" cutie-ah , pejam celik pejam celik dah dekat 3 bulan kan kita duduk sama sama . kau tolong aku , aku tolong kau . kau teman aku , aku teman kau . kau ada dengan aku , aku ada dengan kau . gomawo , uri cutie-ah " ucap Hiyeon sambil mengusap badan Seungcheol yang berada di pangkuan Hiyeon

" meowww "

" haih , kalau lah kau bukan kucing kan , mesti aku suka kau . even kau kucing kau baik , kau caring and kau macam faham apa yang aku cakap . itu buatkan aku rasa makin sayang kan kau , kau tau tak ? aigoo , aku tak nak hilang kau " kata Hiyeon lalu mendukung Seungcheol seperti bayi

" meow ~ "

" no Seungcheol , tahan tahan ! jangan berdebar sangat , please ! aksbeidbdixbs "

" Cutie-ah . kau sebenarnya datang dari mana eh ? "

" dari lab yang kejam , menyeksakan dan membunuh "

" kau lari dari tuan kau ke macam ni ? "

" aniyo , tak lari . cuma melepaskan diri daripada 'neraka' . sakit "

" kau orang punya ke ? "

" aniyo , kau tuan aku yang pertama . yang cantik , comel , baik dan sempurna "

" aku sayang kau , cutie ! saranghae "

" nado , Hiyeon-ah . nado saranghae "

hanya dalam hati sahaja Seungcheol dapat membalas kata kata Hiyeon

" aku ngantok lah , jom tidur " kata Hiyeon lalu meletakkan Seungcheol disebelah katilnya yang memeluknya erat

" good night , cutie-ah " bisik Hiyeon di telinga Seungcheol

" tahan , Seungcheol-ah . jangan berdebar "

pantas tangan kucing Seungcheol memeluk tangan Hiyeon yang memeluknya itu

disebabkan itu , mereka tidur dengan senyuman dan debaran di dada

tanpa Seungcheol sedar , dirinya telah pun manjadi manusia hanya kerana tidak dapat mengawal debaran di dada

puf!

ㅡㅡㅡ

" erk-! aigoo , dah pagi . nasib harini aku cuti " ujar Hiyeon perlahan

tak lama selepas itu mukanya kembali berkerut pelik

" tangan siapa yang peluk aku dari belakang ni ? " desis Hiyeon di dalam hati