh. Ia mendapati Alana berlari ke arahnya sambil tetap mempertahankan senyum ramah. Juna masih cowok normal yang menganggap bahwa adik tingkatnya memang cantik. Cowok mana yang nantinya bakal berhasil menjadi pemilik hari Alana, ya?

Jiwa licik Juna malah berbisik; kalau kamu mau, kamu juga pasti bisa mendapatkan Alana, Jul.

Astaga! Mestinya Juna sering-sering mendengar murrotal biar setan-setan laknat, menghilang dari sisinya.

"Eh, ada apa, Al? Tumben nyamperin." Juna baru saja kelar kelas Pak Sutopo dan keluar berdampingan dengan Haedar.

"Kak Juna, sih, sok sibuk. Mentang-mentang udah nggak bantuin aku."

Juna terkekeh sesaat. "Ah, nggak sibuk, kok. Iya, kan, Hae?" Ia meminta pengakuan sahabatnya itu.

"Iya, Al. Paling sibuk pacaran nih anak."

Omongan Haedar langsung membuat Juna menyikut lengan lelaki itu. Akan tetapi, Alana tampak ikut tertawa kecil.

Aduh, Juna tahu kalau Alana makin cakep pas ketawa. Sialan! Mengapa dia terus memuji gadis itu?

"Oh, Kak Juna sekarang udah ada pacar lagi? Anak mana?" Dari suara Alana yang demikian santai, pastilah 'pacar' yang dimaksud gadis itu adalah pacar sewaan.

Selama ini, tidak ada yang tahu hubungannya dengan Julie. Kecuali teman-teman indekos, Haedar, dan Syanaz.

"Ah, nggak usah dibahaslah. Omong-omong, ada apa? Tumben kamu nyamperin aku."

"Kak Juna bisa dateng nggak hari minggu, aku ulang tahun loh, Kak." Gadis itu menyodorkan selembar kertas undangan di hadapan Juna.

Wah! Kalau urusan yang gratis Juna bakal datang, lah. Apalagi Alana terbilang anak orang kaya, sudah pasti pestanya bukan sembarang pesta. Kapan lagi Juna bisa makan gratis?

Ya, walaupun sebenarnya dia bisa saja pulang ke rumah dan makan gratis di sana sepuasnya. Namun, Juna lagi malas pulang akhir-akhir ini.

"Wah bo—"

Suara dehaman di belakang mereka membuat Juna urung meraih kertas tersebut. Haedar bahkan langsung terkikik kecil ketika melihat Julie sudah berdiri di sana. Menatap dengan tajam pada tangan Juna yang belum menyentuh undangan. Tatapan yang jelas-jelas tampak ingin menerkam Juna hidup-hidup.

Kehadiran Julie serta merta membuat Alana heran. Perempuan itu bahkan sampai membagi tatapan antara Juna dan Julie. Lalu, pada Haedar untuk meminta jawaban. Namun, lelaki itu hanya mengangkat bahu.

"Eh-eh, aduh astaga!" Juna pura-pura tertawa sembari mendekati Julie. "Udah kelar urusan di prodi? Yuk, yuk, kita pulang kalau gitu."

Julie langsung menepis tangan Juna yang bertengger di pundaknya. Ia memilih mendekati Alana.

"Ini, undangan buat Juna?" tanyanya.

"Hm, i-iya, Kak Jul."

"Oke, Juna dateng, kok. Kamu tenang aja."

Kedua mata Alana tampak berbinar. Ia tersenyum kecil membuat Juna melotot ke arah Julie. Apa-apaan maksudnya?

"Jun, kamu mau dateng nggak?" tanya Julie.

Juna mendekat. "Nggak, nggak bisa. Sori, Al, aku nggak bisa dateng."

"Kok, gitu? Bukannya tadi Kak Juna bilang, bisa?"

"Tapi, Juna datengnya nggak sendiri. Bisa, nggak?" tanya Julie, lagi.

Untuk sesaat, Alana terdiam. Masih tampak demikian heran. Ia tak henti menatap Juna dan Julie karena penasaran akan situasi sekarang.

"Hm, boleh. Kalau Kak Juna mau bawa temen, nggak apa-apa, deh."

"Oh, nggak!" Julie langsung memamerkan senyum lebar. "Juna dateng sama pacarnya, dong. Sama aku."

Kedua mata Alana mengerjap sesaat. Sementara Juna cuma tersenyum menyengir. Ia sudah sepakat memang untuk mengakui Julie sebagai pacarnya. Tak ada lagi dengan seperti dulu, saat Julie meminta merahasiakan hubungan mereka.

"Kak Julie ... nyewa Kak Juna jadi pacar?" tanya Alana dengan polosnya. Haedar bahkan sampai terkekeh kecil.

"Nggak, Al. Aku pacaran sama Julie. Beneran. Seriusan."

Air muka Alana langsung berubah datar. Gadis itu merampas undangan di tangan Julie. Membuat Julie sedikit tersentak.

"Oh, kalau gitu Kak Juna nggak usah dateng! Aku nggak jadi ngundang Kak Juna!" Ia menatap jengkel pada Julie, lalu bergerak menjauh sambil menghentakkan kaki.

Sementara Juna memandang heran punggung adik tingkatnya yang sudah menjauh. Menyengir lebar saat matanya bertumbukan dengan Julie. Pikirannya Julie tidak akan marah, tetapi ....

"Makan tuh pesta ulang tahun!" ketusnya sambil berlalu.

Juna berusaha mengejar sang kekasih. "Ya ampun, aku kan nggak jadi diundang. Jangan marah, dong, Jul."

"Oh, kalau jadi diundang bakal tetap pergi, iya? Terus, kenapa Alana nggak tahu kita pacaran?" Julie menyipit menatap ketus pacarnya. Dia langsung mengangkat tangan saat Juna hendak angkat suara. "Oh, oh! Aku tau! Semalam kamu nggak mau posting fotoku di WA itu karena nggak mau ketahuan, ya? Oh! Bagus kamu, ya!"

"Loh, nggak gitu. Aku posting, kok."

Julie mencebik sesaat. "Iya, tapi dua jam kemudian. Bilang aja nggak niat. Terserahlah, urus aja tuh adik-adikanmu yang ngambek."

"Julieeee ...." Juna mengejar perempuan itu. "Nggak mau, jangan marah. Nanti aku posting deh di sosial mediaku. Oke? Okeee?"

Perempuan itu menatap ketus sang pacar. "Ya udah, ayo pulang. Panas, nih."

"Kita cari makan dulu, ya. Pasti kamu laper."

Julie langsung mengangguk takzim. "Pengin makan yang manis-manis, Jun."

"Nggak usah, kamu kan udah manis."

Ucapannya mendapat tabokan di punggung. Tentu oleh sang kekasih. Sementara Juna meringis mengusap punggungnya. Lantas mereka berjalan beriringan menuju tempat parkir.

Meninggalkan Haedar yang menggeleng heran. Bisa banget mereka akur dalam hitungan detik.

"Permisi, Kak Juna, ya?" Seseorang menghentikan langkah mereka.

"Siapa?" ketus Julie ke arah Juna. Cowoknya menggeleng.

"Saya Seira, Kak. Kaka Juna temannya Harlan, ya?" Gadis berdagu kecil itu menatap Juna dan Julie bergantian. "Kalau bener, boleh saya titip ini nggak?"

Gadis bernama Seira menyerahkan paper bag kepada Juna. Lelaki itu ingin mengintip isinya, tetapi urung. Enggak sopan.

"Kenapa nggak ngasih sendiri?" tanya Julie.

Seira mengulum senyum tipis. "Udah empat hari saya nggak bisa menghubungi Harlan, Kak. Saya nggak tau dia di mana."

Seketika Juna mengerjap. Sialan tu bocah kulkas, anak orang dighosting.

FIN.







Halo semua^^
Selamat membaca epilognya^^ walau sedikit, tapi nanti aku bakal update bonus chapternya, ya^^




Sampai ketemu di next project^^







Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro