[2] 5 Alasan Mengapa Tidak Melirik Fiksi Sejarah

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tidak tertarik fiksi sejarah? Inilah 5 alasan kenapa kamu tidak berminat:
Fiksi sejarah itu:

1. Terkesan berat, seperti pelajaran sejarah
2. Suram, gelap seperti foto hitam putih
3. Garing, seperti fiksi dokumenter
4. Tidak “relate” dengan masa sekarang, tidak gaul

Membaca sejarah memang tidak nyaman bagi banyak orang karena pengalaman pelajaran sejarah semasa sekolah yang kesannya membosankan. Bener?

Tapi jangan lupa, di sini ada kata “fiksi” di mana imajinasi pembaca dan penulis dihidupkan sehingga sanggup menghadirkan sejarah dalam bentuk yang paling seru.

Di bagian mana saja porsi fiksinya?
Agar lebih mudah, kita lihat yuk contoh-contoh di bawah ini. Banyak banget cerita fiksi sejarah yang bertebaran di sekeliling kita, bahkan kita suka menikmatinya. Namun, kita sering tidak sadar bahwa cerita itu sebenarnya tergolong fiksi sejarah, atau paling tidak berlatar sejarah.

Sejarah + action:
Pernah dengar film “Troy”? Nah, itu salah satu bentuk fiksi sejarah walau bernuansa fantasi.


Buku serial yang terkenal dan banyak digemari seperti Senopati Pamungkas karya Arswendo Atmowiloto juga salah satu fiksi sejarah.
Pernah menonton film perang dunia? Film-film jenis ini termasuk dalam fiksi sejarah. Salah satu contohnya adalah film “They Shall Not Grow Old”.

Sejarah juga bisa dipadu dengan Petualangan
Contohnya:

Sejarah plus percintaan yang mengharu-biru?
Banyak sekali contohnya! Film “Titanic” adalah salah satu karya fiksi sejarah yang sukses di pasaran.
Bila kalian mencintai drama saeguk, jangan lupa, itu juga salah satu bentuk fiksi sejarah. Pernahkah kalian menonton saeguk plus fantasi? Cobalah “Lovers of The Red Sky” yang bercerita tentang pelukis wanita pertama di era Joseon.

“Moonshine” yang mengambil latar zaman larangan alkohol di dinasti Joseon sangat seru dan penuh aksi serta percintaan uwu-uwu.

Penggemar saeguk pasti tidak asing dengan drama “The Red Sleeve Cuff” yang bikin penontonnya mewek bombai.

Contoh fiksi sejarah dari Asia Selatan pun banyak. Mungkin kalian adalah penggemar “Jodha Akbar”, drama kolosal yang fenomenal dari India.

Sejarah plus misteri/thriller
Banyak sekali contoh fiksi sejarah jenis ini. Salah satunya adalah film “Enola Holmes” adik detektif Inggris yang terkenal, Sherlock Holmes.

Film “Zodiac”, yang diambil dari kisah pembunuhan nyata

Bila kalian ingin menjelajah lagi, pasti akan menemukan Fiksi Sejarah plus Religi/spiritual, misalnya:
“Bilal: The New Breed of Hero”

“Fetih 1453”

“Sang Kiai”

Bagi penggemar fantasi yang suka pindah ke masa lalu, mungkin tidak asing dengan isekai berlatar sejarah ini: “Mr. Queen”

Bisakah horor ditulis dalam bentuk fiksi sejarah?

Bisa banget. Indonesia punya sastra lama yang memuat magic dan horor ala nusantara, misalnya Calon Arang, kisah tentang Durga Mahesa Suramardini.

Pernah nonton “Conjuring”?
Di luar negeri pun hantu-hantu dan ilmu sihir bertebaran. Supaya tidak menjadi fantasi, cerita harus dikaitkan dengan peristiwa sejarah yang benar terjadi, atau mengambil susastra kuno yang menyebutkan tentang cerita itu.

Ternyata, kita tidak asing dengan fiksi sejarah, bukan?

Kini saatnya mencoba membuat cerita fiksi sejarah kalian sendiri! Are you ready?

Sebelumnya, Mindoel jelasin dulu apa fiksi sejarah itu.

Nah, fiksi sejarah adalah sebuah genre karya sastra di mana alurnya ceritanya berlatar belakang waktu atau kejadian di masa lampau. 

Mundurnya berapa lama?

Ada banyak pendapat. Beberapa orang mengatakan harus sebelum tahun 1950. Tapi, khusus untuk Jurusan Fiksi Sejarah The WWG, telah disepakati batasnya adalah tahun 1965. Jadi semua peristiwa atau setting waktu tahun 1965 atau lebih tua termasuk fiksi sejarah.

Kenapa sih Mindoel menganjurkan kalian menulis fiksi sejarah?
Tahukah kalian manfaat fiksi sejarah yang tidak ada di genre lain? Cek daftar berikut ini, ya:

1. Menghibur pembaca sambil memahami sejarah

2. Kita membuat mesin waktu: mengajak pembaca menjelajah ruang dan waktu baik di Indonesia maupun di belahan bumi mana pun. Menghidupkan kembali masa lalu itu seru banget, loh.

Kalian bisa menghadirkan tokoh kesayangan atau tokoh dihormati agar dibaca oleh banyak orang. Misalnya membuat karakter anak buah Laksamana Cheng Ho yang jatuh cinta dengan gadis Jawa, lalu turut menyebarkan Islam di Nusantara.

Kalian juga bisa merasakan hebohnya percintaan di luar negeri, seperti membuat setting mewah dan dramatis tentang remaja putri di zaman kerajaan Inggris yang jatuh cinta pada anak pengurus kuda.

3. Manfaat ketiga adalah kesempatan mendapatkan pembaca loyal. Kenapa? Karena pembaca hisfict rata-rata loyal pada genre yang mereka cintai ini.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro