Arc 14'5 : Di Suatu...

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

W Author POV W






Anak buah Diga menghancurkan dan memperkecil ukuran bongkahan es yang ada Ryuu di dalamnya, sedangkan Diga tengah berbincang bersama Aoyuki.

"Aku ucapkan terimakasih sekali lagi. Kau datang tepat waktu, kau tahu.?" gadis itu hanya tersenyum lembut atas perkataan Diga. Diga ikutan tersenyum.

"Kau mau pergi?"

Diga mengangguk dengan baik. "Ya. Aku merasa Allyn sedang mencariku.."

"Instingmu selalu tajam jika berkaitan dengan perempuan, Diga. Itu sedikit menakutkan.."

"Itu terdengar kejam.."

Lalu muncul lubang dimensi dan Diga melompat ke dalam sana. "Aku serahkan markas kepadamu, Aoyuki.."






W SKIP POV W






Fahri dan anggota Pasukan Pemberontak Divisi 6 tengah membantu penduduk sekitar dalam menyelamatkan orang-orang yang mengalami luka, mereka juga membantu memperbaiki(membangun) tempat yang rusak karena kekacauan.

"Komandan Fath!" teriak anggotanya.

"Komandan sedang tidak ada.." yang menjawab adalah Fahri, yang mendapat tanggung jawab mendadak.

Anggota yang berteriak tadi terlihat berkeringat saat baru sampai. "P-padahal aku ada pesan dari markas, dari Komandan Besar Eraser.."

"Komandan Besar?!" pekik Fahrin. "Dari pusat? Kenapa kau pergi, Fath??"

"Kata Komandan Eraser, 'kembali'..!"






W Fath POV W






Aku mengikuti salah satu Pemegang dari 7 Dosa Besar, Shiroo Si Pemalas(Sloth). Ia kabur menggunakan dimensi buatannya sendiri dan berakhir di suatu ruang bawah tanah. Terowongan yang terbuat dari bulu domba itu hilang setelah diriku melompat keluar.

Ruangan yang dingin. Tidak ada cahaya. Dan sepi. Apa ini penjara?






W Normal POV W






Sedangkan itu Shiroo, mulutnya bergerak dengan cemas melaporkan situasi setelah ditinggal Reiko pergi, sementara Reiko berada di samping pria berambut ungu, dalam diam.

"Kurasa Ratu Juwita tidak akan marah(mungkin).." sahut loli ber-axe.

"Ratu.." gumam bocah rambut putih, yang mengenakan penutup mata hitam.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan, jadi jangan dilakukan.." tegur pria rambut ungu kepada bocah tadi. Alhasil ia menunduk.

Pada saat bersamaan Kuruya dan Ren masuk ke dalam sembari menyeret Georke. "Ada apa ini? Reuni??" tanya Ren.

"Tidak ada reuni dalam 2 jam, Ren.." potong Kuruya.

Loli ber-axe memperhatikan sosok Georke. "Siapa dia?" tanyanya sambil tersenyum.

Sontak Ren tersenyum juga, tapi Kuruya yang menjawab. "Informan? Dia akan membawa kita ke Eraser!"

""......"" semuanya dengan kompak menatap Georke yang diseret(masih sadar).

"Eraser..!" seringai loli ber-axe.

"Paman..?" bocah rambut putih bergumam.

"Kita akan bertemu lagi dengan paman Eraser?!" pekik Shiroo senang, Reiko gemetaran memegangi sabitnya.

"Paman.." batinnya.

Sementara itu, di tempat Fath memperhatikan mereka. "Apa hubungan mereka dengan Komandan Eraser..?!"






W Revolusioner POV W






Eraser berjalan keluar dari ruangannya, menelusuri lorong markas yang berada jauh di Ingronesia, nama lain dari Indonesia di dunia lain. Markas terlihat sepi. Itu wajar, karena hampir seluruh anggota Pasukan Pemberontak menjalankan suatu misi, kecuali..

"Senior Alf, kapan kita pergi?"

"Tunggu jam terbangnya.." di depan pintu rapat ada Alfharizy bersama junior nya-- Gabriell.

"Alfharizy.." panggil Eraser, Gabriell memekik kaget dan bersembunyi di belakang Alfharizy semantara yang dipanggil memandang bingung.

"Apa yang sedang kau lakukan disini? Bukankah kau mendapatkan suatu misi??"

"Maaf paman Eraser tapi persiapan'ku' tiba-tiba macet.."

"Jawabanmu membingungkan.."

Eraser menjauh dari ruang rapat setelah mendapat jawaban dari komandan Divisi 2 itu, tapi sekarang Eraser tiba-tiba nganggur, tidak ada kerjaan. 2 tahun lalu, ia disibukkan dengan masalah yang dibuat oleh Shaker, orang itu membuat hukum baru di Wattpad Paralel, yang mengharuskan Eraser dan lainnya untuk 'melawannya'. Dan jika cuma diam, maka hukum itu yang akan 'menghancurkan' dimensi yang damai ini. 2 tahun setelahnya Shaker, ia memerintahkan OMEGA untuk membunuh Riza, dan jika bisa menangkapnya hidup-hidup. Eraser bingung, apa yang diinginkan Shaker dari Riza yang ingatannya terhapus dan tidak memiliki Kode Nama lagi.

Lalu Cry berkata kepadanya, 'Tidak ada yang dapat membuat cerita kecuali penciptanya sendiri'.

Itu adalah pesan terakhir dari Cry sebelum pergi ke tempat Shaker. Eraser membuka pintu tempat latihan berada, seperti biasa Anka tengah berlatih bersama Divisi 5. Anka adalah komandan dari Divisi 5, itu sendiri.

"Siang paman.." sapanya.

"Seperti biasa?"

"Ya? Seperti biasa.." walaupun sedikit bingung(?) Anka menjawab pertanyaan Eraser.

Eraser berdiri di luar garis batas arena latihan tarung, padahal cuma mereka berdua di sana.

"Tidak ada kerjaan, paman..?"

"Ya.."

"Hm..?! Kenapa tidak paman bantu Fath?"

"Memangnya ada apa dengannya??"

Mata Anka segera mengetahuinya bila komandan ini tidak tahu situasi Divisi 6 saat ini. "Fath pergi ke markas Entitas!"






W Riza POV W






Aku masuk ke suatu ruangan di mana seseorang duduk menunggu di dalam sana. Dia adalah seorang perempuan dengan surai pirang yang cantik, tapi--

Ke mana satu orangnya lagi? Katanya ada 2??

Perempuan itu segera bangun dari kursinya, ia melemparkan senyuman yang memukau menurutku. Kimono-nya cocok untuk seseorang secantik dirinya, ditambah senyuman itu. Hmm~~

"Suatu kehormatan bertemu denganmu, Riza.." sambutnya(?).

"A-aku juga, dan mohon jangan terlalu formal.." ia hanya tersenyum. Lalu aku dan dia duduk, saling memandang.

"Jika kau sudah siap, kita bisa pergi sekarang, Riza.."

"Dia formal lagi..!?"

Heh?

Apa? Pergi? Ke mana??


























































































Preview Next Arc

A : Pagi semuanya dan senang bertemu dgn kalian.

Untuk Arc depan akan menampilkan pertarungan di Entitas, yah walaupun tidak lama :^

Riza : Bagianku cuma sebentar

Nanaisme : Sama

Allyn : *guling2 di atas ranjang*

A : *menatap malas semuanya* -_-

Cry : Bye~~~

DigaRW, afadfath03, Kuruyamin, shiroochan, MAlfharizy

EnvyArtOfficial

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro