#5 (B)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

The day when Brandon Cherlone murdered...

Chapter 5
(bagian 2)

Spontan Chester menyela, "Dia sudah meninggal?"

"Benar, Tuan Muda Cherlone," jawaban kalem Fletcher membuat kemurungan semakin menyelimuti kelima anak Brandon.

Cheryl mendekap mulutnya dengan telapak tangan kanannya, dan matanya mulai berkaca-kaca. Katanya dengan suara yang terbata-bata, "Dia laki-laki yang ramah dan baik hati sebenarnya," sebelum isak tangis kecilnya mulai memecah keheningan.

Menyaksikan ekspresi sedih si kembar melebihi ketiga saudara tiri mereka, spontan Fletcher menjadi bingung. "Nona Muda Cherlone, bukankah Anda juga berada di kantornya, dan mendengar pengakuannya sebagai pembunuh ayah kalian sore tadi?" tanyanya penasaran.

"Ya, memang," jawab Cheryl sambil mengusap air matanya, "tapi separuh diriku bilang bahwa dia melakukannya karena semata-mata kesalahan ayah kami yang menimbulkan dendam dalam hatinya."

"Ya, saudariku benar," sahut Chester dengan wajah murung, "Aku juga merasa kasihan dengan Daxton, apalagi sekarang ini... bisa dibilang, kedatangan terakhir kami ke sanalah yang membuatnya terbunuh."

Chester bergerak mendekati Cheryl untuk memeluk erat belakang kepalanya. Satu telapak tangannya mengibas beberapa kali rambut belakang perempuan kembarannya itu untuk memberikan rasa tenang.

Fletcher berkomentar, "Justru berkat kedatangan kalian itulah yang membantu kita membaca pergerakan pembunuh utama ayah kalian.

"Agen ERBI yang menangani kasus Daxton adalah Hans Windsor. Timnya Windsor tengah mempelajari semua rekaman kamera pengawas Cheap And Smart Fashion yang di Area London sepanjang hari ini."

"Rekaman kamera pengawas," Chester menangkap hal itu sebagai kata kunci dari kejadian di rumah keluarga Cherlone ini.

"Sarron sudah melihat yang di tempat ini ke ruang keamanan rumah, setelah kalian pergi membawa Simmons tadi. Dan dia tidak menemukan apa-apa," katanya mewakili kakak tiri tengahnya itu kepada Fletcher.

Sarron yang merasa heran meneruskan, "Ya, ketika Farah palsu itu beraksi siang tadi -- termasuk pelariannya dengan secepat kilat dari kamar Cheryl -- kamera di lantai tersebut tidak menampilkan sesuatu yang mencurigakan."

Don asli menimpali, "Jika Farah sampai mereka tempatkan di ruangan rahasia yang sama dengan lokasi penyekapanku, berarti rekaman sebelum kedatangan Chester dan Cheryl juga patut diperhitungkan."

"Kau benar sekali--," Sarron baru berpikir sampai ke situ, "--itu yang belum kulihat."

"Ada satu hal dari rekaman kamera pengawas yang seharusnya Anda sudah tahu, Tuan Sarron," ungkap Fletcher memberikan sebuah informasi penting, beserta dengan perinciannya berikut ini.

"Agen Logan telah memberitahu Anda beserta kedua pembunuh yang menyamar menjadi kakak dan adik Anda, bahwa rekaman kamera yang menyoroti lokasi pembunuhan Brandon sudah dikerjai. Artinya, mengubah sistem menjadi proses memutar rekaman pada beberapa menit sebelumnya secara berulang. Terus menerus hingga sistem diubah kembali ke posisi semula.

"Hal tersebut telah terjadi pada rumah Cherlone yang di Area India. Apakah kejadian yang sama terulang juga pada rumah yang sedang kalian tempati?"

"Bagaimana mengetahuinya?" tanya Sarron spontan -- langsung spontan pula dijawab Chester, "Dengan melihat waktu yang tertera."

"Justru yang menjadi pertanyaannya -- keluarga kita memiliki tiga orang pengawas di ruang keamanan rumah di dekat pintu masuk. Salah satunya adalah Marlon yang menjadi kepalanya--," lalu Chester berpikir ke arah situ. "--bagaimana mereka juga bisa tertipu oleh angka-angka waktu, yang pastinya beralih pada sekian menit sebelumnya?"

"Aku mengerti maksudmu, Chester," sahut Sarron, lalu meneruskan dengan ekspresi seperti melihat hantu, "Kulihat angka-angka itu tidak pernah mundur satu detik pun."

Don menyambar, "Selain suara kepala keamanan, sistem komputer rumah hanya mengenali suara tuan rumah dan kepala pelayan keluarga kami. Artinya, jika di rumah ini -- kalau bukan Marlon dan Kenny, ya tentulah aku, Sarron, dan Farah."

"Jika memang begitu, Marlon dan Kenny harus kita panggil ke sini sekarang juga," Sarron memutuskan dalam sekejap, yang secara refleks dicegah oleh Chester, "Tuan Pengacara, ke mana sajakah kau satu harian ini?

"Bukankah kau lihat juga dengan gampangnya suara Landon yang sebagai Don palsu mampu menguasai komputer rumah?"

"Alat pengubah suara yang memang telah lama beredar di pasaran secara bebas meski tersembunyi, sehingga tak terlacak--," tebak Fletcher dengan cepat, "--benda itu memang sering dipakai para kriminal masa kini."

"Jika begitu, rekaman kamera pengawas rumah ini tidak perlu kita lihat lagi," sambung Don dengan kecerdikannya. "Sudah pasti begitulah teknik yang mereka lakukan. Kejahatan zaman hiper-canggih."

"Kita sampai pada suatu keadaan," analisa Chester tak pernah terhenti, "di mana pelaku utama menguasai komputer rumah kita, baik yang di Area London ini maupun di Area India yang menjadi lokasi pembunuhan Ayah.

"Menurut dugaanku, wilayah kerja Landon tidak sampai ke Area India. Perempuan misterius ini tak lain dari anggota keluarga Cherlone kita sendiri.

"Pada pukul lima tadi pagi, di rumahnya di Area Perancis, Farah sampai tidak dapat membedakan orang ini dengan ayah kandung yang sudah membesarkan sejak kecil."

"Itulah yang kumaksudkan tadi dengan rahasia besar Ayah--," sahut Don lagi, "--Brandon Cherlone memang punya seorang saudari kembar yang sengaja disembunyikan dari publik. Dari ketiga anak resminya saja, cuma aku yang berhasil mengetahui; itu pun berkat keingintahuanku yang besar. Sosok perempuan ini juga gagal kuketahui namanya."

"Aku masih heran kenapa pasangan Archer dan Freyna Cherlone harus menyimpan seorang putri mereka bagaikan suatu aib saja. Jauh berbeda dari eksistensi Warren Cherlone, Brandon Cherlone, dan Rachel Cherlone," serangkaian kalimat penuh informasi itu menutup penuturannya.

******

Eksistensi saudari kembar Brandon mulai terungkap.
Mengapa dia sangat ingin membunuh saudara kembarnya sendiri?
Kita akan mengetahui sosok dan identitas lengkapnya pada bagian kedua,
yg diawali dengan chapter 6, yaitu chapter pertama bersetting 'the next day'
(Astardi)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro