Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Matteo Altario memfokuskan pandangannya ke lantai dansa tempat para pencari kenikmatan dunia sedang meliak-liukan tubuhnya. Tak sedikit dari mereka menari dengan satu tangan membawa botol minuman keras. Dan juga diantara mereka ada para wanita yang menari sembari menghisap rokok dan mengembuskannya ke sembarang arah. Mereka menari begitu riangnya mengikuti aluran musik DJ di bawah pancaran lampu kerlap kerlip.

Tapi bukan itu yang membuat pandangan seorang Matteo Altario begitu fokus. Pandangannya jatuh pada seorang wanita berpakaian minim, yang memerlihatkan setiap lekuk tubuhnya. Wanita berambut pirang itu menari begitu lincahnya diantara puluhan orang di lantai dansa. Sepertinya wanita itu sudah mabuk terlihat dari bagaimana ia menempelkan tubuhnya pada seorang lelaki yang baru saja turun ke lantai dansa.

Bahkan wanita itu tanpa malu menempelkan buah dadanya yang berbentuk bulat sempurna itu, lelaki itu terlihat begitu menikmati menari bersama wanita berambut pirang itu. Si lelaki menempelkan tangannya di tubuh wanita itu dan mengambil kesempatan untuk menyentuh area-area tertentu wanita itu.

Cukup sudah, Matteo tidak sabar dan bangkit dari sofa kemudian berjalan pelan mendekati wanita berambut pirang itu. Matteo mengempaskan tubuh lelaki brengsek yang sedang mencoba menjamah areal tubuh wanita itu makin jauh.

"Hei, bung kau tidak tahu aturan ya! Aku menemukan wanita ini lebih dulu. Kau cari saja wanitamu sendiri!" Lelaki itu berdiri dan mendekati Matteo hendak melayangkan pukulan namun Matteo berhasil menangkisnya.

Matteo mencengkeram kerah kemeja lelaki itu dengan kencang dan hampir mencekik leher lelaki itu. "Menyingkir sekarang!"

"Baiklah aku akan pergi. Ingat aku pergi bukan karena takut. Tapi aku tidak suka dengan wanit murahan seperti dia. Sekarang dia milikmu." Decih lelaki itu dan dengan cepat berlalu dari sana meninggalkan Matteo dan si pirang yang masih asyik menari tanpa memerhatikan sekelilingnya.

"Hai tampan. Kau mau menari denganku?" Si pirang terkekeh dan menjatuhkan kedua lengannya di bahu Matteo sembari meliukan tubuhnya pelan penuh sensasi.

Dalam jarak sedekat ini Matteo mampu melihat bibir penuh wanita pirang ini dan juga kedua buah dadanya yang tercetak jelas di balik pakaian yang ia kenakan. Kedua buah dada wanita itu menonjol penuh membuat Matteo hampir tak bisa menahan dirinya untuk menerjang wanita di hadapannya ini.

Matteo ke club ini memang bertujuan mencari wanita untuk di tidurinya malam ini. Malam ini Matteo ingin melakukan sex yang panas dan keras, karena malam ini Matteo ingin melupakan sejenak masalahnya melalui sex yang memuaskan.

Tadinya ia sudah menyewa wanita lain pada pemilik club ini tapi entah kenapa pandangannya jatuh pada si pirang ini. Beruntunglah si pirang bertemu dengan dirinya. Nanti Matteo akan memberikannya tip yang tidak sedikit jika si pirang mampu memuaskan dirinya malam ini.

"Kau sudah mabuk!" Matteo masih memandang lurus wajah si pirang tanpa ikut menggoyangkan tubuhnya, sedangkan si pirang masih asyik berjoget.

"Tentu saja aku mabuk. Aku mabuk karena dirimu," kembali si pirang terkekeh dan menempelkan tubuhnya lebih dekat dengan Matteo.

"Benarkah? Kenapa aku menyebabkan dirimu mabuk? Bukankah tadi kau minum terlalu banyak hingga kau menjadi mabuk." Matteo menaikkan satu alisnya mendengar pengakuan si pirang.

"Tidak, minuman itu tak berarti apapun untukku. Aku masih kuat minum, kau mau melihatnya?" Si pirang menarik Matteo keluar dari lantai dansa dan mengajak lelaki itu duduk di depan counter. Setelah duduk si pirang kembali memesan segelas vodka kepada bartender dan setelah bartender memberikan minumannya si pirang langsung meminumnya hingga tandas. "Kau lihat, aku masih sanggup minum beberapa gelas lagi." Ucapnya dengan tubuh sempoyongan.

"Aku percaya padamu, tapi lebih baik kita minum di tempat lain yang lebih menarik dari ini." Matteo menyingkirkan gelas yang baru saja diisi lagi oleh bartender dan menarik si pirang keluar dari club.

Setelah keluar dari club, Matteo mencari mobilnya di pelataran parkir setelah menemukannya ia menggiring si pirang masuk ke mobil. Setelah si pirang masuk dalam mobil, Matteo mengitari kap mobil dan menyusul masuk ke mobil. Sebelum melajukan mobilnya, Matteo membantu si pirang menggunakan selfbelt dan setelah itu ia menghidupkan mesin mobil dan meninggalkan club.

Akhirnya Matteo menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah hotel bintang lima. Matteo membantu si pirang turun dari mobil dan menghela wanita itu memasuki lobi hotel. Dengan sedikit terhuyung-huyung si pirang mengikuti langkah Matteo, Matteo segera memesan kamar dan mengeluarkan sebuah kartu untuk membayar hotel.

Setelah petugas memberikan kunci tanpa membuang waktu Matteo membawa ai pirang masuk ke kamar yang sudah di pesannya. Sampai di dalam kamar si pirang terkekeh dan mengempaskan tubuhnya di ranjang. Namun belum dua menit ia bangkit, "dimana kamar mandinya? Sepertinya aku ingin muntah."

Matteo tidak menjawab tapi hanya menunjuk letak kamar mandi dengan jari telunjuknya. Si pirang berlari dengan cepat ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya sedangkan Matteo melepaskan ikatan dasinya dengan santai dan melepaskan jasnya. Hingga menyisakan kemeja berwarna putih, Matteo bergerak menggulung ujung kemejanya sampai lengan dan juga membuka dua kancing teratas kemejanya.

Lelaki itu membuka sebotol wine dan menuangkannya ke dalam gelas, ia duduk menyilangkan kaki di singel sofa menunggu si pirang selesai dengan urusannya terlebih dahulu. Matteo tersenyum membayangkan bagaimana ia akan menikmati tubuh semok si pirang yang sedari tadi membayangi kepalanya. Bahkan dengan memikirkannya saja membuat Matteo bergairah dan kejantanannya mengeras di bawah sana. Baiklah malam ini Matteo akan benar-benar bersenang-senang menikmati sex yang panas bersama si pirang.


Nb : Teruntuk teman-teman yang sudah mau mampir dan membaca cerita ini. Aku sangat berterima kasih 💙 jika kalian memang menyukai cerita ini mohon sumbangkan satu vote di sini ya dan jika berkenan silakan follow akun wattpaku ini. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih banyak 💙

Love 💙
Primavera

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro