15. Restu?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Delko Pov

Akhirnya gue bisa pulang. Gue seneng banget, tapi disisi lain gue sedih harus ninggalin Lym yang notabennya adalah CALON istri gue. Keren 'kan gue, pulang liburan udah dapet calon istri. Pasti Mama gue seneng banget nih.

"DELKOMANNNNN!!" Suara itu yang gue kangenin. Nino.

Gue mencari sumber suara itu yang ternyata nggak jauh dari gue.

"Ya ampunn Ko, lo kok makin ganteng sih?" ucap Nino sambil menyelidiki wajah gue, Apa karena efek bahagia ya?

"Ahh lo bisa aja, masih gantengan lo kok," ucap gue rendah hati. Rendahhh bangett.

"Emang masih gantengan gue sih," celetuk Nino.

"Serah lo,"

"Eh ini cuma lo doang yang jemput gue? Sisy gak ikut?" lanjut gue.

"Gak, ada urusan katanya,"

"Ohh, ya udah cabut yuk,"

"Oke, tapi makan dulu ya gue laper banget. Belom makan dari siang,"

"Sibuk banget pak polisi?"

"Iyalah! Panas-panasan di jalan trus langsung jemput lo!"

"Perhitungan banget sih lo! Kalo gak ikhlas gak usah jemput gue!" kata gue nyolot.

"Dasar baperan," Nino langsung jalan, mendahului gue.

"Untung sahabat," gumam gue, lalu bergegas pergi dari bandara.

.
.
.
.

"Pesen apa lo?" tanya Nino.

"Samain kaya lo aja, gue cari tempat,"

Setelah itu gue nyari tempat buat makan. Jadi inget Lym gue. Biasanya dimasakin, sekarang gue beli. Lebih tepatnya di bikinin sih, karena makan sehari-hari gue kan cuma roti.

"Tuh," Nino meletakkan nampan berisi ayam dan float.

"Gimana?" tanyanya.

"Apanya?"

"Liburannya? Kapok jalan-jalan sendiri?" Nino nahan tawa.

"Gak akan pernah nyesel," ujar gue dengan bangganya.

"Muka lo kenapa lagi? Seneng banget kayaknya,"

"Iyalah! Gue 'kan mau nikah,"

"Uhuk uhukk!"

"Sukurin," kata gue setelah liat Nino keselek dengan tidak mengondisikan wajahnya.

"Gak ada badai, gak ada pelangi tiba-tiba lo ngomong mau nikah? Sama siapa? Beruang kutub?" Nino malah nyepelein gue.

"Enggaklah! Sama bidadari Greenland," kata gue dengan senyum yang gak bisa hilang.

"Ngaco lo! Gue aja gak bisa nikah sama Anna, lo mau nikah sama bidadari? Makin ngaco!" kata Nino, dengan tampang melasnya.

"Lo yang gila! Anna 'kan kartun! Kalo cewek gue manusia tau!" protes gue.

"Ngibul ya lo?"

"Enggak ih! Enak aja, nanti abis makan gue tunjukin fotonya!" ucap gue ketus.

"Gak percaya gue, palingan mukanya gak jauh-jauh kaya cabe-cabean 'kan?"

Kalo gue lagi gak makan, udah gue tempeleng kepala si Nino.

"Liat aja nanti," kata gue dengan sombong pake banget.

"Kalo bisa nanti vidcallan sama dia," lanjut gue.

"Hmm,"

Liat aja nanti sampe klepek-klepek liat Lym. Gue bunuh si Nino.

10 menit kemudian, Nino udah selesai makan dan buru-buru cuci tangan.

"Mana, mana fotonya?" gak bisa sabaran banget nih orang.

"Entar dulu, gue mau cuci tangan," kata gue dan langsung ninggalin Nino yang penasaran.

Sengaja gue cuci tangan kaya putri solo biar Nino makin penasaran sama Lym.

Pas gue balik,

"Ko, ini manusia apa kembarannya Anna?" tanya Nino menganga. Pandangannya kaya orang bingung, kosong, dan gak percaya jadi satu.

Pas gue intip, ternyata Nino udah buka ponsel gue duluan, dan liat foto Lym.

"Calon istri gue," ucap gue santai.

"Can...tik banget," lirih Nino.

"Gak usah lama-lama liatnya! Nanti lo suka! Punya gue itu!" kata gue langsung nyerobot hape gue dari tangan Nino.

"Pelit!!"

"Bodo!"

"Trus lo mau lamar kapan? Kalo masih lama, gue mau lamar duluan nih," Nino cengengesan gak jelas.

"Gue bunuh baru tau rasa lo!" sebenernya gue tuh gemesss banget pengen nonjok orang di depan gue, sampe bonyok sekalian.

"Selo bro,"

"Gimana mau selo?!" kata gue nyolot.

"Ya udah yuk capcus,"

"Hmm,"

Akhirnya kita berdua, ihh gak gak, gue sama Nino pulang ke rumah gue.

Dan obrolan di sepanjang jalan hanya Lym, Lym, dan Lym. Bikos Nino penasaran gimana ceritanya gue bisa ketemu, sampe punya hubungan sama Lym. Walaupun bukan hubungan pacaran sih, tapi setidaknya hubungan calon istri lah. Hahahaha, pede banget gue.

Gak kerasa gue sama Nino udah sampe di depan rumah.

"Sepi banget rumah gue,"

"Iya ya, ketok coba," suruh Nino.

Tok tok tok

Tok tok tok

Gak lama Mama gue keluar rumah cuma make daster. Kebiasaan emang.
Tapi kalo udah mau ketemu sama temen-temennya, dandannya gak ketulungan. Badut aja kalah tebelnya.

"YA AMPUNNN SI JOMBLO PAOK MAMA PULANNGG!!" Mama gue langsung meluk gue. Tidak hanya itu, nyubit segala lagi.

"Mah, padahal aku pengen disambutnya gini 'ya ampun anak kesayangan mama yang paling ganteng pulang' eh malah dikatain jomblo paok," protes gue.

"Kamu jomblo 'kan? Ngenes gak?" tanya mama gue polos.

"Udah enggak dong, aku mau nikah," ucap gue dengan santainya.

"APA?! KAMU MAU NIKAH?"

"Iya dong," kata gue bangga.

"Masuk dulu, gak percaya mama kamu mau nikah, tiba-tiba lagi bilangnya," gue masuk rumah dan Nino di belakang gue.

"Iya tante, kata Delko mau nikah sama bidadari Greenland." celetuk Nino tiba-tiba.

"Emang di Grennland ada bidadari? Beneran? Mama kira itu hoax," Emak gue mikir guys.

"Ya enggak ada lah Ma, ada-ada aja, pacar aku itu terlalu cantik makanya aku bilang dia bidadari," jelas gue.

"Ohh." Nyokap gue langsung beralih natap Nino "Nino kamu gimana sih, masa gak punya calon istri juga, makanya jangan suka ngayal nikah sama Anna Frozen," protes Mama gue.

"Denger tuh! Umur udah tua juga! Masih aja jomblo," ledek gue.

"Mentang-mentang udah punya calon lo ya! Awas nanti kalo gue nikah sama Anna, gak bakal gue undang," ancam Nino.

Gays, rasanya gue pengen lelang polisi yang satu ini. Ada yang mau? Please chat gue. Gopean kok, murah 'kan?

Gak lama Papa gue turun. Gue pengen minta restu sama beliau.

"Hai Pa,"

"Kok kamu pulang?" tanya Papa gue. Gini nih, ciri-ciri orang tua bosen sama anaknya.

"Jadi, Papa gak pengen aku pulang?" tanya gue dramatis sambil megangin dada gue.

"Alay lo!" Nino noyor kepala gue pelan.

"Kan apapa cuma tanya," jawab papa gue cuek.

"Pa aku mau nikah," kata gue, dengan semangat 45.

.
.
.
.

Hayyy...

Aku udah rundingin ini sama salwa sampe ketawa ga bisa berhenti. Jadi semua serba tiba-tiba dan banyak kejutan di chap selanjutnya. Menurut kita sih. Jadi keep stay di 'STRAY'

VOMMENT YAA

SalYos,
😚

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro