4. MEET

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Delko Point Of View

Gue harus bagaimana? Sial banget nasib gue sekarang.

Kanan

Kiri

Kanan

Kiri

Argggh, pusing banget gue.

"Cap cip cup kembang kuncup, pilih mana yang Delko gans cup!" gumam gue seraya menunjuk arah kanan dan kiri secara bergantian.

Kanan. Tangan gue berhenti di kanan, dan artinya gue harus jalan ke arah kanan.

Sudah 30 menit gue berjalan, tapi gue sama sekali tidak menemukan penduduk juga, jangankan penduduk sopirnya saja gue tidak bertemu.

Sudah hape low, belum makan, barang-barang gue masih pada di mobil pula, untung gue sudah pakai baju musim dingin, kalau enggak?

Nasib orang ganteng gini banget sih! Pengen balik lagi ke mobil, gue lupa arahnya kemana, banyak banget belokkannya.

Harusnya gue di mobil saja tadi, ah menyesal gue! Terus sekarang gue harus gimana?!

Cuacanya dingin dan gue nggak tahu daerah sini, gelap lagi. Kalau ada hantu atau binatang buas gimana nasib gue? Masa iya, nanti gue pulang hanya tinggal nama?!

'Semangatt Delko, lo pasti bisaaa. Semangattt!'

Gue sudah benar-benar nggak kuat lagi, kaku banget badan gue.

Autor Point Of View

Delko mencoba menguatkan dirinya terus menurus, hari semakin gelap dan salju pun semakin lebat.

'Duh ngeri banget sih, Mana di hutan lagi' gumamnya dalam hati.

Delko merinding dan terus menengok ke arah kanan dan kiri.

'Gelap bener dah' batinya bergumam lagi.

Kalau boleh jujur Delko menyesal karena sifat keras kepalanya itu. Andaikan ia mendengarkan perkataan Nino dan Sisy, andaikan ia mendengarkan perkataan sopir tadi. Mungkin sekarang Ia tidak akan mengalami kejadian seperti ini!

1 langkah

2 langkah

3 langkah

Krekk Delko menginjak batang kayu, setelah itu ia melanjutkan jalannya lagi tanpa melihat ke arah depan.

Saat ia menengok ke arah depan, betapa terkejutnya Delko saat menemukan sebuah rumah yang mirip seperti animasi 'Masha end the bear'.

"Akhirnya nemu rumah!"

Delko mencoba mempercepat langkahnya untuk memasuki sebuah rumah tersebut. Ia mencoba membuka pintunya.

'Syukurlah gak dikunci,' Delko tersenyum lebar. Sangat lebar. Hampir saja bibirnya sobek karena saking lebarnya Delko tersenyum.

Dengan segera ia langsung masuk kedalam rumah tersebut. Delko menemukan sebuah ruangan, entah itu ruangan apa, dan dengan tidak tahu malunya Delko membuka ruangan itu.

Brak

Mata Delko terbelalak saat melihat seorang Wanita berambut panjang sedang tertidur di atas ranjang, dengan keadaan rambutnya yang menutupi wajahnya. Tidak lupa juga pakaian putih yang digunakannya.

Tanpa basa-basi Delko membalikkan badannya yang sudah kaku menjadi semakin kaku. Rasanya ia sudah tidak kuat lagi untuk berjalan.

"Haa-haan--"

Bruk

Delko jatuh tak sadarkan diri dengan keadaan badannya yang dingin dan juga kaku.

Mendengar suara orang terjatuh, wanita yang Delko kira hantu itu terkejut dan bangun dari tidurnya, wanita itu mulai mendekati Delko dengan was-was. Jujur saja wanita itu juga sangat takut akan kehadiran Delko yang tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya.

Apakah dia penjahat dan ingin menculiknya? Apakah dia maling?
Apakah dia pembunuh? Dan masih banyak lagi yang dipikirkan wanita itu.

Karena penasaran, wanita itu memiringkan kepalanya untuk melihat wajah Delko. Bertepatan dengan itu, Delko membuka matanya, saat wajah mereka berdekatan.

"WAAAAAAA!! "

"AAAAAAAA!! "

Plak

Wanita itu dengan reflek menampar wajah mulus Delko.

Karena dirinya yang dihantui oleh rasa takut, akhirnya wanita itu terus menerus memukuli Delko, ia tidak peduli pada Delko yang sedang berteriak dan mengeluh kesakitan.

Tanpa basa basi ia langsung menarik kaki Delko keluar rumahnya dengan tubuh Delko yang terseret.

Rasanya tubuh Delko sangat remuk saat ini, mengapa nasibnya sangat buruk? Delko ingin sekali melawan kalau ia bisa. Tapi sayang takdir tidak memihaknya saat ini, karena tubuh Delko yang kakulah ia tidak bisa melawan.

"Lepasin kaki gueee woyy, huaaa remuk semua badan gueee!! "

"You're a criminal!!!" teriak wanita itu dengan lantangnya.

'Tadi gue ngomong pake bahasa Indonesia ya? Pantesan tu cewek ga ngelepasin kaki gue,' Delko memperhatikan Wanita di depannya itu dengan teliti. 'Terus tadi dia bilang apa? Gue penjahat? Enak aja!' lanjutnya.

"Sorry, but please let me go first," ujar Delko, kali ini dengan bahasa Inggris.

"Tidak!! Kau penjahat, kau pencuri, kau pembunuh. Kalau kau bukan penjahat mengapa kau memasuki rumahku dengan sembarangan?! Apa kau tidak punya etika?!" sahut wanita itu dengan emosi yang meluap-luap.

~~STRAY~~

______

Love😍

SalYos 🌸

Gak jelas banget yaa chapternya?
Tau kokk...iya maap

Sepertinya ini chap terpanjang....

Dicocol dulu atuh bintangnyaa akang hensem and eneng biutipulll.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro