Chapter 5

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Mentari telah membangunkan seluruh makhluk kesayangannya. Burung-burung pun bernyanyi untuk memeriahkan hari.

Sama seperti idola pada umumnya, Diamond memulai hari dengan kesibukan untuk promosi. Seperti di hari pertama ini contohnya.

Tepat pukul lima pagi, mereka dijemput oleh Banri untuk mengatur persiapan mereka yang akan tampil di acara milik kakak mereka, Re:Vale.

Dan pada pukul tujuh pagi, mereka telah selesai bersiap-siap. Karena mengerti kebosanan unit barunya, Banri mengajak anak didiknya untuk menemui Re:Vale terlebih dahulu.

"Permisi," ucap Banri yang telah diikuti oleh ketiga anak didiknya.

"Selamat datang, Diamond!"

Suara riang itu menyambut indra pendengaran mereka. Ya, itu adalah Momo yang telah teralihkan dari ponselnya.

"Momo-san!" panggil Sachi yang tak kalah riang.

"Wah wah, aku suka semangat itu," balas Momo.

"Mulai lagi," gumam Chisa dan Neko secara bersamaan.

"Omong-omong, dimana Yuki?" tanya Banri yang menyadari jika hanya ada Momo sendiri disini.

"Yuki? Yuki sedang berbicara dengan staf. Sebentar lagi dia akan kembali," jawab Momo. Lalu, ia mempersilakan adik-adiknya duduk.

"Pasti menyenangkan bisa mengikuti seleksi trainee seperti itu," ucap Momo.

"Tidak, terlalu lelah," jawab Sachi.

"Terlalu merepotkan," sahut Chisa.

Namun, Neko tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya tersenyum saja melihat tingkah member mudanya.

"Merepotkan? Aku rasa itu hal yang menyenangkan," ucap Momo dengan tatapan tidak percaya.

"Momo-san tidak mengerti. Rasanya itu seperti akan dicabut nyawanya secara perlahan-lahan. Sungguh mengerikan," adu Sachi yang justru mendapatkan sebuah tawa dari arah lain.

"Yuki," sapa Banri.

"Halo, Banri. Selamat datang untuk kalian. Dan Sachi, selamat karena sudah bisa satu panggung dengan Momo," ucap Yuki yang masih berdiri di depan pintu.

"Yuki-san! Jangan ingat itu terus," tegur Sachi.

"Senang bertemu denganmu juga, Sachi, Neko," ucap Yuki.

"Senang bertemu dengan Anda juga, Yuki-san," jawab Sachi dan Neko secara serempak.

"Kalian kompak terus, ya," puji Yuki.

"Entahlah. Padahal, sedari awal pun kami tidak satu kelompok," balas Chisa.

"Benar. Kenal pun saat latihan untuk debut saja," timpal Neko.

Tidak lama kemudian, staf masuk ke ruangan Re:Vale dan memberitahu mereka jika ini saatnya untuk mereka memasuki ruangan bersama dengan bintang tamu.

*****

Staf memberi aba-aba hitungan mundur. Setelahnya, acara pun dimulai.

"Selamat pagi! Baik, kembali lagi bersama kami, Re:Vale dalam acara 'Idol Show'. Dan dalam acara ini, tentunya kami mengundang sebuah idol grup yang berhasil menarik perhatian banyak kalangan. Inilah dia, Diamond!"

Setelah pembukaan dari Momo, kamera berpindah fokus pada Diamond yang tengah memberikan salam.

"Hikari no kiseki, Diamond desu. Kyou wa yoroshiku onegashimasu!" ucap mereka secara serempak.

"Selamat datang di industri musik, Diamond," sambut Yuki.

"Baik. Untuk permulaan pada pagi ini. Aku ingin bertanya terlebih dahulu. Istilahnya, bermain sejenak agar kalian rileks, ya," ucap Momo.

"Ya, karena kalian tampak tegang," sahut Yuki yang membuat Chisa dan Sachi tampak tersenyum kikuk. Sementara Neko, ia hanya rileks saja.

"Baik, kita mulai. Pertanyaan pertama. Siapa diantara kalian yang paling sudah dibangunkan?"

Baik Neko dan Chisa langsung menunjuk Sachi secara serempak. Dan Sachi hanya bisa menunjuk dirinya sendiri dengan malu-malu.

"Siapa yang paling susah diajari vokal?"

Neko langsung menunjuk Sachi dan Chisa. Sementara Sachi dan Chisa saling menunjuk satu sama lain.

"Paling susah dance?"

Neko dan Chisa serempak menunjuk Sachi.

"Wah wah, jadi para member muda sedikit kacau disini ya," ucap Momo.

"Bukan begitu. Dari awal, aku memang susah untuk dance. Saat trainee pun seperti itu. Tapi, entah mengapa saat Neko yang mengajari, rasanya mudah," bela Sachi.

"Aku pun sama. Hanya saja, aku lebih di vokal daripada dance," timpal Chisa.

"Bagaimana kalau kita uji sekarang," ucap Yuki,  "Kita uji dengan menyanyikan bagian rap nya Sachi, itulah tantangan untuk Chisa. Dan tantangan untuk Sachi itu dance freestyle."

"Wah, ide bagus, Yuki," puji Momo.

Sachi membuka mulutnya secara spontan. Dan Chisa tampak berpikir untuk mengingat nada rap dari Sachi.

"Tenang-tenang, kami akan perbolehkan kalian untuk melihat musik video kalian sekali saja. Setelahnya, kita mulai," ucap Yuki.

Setelah diberi aba-aba, mereka terfokus pada musik video itu. Chisa benar-benar mengamati nada rap milik Sachi.

Dan tiga menit kemudian, tantangan dimulai.

"Baik, mau Chisa atau Sachi dulu yang mulai?" tanya Momo. Akan tetapi, mereka saling tunjuk satu sama lain.

"Bagaimana kalau Chisa dulu?" saran Yuki.

"Ah, boleh-boleh," sahut Neko.

"Benar, coba Chisa dulu," timpal Momo.

Akibatnya, Chisa terdiam sejenak untuk mengingat lirik dan nada yang Sachi bawakan.

"Ayo, Chisa! Jangan kecewakan aku," ucap Sachi secara berulang dan langsung disambut dengan tangan Chisa yang menyuruhnya untuk diam.

Chisa tampak mengangguk, "You can't see nothing. Hikari ga anata o musabori-gui, shin'en ni anata o hakobimasu. Mada jitsugen shite inai yume no zangai dake. You know?"

"Sachi?" panggil Neko.

"Tidak! Tidak, tidak!" balas Sachi, "Kenapa Chisa-san bisa mengingatnya!"

Reaksi Sachi membuat tawa Momo pecah. Bahkan Yuki hanya tersenyum saja.

Kemudian, tiba saat dimana Sachi harus melakukan dance freestyle. Saat melakukannya, Sachi tampak berulang kali kehilangan keseimbangan. Bahkan ia juga nyaris jatuh jika Yuki dan Neko tidak sigap untuk menangkap dirinya.

Setelahnya, acara terus berlanjut dan ditutup dengan penampilan dari Diamond.

*****

"Otsukaresama deshita!"

Setelah acara itu, baik Re:Vale dan Diamond berpisah tanpa sempat berbicara. Karena mereka juga akan langsung mengisi acara di tempat lain.

'Sungguh melelahkan,' batin Chisa.

Manik Chisa teralihkan dari luar jendela dan mendapati ketuanya yang tertidur selama perjalanan. Chisa tidak terkejut, karena sedari tadi pagi, Neko memang menyempatkan tidur di mobil.

"Oi, Sachi. Apa yang kau lakukan pada Neko?" tanya Chisa.

"Aku? Neko yang menemaniku makan disana agar aku tidak makam di kamar," jawab Sachi dengan nada polos.

"Sachi. Ingat, jangan lakukan itu lagi, oke?" tegur Chisa.

Sachi hanya mengangguk saja dan kembali fokus pada ponselnya. Sementara Banri hanya bisa fokus pada jalanan. Karena, pada hari ini, lalu lintas rasanya lebih ramai dari biasanya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro