Arc Side's Yuki : Kata-kata untuk percaya

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

W Author POV W

Disuatu tempat di dimensi kenyataan, tepatnya di Mojokerto hidup seorang gadis muda yang baru saja naik kelas 2 smp. Ia memiliki banyak teman berkat sifat terbuka dan riangnya namun itu tidak bertahan setelah ia pulang ke rumah.

Kreeet..

Pintu terbuka memperlihatkan surat undangan pernikahan.

"Lagi.? Aaaahh.." helanya lelah. Ia masuk ke dalam dan mengabaikan surat itu di depan pintu.

"Mereka berdua selalu tamak. Tidak bisakah mereka berhenti?" ungkapnya berbicara sendiri.

Yuki Drowned, anak yang ditinggal oleh kedua orangtuanya karena perceraian. Dan sekarang kedua orang itu 'mencoba' membangun keluarga baru, akan tetapi selalu gagal. Dan surat di depan tadi adalah yang keempat kalinya.

"Mungkin yang kelima berhasil, hihihi.." canda Yuki sambil tertawa. Ia memasuki kamarnya yang biasa bagi anak remaja namun penuh poster anime. Yap Yuki termasuk salah satu pecinta bagian itu.

"Oh? Kakak Riza lagi update bagian baru. Aku tidak sabar membaca cerita Creppypasta-nya, sayang aku harus membeli bahan untuk makan malam.."

Yuki dengan terpaksa menutup apk. Wattpad itu lalu mengambil uang di laci meja belajarnya.

Ditempat berbeda,

Dua orang perempuan berlari dari kejaran Pengguna Kekuatan milik organisasi Roar.

"Mereka keras kepala sekali.!" decak gadis berambut biru.

"Za-chan.."

"Oke, Hana-chan. Kita lawan mereka.!"

"Hmm.." kedua tiba-tiba berbalik dan menyerang cepat pengejar mereka.

Tinju Api Panas

Hambatan Bunga Berduri

Punch..smash?!

Kedua gadis itu yang diketahui bernama Hana dan Zakuro mengalahkan lawan mereka tanpa ada perlawanan sedikit pun.

"Aku heran kenapa mereka mengejar kita.."

"Apa Hana terlalu imut sampai hendak mereka culik, Za-chan!?" ribut Hana.

"K-kurasa bukan itu.." kecut Zakuro.

Aku mendengar sesuatu disana!

Mungkin mereka di persimpangan itu!

"Huh. Datang lagi. Hana-chan, kita berpencar saja.."

"Hana mengerti.." hormat Hana. Mereka pun berpencar.

W SKIP POV W

Kembali ke Yuki, ia sudah selesai membeli makan malamnya di minimarket terdekat.

"Mie untuk malam, roti dan telor buat besok pagi. Aku masih punya susu di kulkas walau hampir expired.."

"Mmm?" kedua mata Yuki melihat Hana yang dikejar oleh tiga orang asing, dan mereka masuk ke dalam gang.

"P..p... PENCULIKAN!!? A-aku harus m-menelpon orang--bukan. Aku harus mencari polisi---tidak juga! Aaaaa! Apa yang harus aku lakukan!"

Smash! Smash!

"Aaaaaa! Aku dapat mendengarnya jelas. Gadis kecil itu pasti tengah disiksa!

Lalu Yuki mengingat suatu kalimat di buku yang ia baca. "L-lakukanlah apa yang kau y-yakini. Oke! Tunggu aku, kawan..."

Yuki memutuskan menyusul mereka masuk gang. Sesampainya di gang..

"B-berhenti! A-atau aku hubungi... Polisi?"

"Hmm??"

Hana berdiri di atas ketiga badan orang yang mengejarnya.

"Apa ini? Opera van java?"

"K-au baik saja, kawan?"

"Hana baik kok.."

"Aku bisa melihatnya.." ('-').

"Namamu Hana?  Kenapa mereka mengejarmu, Hana?"

Pertama Hana memunculkan tanda tanya lalu muncul tanda seru, dilanjutkan seringaian misterius.

"Tolong Hana! Mereka mau menculik Hana!" teriaknya tiba-tiba, dan memeluk Yuki(walau tinggi mereka sama).

"Menculik ya? Bohong kelihatan amat. Nyata ia bisa mengalahkan ketiga orang asing ini.." pikir Yuki. "Tapi kalau dipikirkan secara logis ada benarnya,"

"Bagaimana kalau Hana bersembunyi ditempatku saja?" tawar Yuki.

"Urgh! H-Hana rasa itu bukan pilihan bagus.."

"Kenapa?? Jika kau khawatir soal makanan aku punya banyak kok.."

"B-benarkah??!" pekik Hana dengan mata berbinar, disaat bersamaan perut kecilnya mengeluarkan suara aneh.

"Memangnya kapan terakhir kau makan, Hana!??"

W SKIP POV W

Yuki akhirnya membawa Hana ke rumahnya, dan tanpa mereka sadari ada seseorang yang mengikuti.

"Eeeehh? J-jadi ada dunia lain selain Bumi? Terlebih itu ada di Wattpad?! Benarkah itu, Hana!?" ribut Yuki.

"Hhm. Benar lo~~Hana tidak pernah bohong, hm~~" sahut Hana yang tengah makan bubur rasa pisang.

"Dan, dan Hana mempunyai kekuatan khusus akibat masuk ke sana?? Ugh, aku iri sekali! Aku pengin juga..!" pekik Yuki bersemangat.

"Jika mau Hana bisa kok mengajari cara mendapatkannya.."

"Benarkah??!" syok Yuki.

Asal kalian tahu, Wattpad Paralel tidak mengundang orang biasa dan mengundang orang biasa adalah hal yang tabu.

Tetapi Hana melupakan bagian penting itu.

"Apa yang kita tunggu lagi? Ayo.!"

"Tunggu sebentar dulu Hana belum selesai makanny--??"

PAK!!?

Hana ditampar oleh seseorang.

"Hana, sadarlah! Kau dalam ilusi seseorang!" teriak Zakuro tiba-tiba muncul dihadapan.

"Zha-vhan??" bingung Hana. Soalnya yang Hana makan bukanlah bubur tetapi kaos kaki Yuki sedari tadi.

HOEEK...!

Hana muntah.

"Dan sepertinya dia juga terkena ilusi.." cetus Zakuro menatap Yuki yang tertidur.

Sementara itu di dimensi ilusi tempat Yuki terjebak.

"Hana, dimana kau?" panggil Yuki menelusuri rumahnya sendiri. Dan setibanya di koridor ruang tamu. "......" seseorang dengan jubah hitam bergambar taring hewan buas tato putih ada disana.

"S-siapa?"

"Kau akan menjadi sanderaku untuk kedua gadis itu.."

"Sandera? Dan dimana ini?!"

"Tidaklah kau tahu? Sepertinya mereka nekat menyeret orang biasa ke masalah Wattpad Paralel tetapi bukan masalah. Selama kau ada di dunia ilusiku tidak ada seorang pun yang bakal tahu.."

"Dunia... Ilusi?"

"Benar. Dengan sedikit imajinasi dan hembusan asap untuk memicunya aku dapat membawa siapapun ke tempat ini.."

"Aaah! Jadi kau yang bau rokok itu, pantas saja bau!"

"Bocah ini?!"

"Keluarkan aku dari sini! Atau Hana akan menghajarmu.."

"Silahkan jika bisa. Tidak ada seorang pun yang dapat bebas dari Illusion Mine ini. Terlebih orang biasa sepertimu, bocah.."

"Ugh.."

Yuki dilanda ketidakpastian.

"......... Tunggu sebentar. Dunia ilusi. Itu artinya aku bisa membuat ilusi juga.?"

"Cukup bicaranya.! Aku ingin kau diam.!"

"?!"

Dinding rumah mendadak jadi dekat berniat menjepit Yuki.

"Aku..harus..."

W Before POV W

Yuki : Cerita kakak bagus. Apalagi yang horor itu. Aku suka!

Riza : Benarkah? Hahaha, aku ikut senang walau itu bukan keahlianku, Yuki.

Yuki : Darimana kakak bisa membuat cerita sebagus itu? Aku ingin tahu, kak!

Riza : Hahaha, kau ada-ada saja. Sejujurnya aku tidak pernah mengganggap ceritaku bagus. Kakak hanya menulis karena kakak mau saja.

Yuki : ....

Riza : Yuki, tahu? Terkadang mempunyai tingkat imajinasi tinggi itu melelahkan tapi aku tidak membencinya. Karena itu aku bisa membuat sesuatu dimana seseorang yang membacanya dapat merasa senang. Asal ada yang membaca cerita yang aku buat itu saja sudah cukup.

Riza : Kau harus percaya apa yang bisa kau lakukan, Yuki. Karena itu adalah ceritamu, bukan ceritaku!

W Normal POV W

"Hehe... Kakak benar. Aku mesti percaya."

Slash! Slash?!

"A-pa!??!" kaget Pengguna Kekuatan itu melihat dinding terpotong dab rumah Yuki berubah jadi ruang angkasa.

"Aku tidak akan kalah. Aku juga bisa berimajinasi, kau tahu!?"

W Hana & Zakuro POV W

"Hana, a-apa yang kau lakukan?" kaget Zakuro melihat Hana mengambil hp Yuki.

"Membantu Yuki.." Hana menekan kata 'ikuti' di miliknya sendiri menggunakan akun Yuki.

"Hana, kau tidak bisa melakukannya! Kau dapat membahayakannya.."

"Hana tahu tapi hanya ini yang bisa Hana perbuat. Maka dari itu Hana akan melindungi Yuki!"

"Hana..."

Kembali ke Yuki,

"Bagaimana bisa? Ini adalah duniaku!"

"Hehe.!"

"Jeff Si Pembunuh! Jack Si Pencabik! Ahli Algojo Yang Pemarah!"

Tiga bayangan semu yang mengelilingi Yuki tiba-tiba jadi sosok yang mengerikan penuh darah dan senyuman yang menakutkan

"Aku suka fantasi tapi untuk orang sepertimu horor adalah hal yang cocok. Kawan-kawan, hukum orang ini tapi jangan membunuhnya!"

""Kami akan berusaha!""

"Raaargh!"

"Sial. Aku har--?!" Pengguna Kekuatan itu terkejut oleh lemparan golok raksasa yang melukai sisi kiri wajahnya.

"Tidak. I-ini mustahil!!"

Let's Kill

Go to Sleep

Swush...!

"......... Argh!?!"

Pengguna Kekuatan yang memerangkap Yuki terkena telak serangan mematikan.

"S-sudah dibilang.." masam Yuki sedikit berkeringat.

Ruang angkasa mendadak jadi pudar kemudian lenyap.















"HM!"

""AAAAAAA!!??"" jerit Hana dan Zakuro melihat Yuki tiba-tiba bangun seperti vampire.

"Hana dan... Siapa kau?"

"Yuki, kaukah itu?" tanya Hana memegang kedua pipinya.

"Iywa.."

Zakuro menghela nafas lega namun disaat bersamaan merasa tak enak dengan Yuki.

"Dengar Yuki..aku ingin kau menyiapkan hatimu."

"Untuk apa?"

"Ya, Za-chan. Untuk apa?"

"Kau diam saja. Dari awal ini salahmu.."

""Salah Hana??"" tanya Hana serta Yuki bersamaan.

"Yuki, mulai sekarang kau tidak bisa hidup normal seperti biasa ditambah kau tidak bisa ada di dimensi kenyataan.."

"Kenapa?"

Zakuro dengan tidak enak membuka jaket biru Yuki dan kaos hitamnya.

"A-a-apa yang kau lakukan??!" jerit Yuki malu.

"Lihat dulu.."

"Hm..?" Yuki melihat ke arah tunjukkan Zakuro, di dekat pusat sedikit ke kiri ada huruf S yang hitam tebal.

"Kau sekarang sama seperti kami... Pengguna Kekuatan. Dan kita tidak bisa tinggal disini dan harus di Wattpad Paralel!"

"Hana, kau.." tatap Yuki tak percaya.

"Yuki.."

Zakuro membuat ekspresi sedih. "Kami benar-benar min--?"

"--Terimakasih banyak, Hana!"

"Sama-sama, Yuki.."

"Eh?"

Zakuro menatap heran kepada dua LOLI yang sedang berpelukan di depannya.

"Ok. Aku mau siap-siap dulu, kalian tunggu disini.." pinta Yuki berlari ke lemarinya.

"Hana.." panggil Zakuro, matanya meminta jawaban. "Sebenarnya Hana telah menjelaskan konsekuensi jadi Pengguna Kekuatan dan Yuki mengerti itu, ditambah kedua orangtua Yuki cuma memikirkan diri mereka. Jadi... Yuki memohon kepada Hana untuk membawanya bersama kita!"

"Kenapa kau tidak memberitahukannya kepadaku?!" geram Zakuro mencubit pipi Hana.

"K-karena Za-chan tidak tanya, awh..!"

"Oke, aku sudah siap!"

"Cepatnya?!" syok Zakuro. "?"

"Yuki, itu apa?" tunjuk Hana ke gantungan kunci.

"Ah, ini? Ini gantungan kunci buatanku sendiri. Namanya Monica.."

""Oh~~""

"Yang lebih penting kita mau kemana setelah ini?" menderunya penuh semangat.

"O-oh. Setelah ini kita akan berkumpul membahas kelompok yang mengejar kami.."

"Yuki pasti suka. Ada Asia dan Rena.."

"Aku jadi tidak sabar..!"

Yuki pergi meninggalkan rumahnya mengikuti Hana serta Zakuro, dan tanpa ia sadari Yuki telah masuk ke takdir dimana ia akan kehilangan nyawa nantinya.

Apakah itu buruk? Siapa yang tahu~~





















































































Preview Next Arc Side :

A : Malam, all. Ane up dgn past nya Yuki

Hana : Nama Hana banyak disebutin. Senang~~

Zakuro : *menatap tak setuju*

Yuki : Untuk Arc Side berikutnya bakal fokus ke kak Rena-san...!

Rena : Eh? Aku, beneran!!?

Riza : Jadi nantikan saja up Arc Side berikutnya. Bye ^~^

Yuki_Drowned, HanaGrapeRed23

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro