Arc Side's : Penyamaran Tim Virus

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

W Author POV W

Di satu hotel bintang lima di Nusa Dua Bali tengah dilakukan pertemuan antar orang kaya, disana telah dipesan seutuhnya oleh keluarga Laksono. Dan tuan rumah menyambut para tamunya dengan hidangan mewah dan tidak ketinggalan alunan musik setempat. Tamu berasal dari dalam maupun luar Indonesia.

"Selamat datang, tuan-tuan. Mari aku tunjukan tempat duduk untuk kalian.." cetus Voc bertingkah ramah, ia membawa mereka ke meja tengah khusus tamu VIP yang adalah orang luar negeri. Sedangkan sekitarnya adalah orang kaya Indonesia.

"Azza kemana? Belum pulang?" cemas istri Voc.

"Belum, nyonya. Sekarang pengawal dan lainnya tengah mencari tuan muda Azza.."

"Aku mohon semoga tidak terjadi apa-apa pada Azza.."

Siska Laksono, wanita berambut coklat bergelombang yang di tata rapi mengenakan gaun bagian atas putih sementara bagian bawahnya merah muda.

"Azza pasti baik-baik saja. Dia adalah anakku soalnya.." sela Voc bersemangat. Ia merangkul pundak Siska seraya memeluk. "Malam ini adalah malam yang sangat aku nanti-nanti. Setelah semuanya selesai mari kita berpesta semuanya!"

Siska hanya tenang menatap Voc menyeringai keji dihadapannya.

Sementara itu beberapa bapak-bapak dengan tatapan mesum berfokus ke seorang gadis muda bergaun putih dengan bawahan biru yang ketat, dia tidak sendirian ada pria berambut hitam kebiruan bersetelan biru yang bersamanya.

"Rey-san, ini..memalukan." cicit Rena bermuka merah, dirinya tidak biasa berpakaian terbuka. "Tenang saja aku ada." sahut Rey tenang.

Sedari tadi ada pedang ilusi tak terlihat yang melindungi Rena jika ada orang mesum yang berani membawa Rena. Tugas Rey adalah menjaga Rena agar tidak keluar dari dalam hotel, dan tugas Rena sebagai subjek pengalih perhatian.

"Aaah~kak Rena cantik sekali.." pekik Yuki dari balik pas bunga(badannya terlalu kecil hingga tak terlihat). Tidak jauh dari tempat ada Alfharizy yang menahan mimisannya karena melihat penampilan LOLI bermaid(yaitu Yuki) yang menurutnya manis, dan ada Riza yang menggoda kakak-kakak bahkan sampai ibu-ibu cantik menghadiri pertemuan orang kaya ini.

"Kau baik saja disana, kawan?" sapa Riza mendekat ke Alfharizy, tugas mereka sebagai pelayan yang menghantarkan makanan-minuman.

"Ini surga.." jawab Alfharizy masih melihat Yuki.

"Mou (*~*), apa yang kakak berdua lakukan sih?!" sebal Yuki berkacak pinggang.

"M-maaf Yuki a-aku tidak bisa menahannya.." jawab Alfharizy lemah(?).

"Kalau kal Al Yuki sudah biasa tapi kenapa kakak ikutan juga!?" kata Yuki yang memarahi Riza.

"Hahaha maaf Yuki soalnya kakak sama ibu tadi cantik.." balas Riza cengengesan.

"Ha-a? Dasar hentai kalian.!" pekik Yuki mengeluarkan kata kasar.

"Nanti kubuat pedangku menancap di bokong keduanya.." batin Rey, di dekat Rey ada Rena yang cemberut?

Kembali ke alur..

Voc mengumpulkan semua orang menjadikan dirinya pusat perhatian. Sedikit informasi, pertemuan pada hotel ini tidak banyak yang tahu alias dirahasiakan.

"Aku ucapkan terimakasih kepada para sponsor yang mau membantu usahaku ini, tanpa kalian mungkin aku sudah jadi gembel di jalanan.."

""Hahaha...""

Voc cuma tersenyum.

"Malam ini aku mau mengumumkan produk baru kita, kita berhasil menguasai pasar gelap Indonesia serta Asia Tenggara. Target selanjutnya adalah seluruh Asia! Dengan produk baru yang lebih bagus aku sangat yakin dapat melakukannya. Malam ini kita berpesta.!"

Prok, prok, prok.!

Mereka mulai bersulang dan ngobrol, Riza dan lainnya mendadak banyak pekerjaan.

"Hei manis, namamu siapa? Siapa orang disampingmu ini, dia pengawalmu?"

"Boleh bapak minta nomor, nona cantik?"

"Kau dari sponsor mana? Mungkin kita bisa bicara soal bisnis.?"

Rena dalam hitungan detik dikerumuni bapak-bapak. Oh, ada juga yang sedikit muda. Sementara Rey mencoba menahan... Dirinya sendiri untuk tidak menusuk mereka semua.

"Hei pelayan, disini sudah habis.."

"Disini juga.."

"Hati-hati, nona kecil.."

Alfharizy serta Riza bekerja seperti pelayan beneran. Mereka mengganti makanan ke segala penjuru ruangan. Beda mereka berdua beda Yuki yang diberi perhatian lebih terutama oleh para perempuan.

Karena Yuki manis.

W SKIP POV W

Pesta telah berlangsung 1 jam dan semakin meriah. Di ruang VIP yang dapat melihat segala kegiatan duduk Voc bersama Siska disamping sambil minum anggur.

"CCTV telah kami hack, polisi yang ada disekitar kami sogok dan narkoba telah kami masukan ke dalam makanan serta minuman.."

"Grahaha. Manusia itu bodoh.."

Drago dan Vurea ada di dalam ruangan itu juga.

"Bagus sekali. Dengan ini dendamku terbalaskan...."

"........" Siska hanya diam.

Voc bangkit dari duduk, satu tangannya terlihat membawa buku kecil sebesar genggaman saja. Kode Nama Voc aktif saat satu kertas pada buku kecil dirobek.

"........"

"Awh!? Hei..." pekik Alfharizy bertabrakan dengan Riza yang mendadak berhenti. "Ada apa?"

"Sinyal yang aku buat menangkap sesuatu.." jawab Riza masih diam.

"Nii-san, ada yang aneh dengan para tamu?!" teriak Rena panik dirinya dikepung oleh banyak orang dengan mata memutih.

"Kesurupan?" syok Rey.

Rey menghentikan mode tak terlihat pedangnya, menggerakkan mereka menyerang para tamu menggunakan bagian tumpul.

"Panggil ustadz.!" teriak Rey.

"Hoi, mereka tidak kesurupan cuma hilang kesadaran.." balas Riza ikut berteriak.

"Sama saja, bukan.?" ini Alfharizy ('-').

"Kyaaa.!"

"!!" Alfharizy dengan sigap mementalkan tamu yang mencoba menyakiti Yuki. "Aku tidak akan membiarkan siapapun melukai maskot tim kami!" saat Alfharizy berkata keren.

"Argh? Yuki bukan maskot!" (*~*)

"Nii-san, jika terus begini para tamu bisa terus terluka.." seru Rena melihat mereka yang 'kesurupan' mulai mengeluarkan darah disekujur tubuh.

Riza mengambil buku yang ia simpan dibelakang punggung, pulpen di saku dada dan permen karet rasa mangga sebagai penyemangat otakotak(?).

'Tidurkan semua para tamu'

Ssss....

Aliran aura menyebar dari tempat Riza berdiri, para tamu berjatuhan satu persatu.

"Yos, tenang juga.." gumam Riza menikmati permen karetnya.

W Other POV W

"Siapa mereka?!" marah Voc menendang meja.

"Tenang, Voc.."

"Diam! Padahal sedikit lagi aku bisa balas dendam kepada para sampah itu.."

"Grahaha, kemungkian mereka dari Wattpad Parallel, dan juga kelompok yang mencuri uang dan barang itu.."

"Vurea, pergi ke bawah. Aku mau siap-siap.." perintah Voc lalu meninggalkan ruangan.

"Sayang..."

"Kalau begitu kami pergi dulu, nyonya Siska.." pamit Vurea bersama Drago. "Grahaha. Ini bakal menyenangkan."

Kembali ke permasalahan tim Virus..

Riza dan lainnya mengumpulkan para tamu, mengikat mereka sebagai jaga-jaga andai mereka hilang kendali lagi. Rena memunculkan dinding tanah yang sangat tinggi mengurung para tamu.

"Pihak target kemungkinan besar berada dalam semua ini, buktinya aku tidak melihat keluarga Laksono dipertengahan pesta. Kita mulai misi penangkapan Siska Laksononya.!"

"Nii-san, Rena ada pertanyaan.." cetus Rena mengangkat tangan.

"Ya? Apa, Ren--??"

Jruak!!

Tepat sebelum Riza menyelesaikan kata-katanya ia dihantam oleh lantai dan dengan keras terlempar keluar hotel.

"Riza--?!" disusul dengan kemunculan dinding-dinding tanah yang memisahkan mereka.

Siska, Vurea serta Drago telah sampai di lantai dasar sembari mengenakan topeng samaran.

"Topeng? Begitu.." pikir Rey menyadari jika seluruh ruangan dipasang kamera pengawas.

"Yuki, kau pergilah ke tempat Rizani dan katakan padanya untuk memberikan kita topeng khusus.." pinta Rey merubah pedang ilusi ke pedang bandit yang selalu mengeluarkan asap.

"Jadi begitu. Akan gawat jika wajah jika terekam oleh CCTV, bisa masuk On the Spot nantinya.." celutuk Alfharizy, ia menggunakan cahayanya untuk merusak CCTV yang berada paling dekat. "Nanti aku rusak ruangan yang merekamnya juga,"

"Pergi Yuki!"

"Hai!"

Drago dan Vurea turun dilantai yang sama. Yuki memanggil burung hantu besar dan terbang melewati dinding-dinding yang tinggi, yang lainnya tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mendengarkan suara rekan mereka dibalik dinding tanah buatan Siska.

"Anak manusia itu mencurigakan. Kita targetkan dia?"

"Grahaha terserah kau, partner.."

"Kalau begitu kita incar gadis kecil itu.!"

Vurea naik ke punggung Drago yang sudah siap menembakkan bola api biru.

"Yuki, ada yang datang.!" Aqua tiba-tiba hadir dalam bentuk manusia air dan menahan ledakan bola api Drago.

"T-terimakasih, nyonya Aqua.."

"Aku akan melindungimu sampai ditempat Riza.."

"Hm. Ayo paman Owl.."

"Owl.." burung hantu bernama Owl(?) itu menambahkan kecepatan terbangnya.

"Kalian tidak akan bisa kabur.!" Vurea mengangkat Dagger le Air ditangan kanannya, pisau itu diselimuti hembusan angin.

Pisau Angin

Vurea menciptakan beberapa tebasan angin yang dapat menembus badan Aqua beruntung arah tebasan berubah membuat Yuki selamat.

"Yuki!"

Yuki tiba-tiba melompat saat Owl mendadak terbakar, arah jatuhnya adalah kolam renang. Yuki mengambil kesempatan dengan memanggil Black, membuat ular hitam itu muncul dari dalam air menyambut Yuki.

"Black, ke tempat kakak!"

"Pegangan, Yuki.."

Spalsh!

"Graha~gadis kecil ini lumayan juga.."

"Kejar dia Drago.."

Drago mendadak terbang jatuh ke kolam, satu kakinya berhasil menangkap Black.

"Gawat!?"

"Kyaaa.!"

"Grahaha~saatnya terbakar, gadis kecil.."





































Authority Ability Effect : Counter Strike

Sebuah kartu besar tiba-tiba muncul ditempat mereka kemudian lenyap jadi satu dengan semua orang. Kobaran api yang ada dimulut Drago meledak dengan sendirinya, Yuki terlepas dari atas Black beruntung sosok Riza menangkapnya di sudut kolam.

"Kakak?!"

"Yo Yuki... Aku baik saja kok." wajah Riza bengkak sebelah.

"Oh ya, tadi kak Rey meminta untuk dibuatkan topeng. Ada kamera di dalam hotel.."

"Tentu ada kamera, itu wajar. Andai saja aku tidak menyangka mereka yang menyerang duluan.."

"Kakak?"

Riza menurunkan Yuki, tangannya melepas dasi yang membuat lehernya gerah. "Ini memang terlambat tapi bagus ketimbang tidak sama sekali.." Riza mengeluarkan lima kartu bergambar topeng lengkap dengan senjata.

Authority Ability Gift : Custom Powered

Lima cahaya terbang ke langit dan masuk ke tubuh Riza dan yang lainnya.

Cahaya merah dari Yuki merubahnya menjadi Gadis Bertudung Merah, cahaya perak ditempat Rey menjadikannya robot samurai dengan armor putih di film X-men bernama Admantium Robot. Sementara Alfharizy jadi Sherlock modern dengan kombinasi hitam-putih yang elegan, Rena jadi cosplay hantu kuntilanak dan Riza... Jadi anggota TNI.

Tidak lupa dengan topeng masing-masing.

"Yang namanya pesta itu harus bergaya.." Riza mencoba jadi keren.

"Tapi ini malah jadi aneh.." Rena (-_#)






















































Preview Next Arc

A : Pagi2, ane up kembali Arc Side's dgn tambahan emot xD

A : Masalah mulai terlihat. Balas dendam? Apa yg terjadi di minggu depan nantinya. Nantikan saja up Arc depan

Riza : Siap tambah greget

Rena : TAmbah memukau? '-'

Alfharizy : Anti mainstream

Rey : Dan--

Cry : Sampai jumpa minggu depan^

Rey : *keluarin pedang*

A : Bye :^

MAlfharizy, Yuki_Drowned, NotAnUltraman

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro