Ceritanya

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"APA?!"

Attariq terkejut mendengar pernyataan dari Rajidan. Ekspresi Rajidan masih sama, layu dan tak tersentuh. Dia hanya diam dan memutuskan kontak matanya dengan Attariq.

"Lo, lo, lo, punya kembaran ?!" Tanya Attariq kaget. Dan mendekat kearah Rajidan.

"Ya, tapi dia udah lama ninggalin saya." Ucap Rajidan tersenyum pahit. Attariq melihat mata Rajidan yang berkaca - kaca.

"Mama saya gila, karena kenakalan saya, papa saya nikah lagi. Dan Aji? Aji meninggal karena pengaruh obat yang dia makan."

"Apa ?.." lirih Attariq tak menyangka.

"Dulu, saya nakal. Lebih dari apa yang saya ceritain." Ucap Rajidan tersenyum pahit.

Attariq terdiam. Mencerna setiap kata penuh siratan luka yang diucapkan sahabatnya ini. Rajidan terus bercerita, menghilangkan semua bebannya. Pada akhirnya, semua terbuka.

Ketakutan terbesarnya, muncul lagi perlahan. Dan membuka luka lama yang sebelumnya hampir sembuh.

"Saya sudah rusak di usia saya yang masih 13 tahun." Ucap Rajidan yang membuat Attariq menoleh.

"Saya suka tawuran. Sama kaya kamu!" ucap Rajidan tersenyum. Attariq hanya terdiam kaku mendengar penuturan Rajidan.

"Dulu saya pernah punya organisasi, namanya Black team. Pernah dengar? Sampe sekarang masih ada kayanya." Ucap Rajidan yang membuat Attariq menganga. Pasalnya, itu adalah komplotan gangster paling kuat yang ada di kota ini.

Bermasalah dan membuat salah pada mereka ? Attariq tak yakin, dirinya masih ada di dunia ini esoknya.

Mereka terkenal kejam dan keji. Namun mereka paling menghormati wanita. Mereka bisa menjadi malaikat baik, sekaligus buruk dihadapan wanita.

Bahkan, mereka sangat menjunjung tinggi wanita. Prinsip mereka 'wanita selembut sutra dan serapuh mahkota'. Jadi, semua diantara mereka takkan berani melawan ataupun menyakiti wanita.

'Lelaki tugasnya melindungi, bukan menyakiti. Sejahat apapun mereka, mereka tetap tempat kita berlabuh jika lelah berlayar.'

Salah satu pepatah mereka, yang menunjukkan mereka sangat menjunjung tinggi wanita. Bukannya mereka tunduk, namun mereka menghargai.

"Hah ?! Black team?! Gue lewat di sana aja nunduk. Lah lo masuk sana, ga nyangka Attariq, Ba." Ucap Attariq ngeri.

"Saya salah satu pendiri BLack team. Karena saya tobat, saya serahin sama sahabat lama saya." Ucap Rajidan sambil tersenyum.

"Ya bagus dah. Tobat aja terus ya, Ba. Kalo kumat gue ga yakin bisa napas lagi apa engga gitu." Ucap Attariq sambil bergidik ngeri.

"Bisa aja kamu, kutil jamur!"

***
Rajidan maupun Attariq pergi dari sana dengan perasaan lega dan tenang.

"Kita cabut faedah banget ya." Ucap Attariq yang membuat Rajidan terkekeh.

"Cabut paling berfaedah ya kayak gini." Ucap Rajidan sambil merangkul Attariq.

"Ba, kalo masih ada yang lo sembunyiin. Gue harap lo mau ngasih tau gue." Attariq menoleh kearah Rajidan dengan senyum tipis.

"Saya siap nyeritain ke kalian semua. Tapi, lidah saya masih berat buat ceritainnya. Kalau saya udah siap, saya bakal nyeritain semua ke kalian," Ucap Rajidan sambil menatap kedepan.

"Mending ke rumah gua. Kita main barbie - barbie." Ucap Attariq sambil terkekeh. Rajidan hanya mendorong pelan kepala Attariq ke belakang.

"Dikira anak sd main barbie - barbie. Kamu kan laki, bego." Ucap Rajidan.

"Yu mai berbi gel, in mai berbi worl.." Attariq bernyanyi dengan bahasa yang dia buat sediri. Rajidan hanya terkekeh sambil mendorong Attariq pelan.

"Rajidan dah nakal yaa.."

"Serah kamu Riq, serah." Rajidan menatap Attariq geli.
***

Rajidan serta Attariq sudah tiba di kediaman milik Attariq. Tak ada yang aneh, semuanya sama. Terlihat sangat sunyi dan sepi.

"Eh eh tunggu. Gue melihat sesuatu yang aneh." Ucap Attariq sambil menajamkan matanya melihat kearah rumah Aidan.

"Apaan si ?" Tanya Rajidan dan mengikuti arah penglihatan Attariq. Mereka berdua berada di gerbang rumah Attariq. Yang berbatasan dengan gazebo rumah Aidan.

Attariq dan Rajidan melihat kearah gazebo rumah Aidan dengan penuh selidik. Terlihat Aidan dan seorang gadis sedang tertawa bahagia.

"Aidan punya kakak ?" tanya Rajidan pada Attariq yang di jawab hanya gelengan kepala Attariq.

"Lah jadi? Itu pacar Aidan?" tanya Rajidan yang di balas dengan gidikan bahu Attariq.

"Mana ada yang mau sama Aidan kalo bukan gue, Ba." Ucap Attariq sombong. Tapi jika di sangkal, ia pun penasaran juga dengan seorang gadis yang bertengger di gazebo rumah Aidan.

Attariq maju dan segera mendekat kearah Aidan serta seorang gadis tadi. Rajidan pun mengikutinya dalam diam.

'Brakk'

"SELINGKUH DARI GUE YA LO?!" Teriak Attariq sambil menggebrak gazebo rumah Aidan.

Attariq masuk melalui pintu pagar belakang yang menyatu dengan tembok rumahnya. Dan berjalan dari belakang menuju Aidan.

Aidan yang kaget hanya terdiam dan membulatkan matanya kaget. Attariq serta Rajidan hanya membulatkan matanya kaget.

"Astagfirullah, Ka Denna? Ngapain di sini?" tanya Rajidan kaget.

"Kalian berdua ngapain? Kade ngapain? Coba Jelasin. Ke gue. Sekarang!" Paksa Attariq penuh selidik.

"Em. Anu. anu loh-" ucap Aidan gugup.

"Anu, anu. Anu apa Aidan ?" Tanya Attariq tajam.

"Aidan pacaran sama Dena udah dua minggu." Aidan mengatakannya dengan cepat. Attariq hanya ternganga lebar. Sedangkan Rajidan menunjukkan ekspresi kagetnya.

"Astagfirullah, astagfirullah, yang bener ? Astagfirullah, ya allah astagfirullah. Aidan doyan yang tua - tua ya. Masyallah." Rajidan berucap dengan tatapan kaget. Attariq masi menatap Aidan sinis.

"Kalo gue beneran soulmate lo, harusnya ngasih tau gue Dan." Attariq menatap Aidan dengan tatapan tak percayanya.

'Brakk'

Hentakan pagar yang di buat Attariq mengaget kan mereka bertiga. Rajidan hanya tersenyum maklum dan berjalan menjauh kearah kedua pasangan baru itu.

"Salah aku ya Dan," ucap Dena tak enak.

"Gapapa De, emang aku yang salah. Malah diem aja gak ngasih tau Attariq sama sekali." Ucap Aidan sambil tersenyum pahit.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro