Yamada Ichiro; Cotton Candy

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Hari ini cukup ramai, ya?" komentar (Name) melihat orang-orang yang ada di depannya, dengan tangan kirinya meraih ujung baju Ichiro yang berada di sebelahnya.

Ichiro menoleh ke arah (Name) yang tampak panik, kemudian terkekeh lalu meraih tangan (Name) yang memegang bajunya, mengenggamnya dengan lembut.

"Tentu saja akan ramai, ini hari Minggu, tentu saja taman bermain akan ramai. Dan kau bisa lihat sendiri banyak pasangan yang date seperti kita."

Pipi (Name) memerah saat Ichiro meremas tangannya, sementara Ichiro sendiri harus menoleh lain agar tidak ketahuan oleh (Name) bahwa dia sedang ber-fanboy ria melihat sisi imut sang kekasih.

Untuk seorang perempuan yang seumuran dengan Ichiro, (Name) sangatlah pemalu. Ditambah dirinya yang mudah panik menjadi nilai tambah untuk sisi moe-nya.

"Jangan sampai terlepas," ucap Ichiro menunjuk tangannya yang berpaut dengan tangan (Name), "nanti kau tersesat."

(Name) mengembungkan kedua pipinya, "aku terlalu dewasa untuk tersesat!"

Uuuuh, kenapa kekasih Ichiro ini sangat imut? Ucul, pengen disosor aja.

'Sabar Ichiro, ini di tempat umum—jangan menyerang pacarmu di tempat umum,' pikir Ichiro menggelengkan kepalanya.

"Iya, iya," sahut Ichiro, "kalau begitu kau ingin naik yang mana dulu?"

Iris (Name) langsung berbinar, dan senyum lebar terlukis di wajahnya.

"Aku ingin naik roller coaster dulu! Setelah itu ayo ke rumah hantu!"

'Imut sih, tapi seleranya nyeremin.'

Setelah itu mereka berdua pun mencoba berbagai wahana yang ada di taman bermain, walaupun harus diselingi sesi fanboy Ichiro melihat tingkah imut (Name). Ichiro kemudian mulai menyadari (Name) yang mulai sering melamun saat menikmati wahana yang mereka naiki.

"Apa kau mau istirahat dulu?" tanya Ichiro melihat (Name) yang melamun.

"Ah," (Name) tersadar kemudian melihat Ichiro dan mengangguk, "sepertinya aku terlalu bersemangat."

Mereka berdua pun duduk di bangku terdekat. Keduanya menjadi diam—menatap orang-orang yang lewat di depan mereka.

"(Name), tunggu disini sebentar ya," ucap Ichiro berdiri dari bangku taman, "aku akan segera kembali."

(Name) menoleh ke arah Ichiro, ekspresi panik kembali terlukis di wajahnya.

"K-kau akan kemana?" tanya (Name) memiringkan kepalanya.

'Astaga, berkah apa ini? Mendapat pacar seimut (Name)?' pikir Ichiro kembali menoleh ke arah lain.

"Aku tidak akan lama kok, tunggu saja disini, oke?" tanya Ichiro, "jika ada orang yang menganggumu, langsung hubungi aku."

(Name) mengangguk, kemudian mengeluarkan handphone miliknya—bersiap untuk menghubungi sang kekasih kapanpun. Ichiro yang melihat ini pun tersenyum kemudian berjalan menuju tempat tujuannya, sedikit bergegas agar sang kekasih tidak menunggu terlalu lama.

Sementara (Name) untuk membuang rasa bosannya, dia pun mulai membuka game yang ada di handphone-nya. (Name) asyik bermain sampai sesuatu berwarna pink menutupi layar handphone-nya, membuat (Name) mengangkat kepalanya dan melihat Ichiro sedang memegang permen kapas.

"Untuk mengembalikan tenagamu, kau perlu sesuatu yang manis, kan?"

"Waah, terima kasih Ichiro~" ucap (Name) tersenyum lebar, menyimpan handphone-nya lalu mengambil permen kapas dari Ichiro.

Ichiro kemudian duduk di sebelah (Name), memperhatikan sang kekasih yang asyik memakan snack kesukaannya itu. (Name) yang menyadari bahwa Ichiro hanya membeli satu permen kapas pun menoleh ke arah Ichiro lalu menyodorkan permen kapasnya pada Ichiro.

"Ichiro mau? Kau perlu sesuatu yang manis untuk tenaga juga kan?"

Ichiro tersadar, berkedip beberapa kali kemudian tersenyum lebar—mengangkat tangannya untuk mengusap pipi (Name) yang terdapat sedikit permen kapas, kemudian menjilat jarinya.

"Tidak apa-apa, melihatmu yang manis ini sudah cukup kok."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro