22

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Terimakasih untuk 500 followers. Lima bulan aktif nulis di wattpad menjadi hal yang luar biasa di tahun terakhirku kuliah yang terasa berat, kalian menyemangatiku untuk terus berkarya dengan bintang-bintang yang kalian berikan. I love you all, and thankyou sooo much!



Adik Kazune adalah mantan kekasih Ryo. Gadis yang Ryo lukis memiliki wajah yang serupa dengan Ify. Argh! Ify mengacak rambut panjangnya yang terurai. Ify terus berjalan mondar-mandir di taman asrama. Dengan gemericik air dari kolam air mancur di tengah sana, Ify berharap ada pencerahan yang datang.

"Dou shiyo−apa yang harus kulakukan?"

Ify akhirnya berhenti berjalan saat sesuatu yang tidak masuk akal masuk ke otaknya.

"Jika adiknya Kazune oniisan adalah mantan kekasih Ryo. Seharusnya Daniel mengenal orang itu, kan?" gumam Ify.

"Apa mungkin mantan kekasih Ryo itu..." Ify mendesah kemudian menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Kemungkinan terbodoh yang pernah ada di dunia tiba-tiba memenuhi otaknya.

***

Ryo merasa kerinduan yang sudah dia tahan sejak terakhir bertemu Ify di atap sekolah untuk makan bersama sudah pada puncaknya. Ryo ingin sekali menemui gadis berwajah tirus itu dan memperbaiki hubungannya dengan Ify.

Hanya saja Ify selalu menghindarinya. Jika Ryo ada di kelas maka sebisa mungkin Ify akan menghindari kontak mata dengannya. Namun jika Ryo sedang ada di luar kelas dan hendak menghampiri Ify yang tengah berjalan, gadis itu akan buru-buru merubah jalurnya dan meninggalkan Ryo dengan sejuta tanya.

"Apa aku salah mengajak makan dia waktu itu?" gumam Ryo dengan bahasa Indonesia. Ryo menghentakkan kaki kanannya ke dinding sebagai pelampiasan.

Ryo tertawa sinis, "Mereka berdua sangat mirip."

"Jangan bohong, Daniel!"

Suara seseorang terdengar dari arah taman. Ryo yang memang berdiri tak jauh dari sana memilih untuk berjalan menuju sumber suara. Betapa terkejutnya Ryo saat yang didapatinya adalah bahu Ify yang terlihat bergetar hebat.

Dia menangis? Ryo bertanya-tanya dalam hati. Apa yang terjadi?

"Kau pikir aku ini orang bodoh! Aku jelas mengingat sketsa wajah yang Ryo berikan padaku musim semi lalu! Dan Via juga mendatangiku, mengatakan bahwa adik Kazune Itou adalah mantan kekasih Ryo."

Jantung Rio berdetak cepat. Adik Kazune?

"Daniel. Akui saja sekarang." Ryo terus memperhatikan Ify yang sepertinya tengah sibuk menghapus air mata. "Mengapa kau memilihku untuk misi ini?"

Misi? Ryo semakin tak mengerti dengan pembicaraan Ify dan Daniel secara sembunyi-sembunyi ini. Sebenarnya, apa yang telah terjadi?

***

"Daniel oniisan, mengapa kau diam?"

Ify berusaha keras agar suaranya tak terdengar gemetar.

"Bagaimana dengan adikku? Apa kau sudah menemukan jejaknya? Dimana dia sekarang?" tanya Ify dengan suara menantang. "Daniel... Oniisan." Ify menekankan ucapannya di kata terakhir.

"Untuk apa aku mencari adikmu?" jawab Daniel di seberang sana tak acuh.

Respon Daniel yang datar membuat emosi Ify kembali naik, matanya kembali memerah. Terdengar jeda yang cukup lama di telepon. Hanya suara air mancur saja yang terdengar mendominasi.

"Aku berhenti dari misi ini, Daniel. Aku tidak mau tahu lagi mengenai Ryo. Kau yang salah, kenapa aku yang harus membuat Ryo mau meminta maaf dan kembali menjadi−"

"Apa maksudmu?"

Napas Ify tercekat, dia segera memutar tubuhnya ke belakang dan mendapati Ryo yang menatapnya tajam saat ini. Pria itu marah, terlihat dari rahangnya yang mengeras dan kedua tangannya yang mengepal.

Ryo berjalan mendekati Ify dan otomatis Ify memundurkan langkahnya ke belakang.

"Misi?" tanya Ryo dengan mata penuh kemarahan, "misi apa?" tanyanya lagi.

Tubuh Ify yang sudah tak bergetar kini menjadi kaku dan sulit digerakkan. Bagaimana bisa Ryo ada di taman malam-malam begini? Ify akhirnya menyadari bahwa dia sudah tak bisa mundur lagi karena tubuhnya terhalang dinding air mancur.

"Kau mata-mata Daniel?"

Pertanyaan Ryo hanya bisa disanggah dengan gelengan kepala Ify.

"Kau adiknya Kazune Itou?"

Ify diam. Apa Ryo mendengar semuanya? Akhirnya Ify memutuskan untuk kembali menggeleng.

"Lalu, bagaimana kau bisa mengenal Miyuki?"

Ify tercekat, "Mi... Miyuki?"

Ryo terus memandangi Ify dan menuntut penjelasan. Ryo melirik ke arah tangan Ify yang masih menggenggam ponselnya. "Kenapa berhenti menelepon?"

"Ry... Ryo aku..."

Tatapan terluka dari mata Ryo membuat Ify menghentikan ucapannya. Sudah terlanjur, Ryo pasti begitu hancur. "Maaf," ucap Ify akhirnya. "Sungguh, Ryo. Maafkan aku."

Ryo menundukkan kepalanya. Diam.

Ify merasakan bahwa Ryo terlalu marah hingga pria itu memilih untuk bergeming bukan membentaknya. Tapi, tindakan Ryo ini justru membuat perasaan bersalah Ify jadi kian membesar dan Ify merutuk dalam hati.

"A... aku bisa menjelas−"

"Cukup, Fy," potong Ryo ketus. "Aku terlalu marah saat tahu ternyata kau membohongiku selama ini, meski pun aku masih tak mengerti maksud dari semuanya."

Ify menggenggam erat ponselnya, sementara sambungannya dengan Daniel belum dia putuskan. Ify sengaja, Ify ingin tahu bagaimana reaksi Daniel saat mengetahui bahwa Ryo kini terluka. Akibat perbuatan bodoh Daniel sendiri.

"Tapi aku tetap ingin minta maaf, Ryo," ucap Ify segera saat dia melihat Ryo membalikkan badannya hendak pergi. Ryo memunggunginya dan tak ingin menatap Ify.

"Aku tahu, saat kau mengetahui semua ini kau akan terluka tapi aku−"

"LALU KENAPA KAU MELAKUKANNYA!?" Ryo membalikkan tubuhnya lagi dan memandang Ify dengan mata melebar dan merah. Pria itu menangis. Ryo menangis.

Ify tersentak saat melihat respon Ryo yang begitu marah. Tak apa, memang ini yang Ify tunggu, Ify ingin Ryo melampiaskan semuanya pada Ify karena ini juga kesalahannya. Rencana mendekati Ryo, membuat Ryo menjadi anak yang kembali baik dan periang seperti dulu, membuat Ryo melupakan masa lalunya: Miyuki, yang ternyata adalah adik dari Kazune Itou.

Ify salah. Dia sadar akan hal itu, meski pun Daniel memang dalang di balik semua misi ini, tetap saja Ify menyetujui kerja sama agar Daniel mau membantunya untuk menemukan adiknya. Gadis bermata amber yang belum pernah dilihatnya sejak bayi.

Ibu... Maafkan aku...

"Kenapa... Kenapa kau tega padaku, Fy?!" Mata Ryo berkaca-kaca. Ify mengerti bahwa Ryo akan sangat marah padanya, tapi menangis... Itu diluar perkiraan Ify.

"Kau... Dibayar berapa oleh Daniel?" parau Rio.

Wajah Ify menegang, bayaran? pikir Ify. Aku gadis bayaran?

"Berapa banyak?" Mata Ryo melebar, dan air itu pun akhirnya meluncur juga dari pelupuk mata kirinya. Namun Ryo segera menghapus air mata itu dengan kasar. "Atau... Kau ingin menjadi pacarnya, karena itulah kau melakukan semua ini? Membohongiku, berpura-pura kasian padaku yang tak memiliki teman dan patah hati. Berusaha meyakinkan bahwa apa yang dilakukan kakakku bukan sebuah kesalahan yang pantas dihukum. Begitu?"

Ify terdiam. Semua yang dikatakan Ryo tidak benar, hanya saja, jika Ify menjawab, itu artinya dia menuangkan bensin ke atas api yang sedang membara. Bukannya menuangkan air untuk menenangkan.

"Kau... Luar biasa, Fyka Sakura."

Tangan Ify bergerak, berusaha meraih tangan Ryo dan hendak menenangkannya. Tapi saat sentuhan itu tercipta, Ryo segera menepis tangan Ify dengan kasar.

"Aku takkan tertipu lagi, Fy!" ketus Ryo. Dan dia pun langsung pergi meninggalkan Ify yang membeku.

***

Ryo yang tak bisa lagi menahan amarahnya pun memilih untuk segera pergi dari sana. Tapi sesuatu tiba-tiba menabrak punggungnya. Dan mengurungnya dengan sepasang tangan mungil.

"Maafkan aku, Ryo, sungguh..."

Tangan Ryo terkepal menahan amarah. Gadis ini benar-benar hebat. Mendekati Ryo. Membuat Ryo jatuh cinta. Kemudian menolaknya dan memberikan kejutan tengah malam. Ify menjalankan misi dari Daniel? Hah!

"Aku harap kau akan mengerti posisiku dan mau memaafkanku, Ryo. Sungguh... Aku... Aku juga menyukaimu."

Suara Ify yang bergetar tidak mempengaruhi apa-apa, tapi tiga kata terakhir justru membuat Ryo ingin tertawa lebar.

Inikah yang namanya suka? Apa kata suka sudah berubah di kamus bahasa?

Hah!

"Aku akan pergi."

Pergi?

Pelukan Ify pun merenggang. Ryo sebenarnya ingin bertanya apa maksud Ify mengatakan dia ingin pergi. Apa Ify juga ingin seperti Miyuki? Menghilang saat sudah berhasil merampas seluruh hatinya?

"Aku akan bertanggung jawab, Ryo. Aku akan mengembalikan semuanya ke tempat semula. Jangan khawatir."

BERSAMBUNG

☆ヘ(^_^ヘ)
Ditunggu jejaknya yaaa, mudah kok, tinggal klik Bintang dan ngetik sedikit buat komentar

Mohon maaf lahir batin ya, kalau cerita ini absurd dan nggak ngefeel.

Semoga dua judul yang lain bisa mengobati kekuranganku di cerita ini.

Lima part menjelang TAMAT ya (^‿^)
So, stay tune at my account!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro