Gue turun tangan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Rose yang selalu cerita ke Lino merasa tenang karena dari sahabat mudanya dia mendapatkan pandangan dari cowok tentang perilaku cowok. 

Rose selalu cerita  apapun tentang hal yang dilakukan oleh Langit sangat  terbuka  tanpa menutup hal yang bersifat privat sama sekali.

Lino selalu menjadi pendengar yang baik dan gak pernah memotong pembicaraan Rose dan memberikan pendapatnya ketika Rose selesai  berbicara karena Lino tau rasanya.

Lino hanya mengangguk dan memasang wajah seolah bertanya apakah Langit benar-benar mencintai jika itu perlakuannya masa iya pacaran gak mau ketauan keluarga dan sahabat kan ya aneh, gak masuk diakal sih itu.

Lino cukup berpikir kenapa Rose rela diperlakukan demikian padahal dirinya cantik dan banyak yang mencinta dirinya tapi Semua ditolak karena Langit yang selalu ada di hatinya namun tak pernah memperjuangkan dirinya, ahhh sungguh malang nasib Rose.

"Gimana cerita gue? Paham kan maksud gue?" Rose menyudahi ceritanya dan bertanya apakah Lino mengerti.

"Ngerti tapi gue gak habis pikir aja sama lu kenapa kok mau aja jadi pacar tapi kaya simpanan. Simpanan aja berani masa lu ditutupin. Ajaib emang lu, trus hubungan lu sama aja kaya gak orang pacaran normal tau." Lino ngomel-ngomel  gak jelas karena Rose sangat bodoh dalam berpacaran.

"Ya kan maksud gue habis lulus biar dia jelasin semuanya ke orangtuanya eh malah kaya gitu. Asli gue capek. Jadi gue harus gimana?"  Tanya Rose pasrah.

Lino memijat alisnya yang tak capek akhirnya Lino minta Rose buka hpnya biar dia Yaang urus, dia gak rela Rose terluka hanya karena tingkah Bucin yang kelewatan.

"Keluarin hp lu, gue mau chat dia, tapi lu harus siap." Lino gak peduli jawaban Rose dia langsung kirim pesan di chat yang sudah Rose buka.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro