12. Mengejar Penampakan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Dengan langkah cepat, ia mengejar penampakan itu. Persetan dengan bajunya yang basah, ia masih bisa mandi dan mengganti baju.

Awalnya sosok itu masih terlihat sangat jelas meski jaraknya lumayan jauh. Tetapi, saat melintasi kebun yang terdapat banyak semak-semak belukar, sosok itu hilang entah ke mana.

Di depan Erland juga terdapat semacam jurang.

"Di mana dia? Kenapa jejaknya hilang?"

Hujan semakin deras. Kabut di sekelilingnya membuat pandangannya tidak jelas.

"Kayaknya gue ketinggalan jejak."

Dengan langkah putus asa, Erland kembali pulang ke rumah sebelum hari semakin gelap. Untung saja, sosok itu tidak terlalu banyak berbelok sehingga membuat Erland tidak lupa dengan jalan yang ia lewati tadi.

Sampai di belakang rumah, Erland langsung mandi. Kali ini dia hanya menggunakan handuk sebatas pinggang. Saat keluar dari kamar mandi, Marta menyambutnya dengan payung dan juga sebuah handuk.

"Tante?" Erland terkejut. Sementara Marta tampak sedikit salah tingkah mungkin? Pasalnya, Erland hanya menggunakan handuk saja.

"Ini payung sama handuknya ya, Land. Tante tinggal dulu." Setelah memberikan dua kebutuhan Erland, Marta langsung pergi menerobos hujan.

"Baik banget Tante Marta. Mama aja gak kepikiran buat ngasih gue kayak gini."

Erland cepat-cepat membungkus tubuhnya dengan handuk sebelum ke dalam rumah.

Saat melintasi kamar Naina, dia melihat perempuan itu tengah tidur dengan posisi membelakanginya.

Kalau cewek itu di sini, terus siapa yang gue lihat tadi?

Sadar jika tubuhnya sudah kedinginan, ia memutuskan masuk ke dalam kamar.

Di sana, perasaan Erland kembali tidak tenang. Banyak hal yang menumpuk di kepalanya. Tentang siapa sosok putih menyeramkan itu.

Isi kepalanya mulai berdebat. Tapi, Erland masih merasa ganjil. Tidak mungkin hantu, 'kan, yang dilihat tadi?

Tok!

Tok!

Tok!

"Land, makan dulu, yuk." Itu suara Linda. Bergegas Erland keluar menuju kamar.

"Iya, Ma."

Sepanjang jalan, Erland hanya diam mengikuti ibunya. Pikirannya masih berkecamuk pada kejadian yang ia alami.

"Kamu kenapa? Sakit?" Linda rupanya menyadari ada yang tidak beres dengan Erland. Biasanya putranya itu selalu cerewet.

"Enggak, Ma. Aku cuman ... capek aja."

"Kalau gitu, habis makan malam kamu langsung tidur aja. Gak usah main hp."

"Iya, Ma." Sebenarnya Erland ingin menceritakan semua kejadian pada Linda. Tapi waktu dan tempatnya sangat tidak mendukung.

Usai makan malam, Linda membantu Marta mencuci piring.

Erland menghela napas. Di ruang keluarga ini hanya tersisa dirinya dan Wijaya. Sementara Wira tadi baru saja dipanggil Pak Rt untuk ke balai desa. Entah apa tujuannya.

"Yah."

Wijaya yang asyik menonton televisi hanya berdehem sebagai jawaban.

"Ayah percaya sama hantu, nggak?"

Tidak ada jawaban.

"Yah!" ulangnya lagi. Kali ini lebih keras.

"Pertanyaanmu itu gak berguna. Zaman sekarang mana ada hantu!" Wijaya jengkel. Apa tidak pembahasan lain selain itu? Kekanakan sekali.

"Tapi aku tadi lihat, Yah. Dia lagi jalan ke kebun," belanya. Semoga dengan ini Wijaya bisa percaya.

"Ngaco!" Pria itu bangkit menuju kamar. Tak peduli pada Erland di sana.

"Gak asik banget sih. Gue lagi cerita juga malah pergi."

Karena terlanjur kesal, Erland mematikan televisi dan kembali ke kamar. Seharusnya dia tidak bercerita saja pada Wijaya. Toh, dia tidak percaya. Bukankah itu sia-sia?

Erland memutuskan mengirim pesan pada teman-temannya di grup. Dia ingin mendiskusikan ini pada mereka.

Erland
gue tadi liat penampakan

Ia langsung pada topik utama. Tak lama setelah itu, Regan mengetik.

Regan
seriusan lo?

Erland
iya

Regan
trs? lo kabur?

Erland
gue kejar tapi malah ketinggalan jejak
ngeselin banget kan?

Regan
penampakannya kyk gmn land?

Erland
kayak kuntilanak

Mereka mengobrol sangat intens. Tak lama setelah itu, Kevin juga ikut bergabung.

Kevin
saran gue nih, lo jangan takut kalo liat penampakan
kalo lo takut, malah seneng mereka

Erland
terus gue harus gimana?
sementara akhir-akhir ini gue sering banget dapet teror

Kevin
lempar aja ama batu

Regan
weh saran lo oke juga
btw lo dapat teror apa aja lan?

Erland
gue dapat teror di jendela. katanya gue disuruh pergi
beberapa hari yang lalu, ada tulisan X90 di depan kamar gue

Regan
kenapa lo ga cerita ama kita?

Erland
gue masih ragu soalnya

Kevin
lo ga boong kan?

Erland
engga, tapi sayangnya gue ga foto tuh tulisan karena udah hilang

Kevin
kok bisa?

Erland
gue gak tau

Regan
aneh banget

Erland
makanya gue juga bingung

Kevin
apa jangan-jangan ini kerjaan hantu?

- To Be Continued -

ingatkan kalau ada yang salah ya.
besok up lagi. 😁

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro