3

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

    Cahaya matahari sore menilisik masuk melalui jendela sepanjang koridor, surai putih milik sang gadis terlihat berkilauan sepanjang mata Ayatsuji dapat menangkapnya.

   Wajah gadis bernetra ungu itu terlihat bersemangat, berbanding terbalik dengan Ayatsuji yang dari tadi setidaknya menggerutu tiap 3 menit sekali.

    Yah, pada dasarnya sendiri sih, Ayatsuji penasaran kenapa dia bisa-bisanya berteman dengan gadis seperti ini.

    Saat Ayatsuji sedang menghembuskan nafasnya, Fuyumi secara tiba-tiba menghentikan langkah kakinya dan menatap ke arah plang yang tergantung.

    "Ruang OSIS"

    Itu yang tertulis diatas plang. Setelah Fuyumi menatapnya berulang kali disertai dengan gerakan berulang dengan dirinya merapikan rambutnya, Fuyumi menarik nafasnya dan mendorong pintu ruang OSIS.

    Di dalam pandangannya, Ayatsuji sudah dapat mengira interior ruangannya akan seperti apa; lagipula ini ruangan OSIS sekolah, apalagi memangnya yang akan ada di ruangan seperti ini?

   "Ahh, Ono-san, ada apa?" Dua pasang netra itu langsung memfojuskan pandangannya menuju seorang pemuda berambut hitam dengan pangkasan rambut yang rapi.

    Dari pandanga Ayatsuji, ia dapat melihat bahwa Fuyumi sedang gemetar karena gugup–menarik.

    "Anu, permisi ketua, apa dari ketua seksi perlengkapan ada bilang kalau ada sisa pita di gudang?" Fuyumi menatap lurus ke arah pemuda berkacamata di depannya itu.

    "Ah, Ono-san bukannya seksi perlengkapan juga?" Mata hitam itu menatap balik Fuyumi dengan senyum yang sedikit kebingungan.

    "Eh? Iya. Tapi tadi pitanya habis, makanya aku mau tanya." Fuyumi terlihat gugup sementara si ketua OSIS hanya tertawa kecil.

   "Kalau begitu, seharusnya kamu bertanya ke ketua seksi perlengkapan, bukan ke aku." Wajah Fuyumi terlihat kaget dan ketua OSIS kembali tertawa kecil, dasar orang aneh.

    "Ah, tapi tadi Yuatsu-san bilang kepadaku kalau masih ada sisa di gudang kok, coba cari saja." Ketua OSIS menyunggingkan senyumnya dan wajah Fuyumi kembali terlihat cerah

    "Baik ketua! Terima kas–"

     "Tunggu sebentar Ono-san." Fuyumi menghentikan ucapannya dan kini pandangan matanya dipenuhi oleh sebuah tanda tanya.

      "Karena kebetulan kamu ada disini, dan ah–di belakangmu itu Ayatsuji-kun bukan?" Ketua melongok ke belakang Fuyumi dimana Ayatsuji berdiri sementara yang dibicarakan mengalihkan pandangannya acuh.

     "Kebetulan bagus, sambil jalan ke gudang perlengkapan aku boleh minta kalian menyelesaikan sebuah misteri?" Senyum ketua yang terlihat cerah membuat Fuyumi tidak bisa menolak permintaan tersebut, ia pun mengangguk untuk menyetujuinya.

    "Baguslah, jadi begini, belakangan beberapa perlengkapan untuk mendekor festival selalu menghilang entah kemana. Kalau tidak begitu, peralatan selalu bergeser kesana kemari. aku ingin kamu menyelidiki kasus ini sekaligus menangkap pelakunya, bisa?"

    Wajah Fuyumi seketika mengkerut.

    "Tapi ketua, Ayatsuji-kun tidak bisa... " Fuyumi mengingat bahwa kekuatan Ayatsuji dapat membunuh pelaku dari kasus yang ia selesaikan, selain itu, jika digunakan di sekolah, Fuyumi yakin akan terjadi sebuah keributan.

    "Ah, apa ini berhubungan dengan rumor itu ya? Kalau begitu bagaimana kalau Ono-san saja yang mencarinya? Ayatsuji-kun akan bertugas menjadi asistenmu." Mendengar namanya disebut, Ayatsuji melirik sang ketua OSIS, tapi itu hanya sejenak sebelum Ayatsuji mengalihkan pandangannya lagi.

    "Eh... Kalau begitu seharusnya mungkin tidak masalah...?" Ketua OSIS tersenyum dan menepuk bahu milik Fuyumi.

    "Baguslah kalau begitu," Ketua kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Ayatsuji yang meliriknya sekilas–lagi.

    "Ayatsuji-kun, kamu tidak keberatan bukan?" Anggukan singkat terlihat dari figur bernetra kuning itu, ketua OSIS kembali tersenyum dan mengucapkan sepatah kata terakhir sebelum kedua insan itu meninggalkan ruangannya.

    "Dan sebagai pengingat terakhir, tolong jangan terlalu iseng."

.
.
.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro