CP 01 : Hari Pertama

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hari di mana pertama kali memasuki sekolah baru. Sejumlah murid berbakat dari seluruh dunia telah terpilih.

Salah satunya murid yang memiliki wajah di atas rata-rata dan bertubuh atletis. Pemuda berambut pirang melangkahkan kaki menuju ke gedung aula sekolah.

Terlihat beberapa murid juga berjalan ke arah sana. Ia cukup tertarik dengan berbagai ornamen di setiap sudut gedung sekolah sebagai penyambutan murid baru.

Tak sengaja pemuda itu bertemu dengan seorang gadis bertubuh kecil. Rambut bergaya kepang dua terlihat imut dimatanya. Sebuah cairan berwarna merah mengalir dari lubang hidung. Ia lantas menghapus jejak cairan itu secepar kilat, kira-kira 0,05 seperkian detik.

Pemuda itu terus berjalan, walau sesekali melirik ke arah sang gadis kecil. Ia berusaha menahan sesuatu yang mungkin akan mempermalukan dirinya jika dilihat orang banyak. Reputasi baik sebagai murid ajaran baru akan menjadi hancur seketika, bagai istana pasir yang lenyap terkena hempasan ombak laut.

*****

Gedung Aula Sekolah...

Seluruh murid beserta staf guru maupun kepala sekolah sudah berada di dalam gedung. Suara bising menjadi kesan pertama pemuda itu memasuki gedung aula.

"Ini terlalu besar," gumam pemuda itu.

Ia takkan pernah menyangka akan dapat menginjakkan kaki di sini. Sekolah yang terkenal akan popularitas dan agak misterius. Beberapa kabar burung terkesan buruk bahwa Super Akja Academy atau disingkat SAA ini memiliki rahasia yang sangat ditutupi.

Pemuda itu tidak terlalu mempedulikan tentang kabar buruk dari SAA. Ia cukup menikmati dan berperilaku seolah-olah murid pada umumnya.

Lima menit berlalu, seluruh murid sudah duduk dengan rapi sesuai bangku yang telah disiapkan. Sebuah panggung berukuran besar dengan podium bercat merah maroon berada di tengah panggung.

Seorang pria dewasa berkisar empatpuluh tahun mulai berdiri di atas podium. Ia lantas memperkenalkan diri sebagai Kepala Sekolah yang menjabat tahun ini.

"Saya Tsubasa Dan akan memberitahukan beberapa peraturan di SAA ini," ucapnya tersenyum lebar, namun ada sedikit keanehan bagi yang merasakannya.

Sekitar satu jam lamanya, Pak Dan telah menyelesaikan pidato yang begitu indah dan bagus sekali. Pemuda itu sampai menguap kira-kira sepuluh kali. Rasa kantuk langsung menghilang di saat suara ketukan palu menggema.

Tepuk tangan meriah berkumandang di dalam gedung aula sekolah. Pak Dan lantas membubarkan seluruh murid. Para guru mulai memanggil satu persatu nama murid untuk menuju ke kelas masing-masing.

*****

~

Kelas X-A~

Bintang Orion. Nama pemuda yang selama ini menjadi tokoh di awal cerita. Bintang berusia 15th dan berasal dari Singapura. Ia memiliki rambut pirang dan berwajah ikemen, sebutan bagi pria cantik di anime dan musuh alami murid laki-laki di kelas.

Kini ia duduk di bangku dekat jendela bagian belakang. Ciri khas dari tokoh utama di setiap cerita anime yang biasa ia tonton.

Bintang meneliti seluruh ruangan kelas. Tingkat I terdiri dari 3 kelas dan berjumlah sekitar 20 murid. Menurutnya itu standar bagi sekolah unggulan dan populer.

"Hai, perkenalkan saya Hanamura Riito," ucap seorang pemuda yang tiba-tiba memperkenalkan diri tanpa diundang. Logat khas Jepang menunjukkan Riito berasal dari negara ini. Ia mengulurkan sebelah tangan kiri.

Bintang memasang ekspresi kurang menyenangkan. Baginya memperkenalkan diri dengan tangan kiri tidaklah sopan.

Mengerti keadaan yang agak tidak menyenangkan ini, Riito langsung menjelaskan. "Maaf, saya tidak sopan. Tapi ... saya memang berbeda dari yang lain. Bisa dibilang saya ini kidal,"

Bintang mulai mengerti. Ia pun menyambut uluran tangan Riito dengan ramah. "Saya Bintang Orion, salam kenal,"

Awal perbincangan dengan teman pertama di kelas pun berlanjut hingga suara ketukan sepatu menghentikan mereka. Seluruh pandangan mata tak terkecuali Bintang menuju ke satu sisi.

*****

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro