15. Percikan Cemburu?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tak hanya wanita hamil yang Megan temui di ruangan Mikail saat itu, dan sekarang Mikail terlihat keluar hotel bersama dengan wanita lainnya lagi. Di saat kekasih Mikail sedang hamil besar.

Pemandangan yang terpampang jelas di hadapannya saat ini, membuat Megan teringat akhir hubungan Mikail dan dirinya yang semakin meruncing dalam kerapuhan. Layaknya telur di ujung tanduk.

Mungkinkah Mikail juga memiliki hubungan dengan wanita lain saat ia tengah hamil Kiano? Pertanyaan tersebut tak mampu Megan tahan dan menggantung di atas kepalanya begitu saja.

Ya, wajah tampan Mikail memiliki banyak alasan bagi wanita mana pun untuk jatuh cinta dengan pria itu. Tubuh seksi yang harus Megan akui lebih seksi dari NIvholas. Hanya saya, Mikail tak suka memamekan keseksian pria itu seperti yang selalu dilakukan oleh Nicholas. Jika Nicholas sadar betul akan kesempurnaan ketampana pria itu, Mikail sama sekali tidak menyadari hal tersebut. Yang sering kali menjadi bahan pertengkaran dalam hubungannya dan Mikail di masa lalu.

'Dia melihatmu dengan mata berbinar,' delik Megan dengan penuh penekanan dan emosional. 'Dan aku tahu apa yang mereka inginkan, mereka ingin merebutmu dariku.'

Mikail tampak menghela napas, terlihat jengah dengan kalimat yang diucapkan oleh Megan. Yang membuat Megan semakin marah. 'Dan kau ingin aku meminta pertanggung jawaban pada mereka? Jangan konyol, Megan.'

Kedua mata Megan membelalak, nyaris melompat dari kedua lubangnya. 'Kau pikir aku konyol?'

Mulut Mikail membeku, menyadari kesalahan kata-katanya. Dan sebelum Mikail sempat memperbaik kalimat maupun meminta maaf, Megan sudah membanting pintu kamar mandi dan menghilang dari pandangannya. Tidak keluar dalam satu jam, dan saat Mikail membongkar pintu kamar mandi. Megan tertidur di bath up dengan kedua mata yang membengkak. Meringkuk dengan perut yang membuncit.

Kehamilam Megan memang menjadi pukulan yang telak bagi pernikahan mereka yang masih terlalu baru. Terutama bagi Megan. Usia Megan yang masih muda dan belum siap. Membuat Megan menyadari bahwa pernikahan ternyata tak semudah seperti yang membayang di benaknya.

Mikail pikir, semua akan membaik dengan berjalannya waktu. Megan akan menerima kehamilan tersebut. Hingga semakin hari, emosi Megan semakin kacau dan berubah sangat sensitif. Pertengkaran yang semakin hari semakin sering dan satu-satunya hal yang membuat Megan bertahan dengan kehamilan tersebut adalah bahwa Mikail akan membebaskan wanita itu setelah anak mereka dilahirkan.

Megan tak pernah melihat wajah bayi yang dilahirkannya. Setelah bayi itu lahir di dunia, keduanya bercerai dan tak pernah bertemu. Hingga Megan kembali ke negara ini dan satu-satunya hal yang ingin dihindarinya, malah datang menerjang kehidupannya yang terlihat tenang. Pun selalu diselimuti kehampaan dan kekosongan.

Sekarang Megan menyadari, akan sikap kekanakan dirinya terhadap Mikail. Dan betapa sangat penyabarnya Mikail. Ia memiliki banyak keinginan, yang hanya dibalas dengan satu keinginan pria itu. Melahirkan Kiano ke dunia.

'Percaya padaku, Megan. Aku menginginkannya lahir ke dunia ini, adalah demi dirimu sendiri. Melindungimu dari penyesalanmu sendiri.'

Dan lagi-lagi, Megan serasa ditampar. Kebenaran kata-kata Mikail tidak diragukan lagi.

"Ayo." Suara dan rangkulan Nicholas menyadarkan Megan dari masa lalu yang menepuk di pundaknya. Kesiap pelan Megan membuat Nicholas mengikuti arah pandangan wanita itu. Dan menemukan Mikail dan wanita cantik yang tak asing. "Mikail? Sharron?"

Megan menoleh ke samping dan keningnya berkerut. "Kau mengenalnya?" tanyanya dengan sangat lirih. Memastikan Nicholas cukup mendengarnya.

Nicholas mengangguk singkat, dengan senyum yang masih tersemat di antara kedua bibirnya dan lengan yang turun ke pinggang Megan. "Kalian di sini?"

Langkah Megan tertahan, tetapi Nicholas menarik pinggangnya yang membuat Megan terpaksa mengikuti langkah Nicholas mendekati Mikail dan wanita yang dipanggil Sharron oleh Nicholas.

Mikail tak mengatakan apa pun, bahkan tak sungkan-sungkan menampilkan reaksi tak bersahabat. Berbanding terbalik dengan ekspresi Sharron yang tersenyum semringah menyambut sapaan Nicholas.

"Nicholas?" senyum Sharron, sembari mengurai lengannya dari lengan Mikail kemudian maju satu langkah untuk memeluk Nicholas. "Dan ini?" tanyanya dengan senyum menggoda. "Kekasihmu?"

Nicholas hanya menoleh ke samping, dengan sudut matanya menyempatkan melirik demi menilai reaksi Mikail. Menjawab Sharron dengan senyuman singkat dan kedikan di bahu. "Kenalkan, namanya Megan Ailee. Dan Megan, ini Sharron ... Matteo."

Wajah Megan seketika memucat. Sharron Matteo? Kedua mata Megan melebar dan menoleh ke arah Nicholas, kemudian beralih ke arah Mikail yang langsung membuat muka untuk menghindari tatapannya.

"Megan Ailee?" Sharron mengulang nama Megan dengan kening berkerut dalam. Tampak mengingat dan di detik berikutnya wanita itu terperangah. "Megan Ailee yang itu?"

Nicholas mengangguk satu kali dengan gerakan yang mantap.

Sharron mengulurkan tangannya ke arah Megan dan berkata, "Sharron."

Megan menatap tangan Sharron untuk beberapa saat, sebelum kemudian memutuskan membalas jabat tangan tersebut dan berkata, "Megan."

"Ternyata kau lebih cantik dari yang terlihat di foto."

Megan hanya menmbalas pujian tersebut dengan seulas senyum tipis. Tak yakin Sharron mengetahui tentang dirinya sebagai seorang supermodel atau seseorang yang diceritakan oleh Nicholas. Atau bahkan Mikail. Kalimat Sharron mengandung makna yang begitu ambigu. Mungkinkah Mikail menceritakan tentang pernikahan mereka di masa lalu? Dengan nama belakang yang bersanding di belakang nama wanita itu, setidaknya Sharron tahu sedikit tentang dirinya di masa lalu Mikail, kan?

Ataukah Megan yang menganggap terlalu penting arti dirinya di hidup seorang Mikail Matteo? Sadarkan dirimu, Megan. Kenaifanmu akan memberimu kekecewaan yang terlalu besar dari yang mampu kau tanggung.

Juga, berapa banyak lagi wanita yang terlibat di kehidupan seorang Mikail Matteo?

"Sepertinya kami akan segera mendengar kabar bahagia dari kalian berdua," celetuk Sharron. Yang membuat Megan terkejut, tetapi berbanding terbalik dengan reaksi Nicholas. Yang kembali meletakkan tangan di pinggang dan menarik tubuh Megan semakin merapat di tubuh pria itu.

Megan sendiri tak menolak sandiwara palsu Nicholas. Hubungannya dan Nicholas tak akan berjalan sejauh itu, tetapi sikap Nicholas beberapa saat yang lalu, dalam sekejap telah merubah seluruh pandangan Megan terhadap pria itu.

Nicholas tak seberengsek yang Megan pikir. Nicholas ternyata masih memiliki ketulusan di balik obsesi pria itu yang menggila terhadap dirinya.

Setelah Nicholas dan Sharron saling berbincang sejenak, sedangkan dirinya lebih fokus menghindarkan pandangan dari keberadaan Mikail yang berada di samping Sharron. Sambil berpikir, antara Sharron dan wanita hamil di ruangan Mikail, siapakah yang jadi istri pertama dan kedua Mikail. Saat Megan menyadari ketololannya yang membuang waktu memikirkan urutan istri-istri Mikai, wanita itu segera menyumpahi dirinya. Bersamaan perbincangan Nicholas dan Sharron berakhir, dan Nicholas membawanya pergi lebih dulu karena Mikail dan Sharron perlu menyelesaikan pembayaran.

Sesuatu terasa mencubit kedalaman hati Megan, yang segera wanita itu tepis jauh-jauh.

"Kenapa kau diam saja?" Pertanyaan Nicholas membangunkan Megan dari lamunannya. Sejak keduanya masuk ke dalam mobil dan meninggalkan halaman hotel, Megan sama sekali tak mengucapkan sepatah kata pun.

Megan mengerjap sekali dan memalingkan wajahnya dari jendela mobil ke arah Nicholas yang duduk di balik kemudi. Keduanya sudah hampir sampai di gedung apartemen, dan Megan baru menyadari hal tersebut. Menjawab pertanyaan Megan hanya dengan gelengan yang singkat. Sebelum Nicholas mengajukan pertanyaan kedua, getaran ringan dari dalam tas mengalihkan perhatian keduanya.

Megan merogoh ponsel di dalam tasnya dan langsung menjawab panggilan tersebut. Tepat ketika panggilan tersebut tersambung dan ponsel menempel di telinga Megan, suara dari seberang mengejutkannya.

"Jadi kau tidur dengan Nicholas?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro