Harum lili bunga lonceng menggantung lentik
Mendentingkan madah menyambut gerimis berbintik
Di balik jendela, lamunannya membasah
Lesu membisu, jengah berlelah
Haruskah gema soraknya terbenam?
Terbingkai ia terperangkap
Terkulai angan riak merayap
Akankah kanvas takdirnya muram temaram?
Tak hirau lagi derai hujan kebimbangan
Tak guna lagi berpangku tangan
Ia pasrahkan saja pada goresan sketsa Tuhan
Baiklah, selamat datang, perjodohan
Ardanwangjanim
Juli 2017
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro