"I just give you a little magic~"

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Warna-warni kehidupan pasti akan menyenangkan bila kau mendalami hal-hal sederhana di dekatmu.

Ya, cukup hal-hal sederhana

Aku tak melebih-lebihkan. Karena terkadang, sesuatu yang sederhana bisa saja berubah menjadi sesuatu yang spesial.

Kau hanya perlu menunggu waktu saja untuk mengetahui hal sederhana yang bisa menjadi spesial itu.

************************

6 Juni.

Ella telah menghitung tiap hari demi hari, ia menghapal tanggal dan bulan yang berlalu begitu cepat. Dan hari ini, tanggal 6 Juni. Tanggal yang begitu membekas bagi Ella karena hari itu merupakan ulang tahun sang Puteri.

Walaupun ia buta, Ella ingin tetap bisa mengingat sesuatu yang penting sebanyak mungkin. Setidaknya, memori dan kenangan itulah yang membuat Ella memiliki semangat untuk hidup.

Tok tok tok

Suara ketukkan pintu membuyarkan lamunannya. Gadis yang sedang terduduk di atas kasur itu pun mendongak seakan refleks karena mendengar suara sebelumnya.

"Puteri Ella, ada seseorang yang ingin menemuimu." Sebuah suara lembut khas Cery terdengar dari luar pintu.

Tanpa sadar, senyuman setipis benang hadir di bibir Ella. Entah mengapa gadis itu memiliki firasat baik dengan 'seseorang yang ingin menemuinya'.

"Masuklah,"

Krieet...

Bunyi gesekkan pintu yang terbuka dapat Ella dengar dengan jelas. Gadis itu pun dapat mencium aroma mint yang khas, dan tentu saja ia sudah hapal betul siapa pemilik aroma itu.

"Selamat pagi, Puteri Ella~" Suara berat itu mengudara, dan Ella pun dapat mendengarnya dengan jelas.

"Shun, selamat pagi." Sapa Ella dengan nada suara tenang seperti biasanya. "Ada apa kau ingin menemuiku?" Tanyanya kemudian dengan rasa penasaran.

"Hem~ menurutmu apa?" Shun malah bertanya kembali dengan nada suara jahil.

"Huh? Tentu saja aku tidak tahu. Oleh karena itu aku menanyakannya padamu." Jawab Ella kemudian dengan sedikit bingung.

Shun tertawa kecil, lelaki bersurai perak itu berjalan mendekat hingga akhirnya terduduk di tepi kasur milik Ella.

"Selamat ulang tahun, Princess~"

Ella tersentak kaget mendengarnya. Gadis itu senang sekaligus heran. Bagaimana bisa orang yang baru ia temui kemarin langsung mengetahui tanggal ulang tahunnya?

Oh, apakah Cery yang memberitahunya? Atau Kai dengan sengaja mencari informasi tentangnya dan memberitahukannya pada Shun?

"Anoo, darimana Shun tahu ulang tahunku?"

"Heee~? Bukannya kau senang atau berterima kasih, kenapa malah menanyakan hal itu?" Terdengar sedikit nada kecewa dari Shun saat itu.

"Mmm..."

"Tidak apa, aku tahu itu sendiri, 'kok. Oh, apa kau ingin tahu hadiah yang akan kuberikan padamu?"

Hadiah?

Ella memiringkan kepalanya lugu. "Hadiah? Apa itu?"

Tangan Shun terulur sampai beberapa centi di depan wajah Ella. Lelaki itu nampak menyeringai tipis.

Ctak

Shun menjentikkan jarinya di depan wajah Ella. Dan entah mengapa gadis itu hampir saja terjatuh ke belakang, untungnya tangan Shun sudah siap untuk menangkap Ella.

Seringaian penuh arti tampil di wajahnya. "Sleep well, my Princess."

************

Ella terbangun, ia mengerjapkan matanya. Mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke indera penglihatannya---eh?

Gadis bersurai putih itu tersentak keras, ia menoleh ke kanan dan kiri namun tak menemukan siapa-siapa. Ella sedang berada di bawah pohon apel, pohon yang berada di halaman belakang istana.

"Ella~" Suara bernada jahil yamg familier itu terdengar jelas. Ella langsumg menoleh pada sumber suara dan mendapati sesosok lelaki bersurai perak.

Napasnya terasa tercekat. Tunggu, apa yang sedang terjadi?

"S-Shun? K-Kau? Bagaimana...?" Ella berujar terbata-bata, ia sungguh kaget dan bingung dengan situasi ini.

"Ahahaha~" Shun mengeluarkan sebuah tawa jahil, yang tentu membuat Ella bingung.

"Aku hanya memberimu sebuah sihir kecil~ ini adalah hadiah dariku."

"H-Huh?"

"Kau bisa bangun sekarang juga, Ella."

"Bisakah?"

"Tentu. Kau hanya perlu bilang ; 'Shun, pangeranku yang tampan. Terima kasih telah memberiku hadiah sederhana ini,' bagaimana?"

Ella tersenyum kecil. "Shun..."

"Hehe, bercanda." Lelaki itu mendekat beberapa langkah. Ia mencondongkan wajahnya mendekati wajah Ella di hadapannya.

"Bangunlah, Princess."

Cup!

Shun mengecup sekilas kening Ella dengan penuh kasih sayang. Senyuman khasnya tak pernah pudar. Dan itu pun membuat Ella bertanya dalam hati, kenapa jantungnya tiba-tiba berdegup cepat melihat senyuman itu?

**************

Puk... puk...

"Tuan puteri, bangunlah! Sudah saatnya makan malam! Aku membuatkan sup kesukaanmu!"

"Cery... apakah tadi Shun ke sini?"

"Eh? Pangeran Shun? Tidak, kenapa?"

'Sihir... ya...?'

To be continued...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro