2. Dunia Di mana Dukun, Vampir, Mayat Hidup, Monster adalah Nyata! (2)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Bagaimana kalau aku buka open order lebih dulu lewat media sosial ya? Aku kan tidak tahu selera orang-orang di sini. Kenalanku banyak, mungkin aku bisa memanfaatkan Wasup untuk memamerkan masakan-masakanku. Tapi, kira-kira mereka kaget tidak ya?

Aku menatap buku berisi kumpulan resep yang kukumpulkan selama sebulan ini. Ada resep masakan dari Eruthalia asli dan juga resep makanan dari dunia sebelumnya yang kuingat. Kalau aku tiba-tiba berjualan dan mengatakan bahwa ini adalah masakanku pasti akan mengagetkan banyak orang. Mereka pasti tidak percaya. Mungkin... aku perlu membuat tester dan memberikannya pada teman-temanku dulu.

Darahku terasa panas membara karena semangat. Sambil menulis rencana bisnis makanan, aku juga memerika tabungan hanya untuk mendecih karena tidak banyak uang di sana. Dengan uang jajan sebanyak lima juta riel, harusnya Annie bisa menabung lebih banyak. Mungkin benar, aku bisa merintis bisnis ini kecil-kecilan lebih dulu.

Aku meletakkan pena, lalu mulai merenggangkan badan. Jam dinding menunjukkan pukul 10 malam. Dunia ini nyaris mirip dengan duniaku sebelumnya. Ada internet, smartphone, mobil, motor, bahkan jenjang sekolah juga mirip dengan tempat asalku, jadi aku tidak terlalu kesulitan dalam beradaptasi. Namun, karena di sini kami tidak hidup dengan sesama manusia saja, maka ada beberapa hal yang perlu diwaspadai.

Bangsa-bangsa lain, Vampir, penyihir, Naga, bahkan Peri, memiliki sentimen terhadap manusia. Kami dianggap sebagai makhluk lemah yang bisa ditindas dan diperlakukan seenaknya. Karena itu, dalam sejarah Eruthalia, ada masa kelam dalam peradaban manusia yang menceritakan bahwa manusia menjadi budak darah para vampir, eksperimen para penyihir, bahkan tidak jarang juga menjadi budak para Naga. Hanya peri yang bersikap lebih baik, yaitu menjauhi manusia, tetapi kadang mereka juga bisa mnejadi buas dengan membunuh kaum kami.

Dunia novel yang absurd. Aku tidak mengerti kenapa isekai di cerita ini. Kalau novel terakhir yang kubaca bukan novel ini, apa aku akan isekai di tempat lain juga?

Oh, aku tidak ingin membayangkannya.

***

"Annie, apa yang sedang kau lakukan?" Ibuku, Lilia Forester, wanita berambut cokelat tua sepunggung dan berumur empat puluh delapan tahun terlihat terkejut saat mendapati aku sedang di dapur.

"Aku sedang memasak sarapan," Aku tersenyum padanya. Dari beliau, aku mendapatkan rambut hitam bergelombang yang cantik dan halus. Sementara warna mataku diturunkan dari ayah, biru gelap seperti warna langit.

"Annie memasak? Tidak bisa dipercaya," Jade muncul dari belakang Lilia dengan ekspresi kagum sekaligus kaget. Beliau sudah mengenakan setelan kantor berupa kemeja lengan panjang berwarna putih semu biru dan jas berwarna biru tua. Rambut hitamnya yang pendek ditata menyamping, hingga mengesankannya sebagai pekerja profesional. Usia Jade sudah mendekati kepala lima, tetapi beliau masih terlihat bugar seperti lelaki berusia empat puluhan.

"Aku menemukan resep di internet dan mencoba memasaknya ulang. Nanti Ayah dan Ibu coba cicipi ya," Aku menyeringai riang.

"Kami jadi kelinci percobaan nih?" Tahu-tahu Leonard sudah bergabung di belakang orang tua kami. "Perlu kusiapkan obat sakit perut?"

"Masakanku tidak seburuk itu!" Aku mendelik pada Leonard.

"Seumur-umur, kau belum pernah memasak. Bagaimana kami percaya masakanmu tidak meracuni kami?" cibir Leonard.

"Kalau masakanku enak, Kakak harus tanggung jawab menambah uang jajanku!" seruku protes.

"Kenapa aku?!" Leonard mengelak.

"Sudah, sudah," Lilia melerai pertengkaran kami. "Kita tunggu di ruang makan saja." Beliau mendorong Leonard menuju meja makan dan mengajak Jade bersama.

Kemudian suara ribut kedua adik kembarku, Iliya dan Alliya, terdengar menuruni tangga. Sungguh... ini suasana pagi yang menyenangkan.

(Sabtu, 18 November 2023)

=================

Note:

Hai... lagi semangat banget bikin cerita ini nih. Untuk chapter 2 sudah up di karyakarsa.

Tentu beda dari chapter 2 di wattpad. Kalau ingin baca lebih cepat, bisa mampir dan baca di sana :D

Selamat membaca!

Sampai jumpa minggu depan, jangan lupa vote dan komennya~~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro