Mimpi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

DAY 8

Buat cerita yang mengandung tiga kata ini: Gantungan Kunci, Mimpi Buruk, Pulau.

***

Semalam, aku mengalami yang bisa jadi mimpi buruk atau bisa disebut mimpi indah. Di dalam mimpiku itu, entah bagaimana aku bisa terdampar di pulau terpencil bersama dengan seorang lelaki yang tidak kukenal. Dia begitu asing, tapi kuakui cukup tampan.

Wajahnya seperti peranakan Eropa-Asia. Bulu matanya begitu lentik, cocok dengan iris cokelat terangnya. Kupikir, aku sedang berada di alam mimpi bergenre romansa. Namun, sayangnya tidak. Ketampanan cowok itu berbanding terbalik dengan sifatnya. Dia seorang psikopat.

Mungkin aku sedang diculik dan dibawa ke pulau antah berantah. Tinggal di gubuk tengah pantai dengan seorang psikopat. Tanganku terikat dan mulutku disumpal kain.

Aku ingin kabur dan mencuri kunci rumah yang mempunyai gantungan kunci berbentuk kerang. Ah, sayangnya selalu gagal. Pernah suatu ketika aku berhasil melepas ikatan tanganku dan hampir saja mendapatkan kunci itu. Namun, dia kembali dan akhirnya aku berakhir di kursi lagi.

Sungguh mimpi yang sangat seram. Bahkan ketika mimpi itu berakhir, aku tetap merasakan kengeriannya. Padahal lumayan juga kalau mimpinya lebih romantis lagi, si cowok misterius itu ganteng, sih.

Yah... untungnya cuma mimpi. Aku tidak membayangkan kalau benar aku diculik di pulau terpencil. Sekalipun si penculik ganteng, aku tak akan sudi.

Aku sudah bersiap berangkat sekolah. Sesampainya di kelas, aku bercerita tentang mimpiku itu kepada sahabatku, Gina. Kata Gina, itu hanya mimpi, aku bisa melupakannya.

Bel masuk berbunyi, seisi kelas kembali ke tempat masing-masing. Bu Hana kemudian masuk kelas dan berkata bahwa akan ada anak baru di kelas kami.

Mataku membelalak ketika sang murid baru memasuki kelas. Dengan postur tubuh tinggi semampai, wajah peranakan Eropa-Asia, warna cokelat terang, aku mengenalinya sebagai orang yang berada di dalam mimpiku.

"Perkenalkan, namaku Gerald."

OMG. Aku bersipandang dengannya dan dia menatapku seolah berkata, "Bersiap-siaplah, aku akan datang untuk mewujudkan mimpimu."

Ah, sialan.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro