Harapan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bagas masih suka berharap kalau dirinya dapat kembali lagi menjalin hubungan dengan Elvina seperti dulu tapi  rasanya tak mungkin   karena dirinya sudah salah terima soal perselingkuhan yang dilakukan oleh Elvina   ternyata semua  yang diduga oleh Bagas salah besar.

Semua terlihat saat Bagas mendatangi kampus Elvina dan mencari kebenaran soal fakta dan realita atas foto yang dilihatnya kemarin  di Hp Ratih, bodohnya dirinya langsung percaya tanpa mencari tau kebenarannya.

Elvina dulu sempat bilang ruang kelas yang didatangi setiap Sabtu siang dan dirinya baru memiliki waktu jadi baru sempat  ke kampus.

"Mas Bagas," Adi menyapa Bagas yang entah sedang mencari siapa di depan kelas.

Bagas tak mungkin mencari Elvina karena mereka dapat ini sedang break dan tak ada kabar tapi  saling merindu hanya saja Bagas risih tapi tak ingin bilang karena masih marah.

Ada rasa tak percaya dalam diri Bagas jika Elvina bertindak hal aneh-aneh karena dirinya paham seperti apa dan bagaimana kekasihnya bahkan Elvina selalu mengirim pesan yang isinya tentang aktivitas apa yang  akan dilakukan setiap harinya padahal Bagas tak meminta.

"Iya, kamu siapa ya?" Tanya Bagas karena tak kenal gadis yang ada di hadapannya.

"Aku Riska, Mas. Lagi cari Elvina Mas?" Bagas semakin kaget kalau gadis ini tau dirinya adalah kekasih Elvina.

"Kamu tau darimana kalau aku kekasih Elivina?" Tanya Bagas penasaran.

"Elvina sering cerita kalau dirinya memiliki kekasih hebat bernama Bagas dan  aku percaya itu karena melihat  langsung Mas Bagas ada di sini dan mungkin sudah lama menunggu tapi sayang banget Mas kalau Elvina hari ini sakit." Riska memberi kabar kalau Elvina sakit dan dirinya tak tau sama sekali

"Hah, kapan?" Bagas panik sendiri tapi tak tau harus bagaimana
***
Bagas melanjutkan obrolan dengan Riska tentang kondisi Elvina dan kronologi foto yang diperlihatkan padanya

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro