Chapter 6 {}{} Jam tangan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Saat mereka sudah sampai di tempat cahaya yang Thorn lihat itu berada, mereka melihat seorang kakek tua yang ssedang duduk sendirian di situ. Mereka berdua pun berhenti dan malah bersembunyi di balik tembok gua tersebut

"Kalian, kemarilah" kata kakek tua itu pada Ice dan Thorn

Tentu saja si Ice dan Thorn itu kaget, mereka mana tau kalau mereka sudah ketahuan oleh kakek itu. Mengikuti kata kakek itu, Thorn pun akhirnya jalan menuju kakek itu. Ice pun juga mengikuti Thorn. Kakek itu pun tersenyum dan berkata,

"Kalian sedang apa di sini?" tanya kakek nya

"Ooh...kita tadi tidak sengaja terjatuh ke sini, hehe.." jawab Thorn

Kakek itu hanya menggelengkan kepala karena kecerobohan mereka sampai bisa jatuh ke jurang. Ice pun bertanya pada kakek itu,

"Kakek kok bisa ada di sini?" tanya Ice

Kakek itu pun menjawab, "saya di sini karena ingin beristirahat setelah melakukan misi yang berbahaya"

Mendengar jawaban kakek itu, Ice dan Thorn hanya ber-"Oooh" aja

"Berapa lama kakek berada di sini? misi apa yang kakek lakukan? kakek sendirian aja di sini?" tanya Thorn panjang lebar. Ice hanya facepalm, sedangkan kakek itu hanya perlu loading sebentar. Beberapa detik kemudian, kakek itu pun menjawab,

"Kakek di sini sudah cukup lama. Sekitar...1 bulan"

"1 BULAN??!" Ice dan Thorn kaget

"Iya, sebenarnya misi itu sudah diberhetikan karena cuman saya yang masih bertahan/hidup" kata kakek itu

"semuanya mati?" tanya Thorn

"ya...teman-teman kakek dan saudari kakek meninggal saat melakukan misi itu" jawab kakek itu dengan wajah sedih

"A-ah kakek, maaf, Thorn gak bermaksud bikin kakek sedih" kata Thorn yang sekarang khawatir

"ah tidak apa-apa" jawab kakek itu

"siapa saja yang melakukan misi itu?" tanya Ice

"ada delapan orang yang melakukan misi itu. Salah satunya adalah kakek dan saudari kakek, yang lainnya hanya teman-teman kakek" jawab kakek itu

"Oooh..."

"siapa saja orang itu?" tanya Thorn

"Scroll saja ke atas" kata kakek itu singkat (RIP fourth wall)

"hah?"

#BEEEEEEEEEEEEPPP

"kakek ngapain saja di gua ini?" tanya Ice

"kakek hanya menunggu orang yang tepat untuk melanjutkan misi itu" jawab kakek itu

"tapi, bukannya kakek bilang kalau misi itu diberhentikan?" tanya Thorn

"iya, tapi untuk kakek dan teman-teman kakek"

"Oooh..."

"Kakek sekarang sedang mencari orang yang tepat untuk melanjutkan misi itu. Kakek juga pikir, mungkin kalian bisa melanjutkannya. kalian berdua ini kelihatannya cukup baik" kata kakek

"Uuhhhh..."

"tapi kakek, kita kan masih sekolah" kata Ice

"iya kakek. Kita juga punya banyak pr.." kata Thorn

"Kalian lebih pilih satu dunia dihancurkan atau melawan penjahat itu" tanya kakek itu pada mereka dengan tatapan tajam

"Erk"

"Tentu saja melawan penjahat itu. Tapi, siapa penjahatnya?" kata Thorn

"nama penjahat itu adalah Zelm. Sekarang ia sedang menyamar untuk mencari sesuatu" jawab kakek

"apa nama samarannya?" tanya Ice

"Farzan"

"hah? Tarzan?" jawab Thorn

PAAK!

"Aduh! sakit tau.." kata Thorn yang sekarang sedang mengusap kepalanya yang dipukul Ice tadi

"Makanya, dengarin yang jelas" kata Ice

"Hhmmm" gerutu(?) Thorn sambil memasang muka merajuknya

Melihat kejadian itu, kakek itu menjadi tertawa kecil.

'Lucu sekali mereka ini' batin kakek itu

"Jadi..."

"Kalian mau bantu kakek gak?" Tanya kakek itu pada Ice dan Thorn

"Bantu apa?" Tanya Thorn, dan sekali lagi kepala nya dipukul Ice

"Ya bantu melawan penjahat yang kamu bilang 'Tarzan' tadi itu lah!" Kata Ice

"Oooooh...." Kata Thorn sambil mengusap kepalanya yang dipukul Ice tadi

"Kalian mau? Nanti soal kekuatannya, kakek bisa ajarkan"

"Kekuatan?" Kata Ice dan Thorn bersamaan

"Iya, kekuatan" kata kakek itu

"Waaahhh! Kekuatan apa kek?" Tanya Thorn

"Kekuatan elemen, ada kekuatan gempa, petir, udara, air/es, api, thorn, cahaya, dan satu lag-" kata-kata kakek itu terpotong oleh Thorn

"Wah! Kekuatannya sama seperti nama kita dan teman-teman kita!" Kata Thorn

"Oooh...apakah teman-teman kalian baik?" Tanya kakek itu pada Thorn

"Tentu saja mereka baik!" Jawab Thorn ceria

"Mereka ada 7 kan? Soalnya-" kata-kata kakek itu terpotong lagi

"Benar, termasuk kita" kata Ice

"Hmmmm....baiklah, jam tangan ini kuberikan pada kalian" kata kakek itu sambil mengulurkan(?) Tangannya yang penuh jam tangan itu

"Yeay! Terima-" kata Thorn yang ingin mengambil jam tangan itu tapi tidak bisa karena kakek itu berkata,

"Tapi, kalau kalian tidak memakai kekuatan ini untuk kebaikan, mati kalian" jawab kakek itu dengan muka seram di akhir-akhirnya

"Erk!"

"Janji berjanjilah dulu dengan kake-" katanya yang terpotong lagi. Dan kali ini, kakek itu harus bersabar pada Thorn :v

"Kami berjanji! Akan memakai kekuatan ini untuk kebaikan! Dan untuk mengalahkan penjahat itu!" Kata Thorn

"Kalian janji?"

"Iya!" Jawab Ice dan Thorn

"Baiklah kalau begitu. Ini, ambilah satu, dan sisanya berilah pada teman-teman kalian yang baik itu" kata kakek itu sambil memberikan jam tangan nya pada mereka

"Terima kasih kakek! Karena sudah mempercayai kami!" Jawab mereka berdua sambil memilih jam tangannya

"Hm" angguk kakek itu

Setelah 15 menit memilih jam tangan itu (:v), akhirnya Thorn memilih jam tangan berwarna hijau dan Ice memilih jam tangan berwarna biru.

"Kita sudah memilih kek! Sekara- eh?"

Mereka pun tidak melihat kakek itu lagi, melainkan sebuah kertas

"Mana kakek itu?" Tanya Thorn

"Gak tau, tapi di sini ada kertas.." kata Ice sambil mengambil kertas itu

================================

'Untuk
Ice dan Thorn

Ya, kakek pamit pergi dulu karena kalian lama sekali memilih jam itu. Soal latihan kekuatannya, kalian panggil saja kakek dengan bilang ini --> ############ (belum kepikiran :v). Baiklah, itu saja. Sampai berjumpa lagi.

Dari
Kakek'

================================
"Lah, kamu sih Thorn. Pilih jam aja lama" kata Ice

"Lah? Ice juga milih jamnya lama" kata Thorn

"Hhhng, ya sudahlah. Ayo kita keluar dari gua ini. Pasti mereka bingung kita pergi kemana" kata Ice sambil jalan

"Ayo!" Jawab Thorn

Sesampainya di luar gua

"Gimana caranya kita ke atas sana?" Tanya Thorn

"Haih...kita pakai kekuatan baru kita lah. Lihat ini!" Kata Ice sambil menggunakan kekuatannya tapi tidak muncul apa-apa

"Hah?"

"Gak muncul apa-apa tuh" kata Thorn

"Ish, tunggu sebentar kek" kata Ice sambil mengulurkan tangannya unutk mencoba mengeluarkan kekuatannya. Dan gagal terus

"Ih!, gimana sih caranya?!" Kata Ice yang udah mulai geram(?)

"Hmmm, Thorn coba deh!" Thorn pun  mengulurkan tangannya dan muncul lah akar dari tanah

"Wah! Kok kamu bisa sih?" Tanya Ice yang sedikit iri

"Gak tau, aku cuman mengulurkan tangan, itu aja" kata Thorn sambil melihat akarnya yang jatuh je jurang yang lebih dalam

Saat Ice ingin melihat akar Thron yang jatuh ke jurang itu, ia tidak sadar bahwa setiap langkah nya membuat tanah itu menjadi es dan akhirnya Ice pun..

"Hmm...panjang juga aka- AAAAAAAHH!!!!" Teriak Ice yang sedang tarjatuh karena es yang livin yang dibuat oleh Ice

"ICEEE!!!"

Saat Ice dan Thorn berteriak, yang lainnya yang masih di atas mendengar teriakan itu dan melihat ke bawah. Mereka kaget karena Ice jatuh

"ICEEEEEEEEE!!!"

Bersambung...

Lama? I know..
Pemalas sih.. :"3

Padahal ide cerita udah kutulis di buku (pertama kali begitu :v)

Okayyy
Byeeeeeeee

Words: 1108

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro