Chapter 10

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Maukah Kau Menjadi Temanku?

KuramafemNaru

☆☆☆

Naruto ~ Masashi Kishimoto

Maukah Kau Menjadi Temanku ? (2018) by Yogatrisna

Warning : K+, Typos bertebaran, berantakan, OC, OOC

☆☆☆

.
.
.
.

_______________________________________

Semua tamu undangan terlihat bingung, "Mengapa putri bungsunya yang menikah dengan Senju-san?" batin mereka bertanya - tanya.

Begitu juga dengan Uchiha Family dan Senju Family, kecuali Tsunade. Mereka terlihat bingung. Tsunade tersenyum tipis. Ia terlihat senang karena akhirnya putranya menikah dengan wanita pilihannya.

"Minato, apa maksudnya ini? Kenapa Naru-chan menikah dengan Kurama-kun?" tanya Mikoto menuntut. Ia tidak suka terhadap cara Minato yang terlihat mengambil keputusan sendiri tanpa memikirkan pendapat yang lain. Apalagi ini tentang putranya.

"Aku juga tidak tahu, Mikoto. Jika kau ingin tahu, tanyakanlah pada putramu. Dia yang merencanakan ini semua." balas Minato santai.

"Apa maksudmu dengan Itachi? Itachi tidak mungkin melakukan ini." seru Mikoto kesal. Ia tidak mau putranya dituduh - tuduh seperti itu. Lain jika iya, putranya mungkin akan mendapat tamparan darinya.

"Mikoto-chan, sebenarnya aku tidak ingin bilang hal ini kepadamu tapi jika kau memaksa, aku akan memberitahukan hal ini. Sebenarnya Naruto berhubungan dengan Kurama sebelum kami menunangkan Kyuubi dan Kurama. Setelah hal itu, Kurama meminta kepada Minato untuk menunangkan Naruto dengan Itachi. Awalnya kami berdua tidak ingin, tapi karena Kurama bersikeras kami menyetujuinya." jelas Kushina panjang lebar.

"A.... Apa bagaimana bisa?!! Tapi mengapa putraku harus ikut - ikutan dengan masalah ini, Kushina-chan? Dia tidak tahu apa - apa dengan permasalahan itu." seru Mikoto kesal. Ia sudah tidak peduli lagi dengan tany undangan yang melihat dirinya dengan pandangan mencemooh. Yang ia pikirkan sekarang adalah harga diri putranya dan keluarganya.

Untuk Fugaku, ia memilih tutup mulut dan tidak ikut campur. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran putra sulungnya itu. Tetapi mungkin permasalahan ini lebih baik diselesaikan tanpa debat yang berkepanjangan. Maka dari itu, ia lebih baik percaya dengan putra sulungnya itu.

Sasuke, ia sedang kebingungan. Namun, ia tetap menenangkan dirinya karena itu bukan urusannya. Itu adalah urusan Anikinya. Ia tidak ingin mengurusi sesuatu yang merepotkan. Walaupun begitu, ia tetap mendengarkan percakapan Kaa-sannya dengan Kushina-Obaasan.

"Aku tidak tahu, Mikoto-chan. Jika kau ingin tahu tentang hal ini, tanyakanlah kepada Itachi-kun. Dialah yang merencanakan ini." ucap Kushina dengan tenang. Ia tidak ingin membalas perkataan Mikoto dengan keras hingga terjadi adu mulut. Harga dirinya dan keluarganya sedang dipertaruhkan di sini. Dan sebenarnya, ia juga sedang bingung dengan rencana Itachi. Meskipun begitu, ia percaya dengan apa yang dilakukan oleh putra sulung sahabatnya itu.

"Ish.... Jika begitu, Itachi di mana, Kushina-chan?" tanya Mikoto tanpa menghilangkan kekesalannya. Pertanyaan Mikoto dijawab Kushina dengan gelengan kepala. Pertanda bahwa ia tidak tahu di mana Itachi. Bersamaan dengan hal itu, tiba - tiba datanglah Kyuubi dan Itachi. Mereka sudah berganti pakaian acara formal, tidak menggunakan pakaian pengantin.

Pakaian Itachi

Pakaian Kyuubi

Kedatangan mereka dihadiahi tatapan menuntut dari Uchiha Family, Senju Jiraiya, dan para tamu undangan. Kyuubi dan Itachi memilih bungkam untuk hal itu. Mereka berdua tetap tenang, dan berjalan menuju arah keluarga mereka.

"Kaa-san, aku tahu kau kesal dengan rencanaku. Tapi ini untuk kebaikan Naru-chan, Kurama, Kyuubi, dan diriku." ucap Itachi menenangkan Mikoto setelah sampai ke arah keluarganya.

Mikoto menatap datar putra sulungnya itu. "Kebaikan apa itu, Itachi-kun?" tanya Mikoto dengan nada datar dan dingin. Nada yang digunakan Mikoto membuat Itachi berjengit ketakutan. Nada itu pertanda bahwa dirinya sedang dalam masa kemarahan puncak. "Mati aku." batin Itachi merana.

"Kaa.... Kaa-san, sebenarnya Naru-chan tidak memiliki perasaan apa - apa padaku, tapi ia memiliki perasaan dengan Kurama. Mereka sudah berhubungan lama, hingga Kushina-Obaasan mentunangkan paksa Kurama dan Kyuubi tanpa memikirkan perasaan mereka berdua. Untuk diriku, Kurama memintaku datang kemari sebenarnya untuk jadi tunangan Naruto agar nanti mereka berdua bisa sama - sama impas mendapat pasangan yang nantinya mereka berdua nantinya." jelas Itachi panjang lebar.

Perkataan Itachi membuat Namikaze Family dan Senju Family menundukkan kepala mereka. Seharusnya saat peristiwa permintaan pertunangan oleh mendiang Mito-Baasama, mereka bisa menolaknya. Mereka seharusnya tahu dengan sikap Kurama yang selalu dingin dan cuek kepada Kyuubi, dan berbeda jika dengan Naruto. Mereka seharusnya lebih peka. Mereka semua benar - benar merasa bersalah.

Untuk Uchiha Family, mereka hanya diam. Sasuke hanya menatap datar dan mendengus melihat kelakuan Anikinya yang selalu saja mementingkan orang lain dibandingkan dirinya sendiri. "Kapan kau lebih mementingkan dirimu, Aniki? Sadarlah idiot." batin Sasuke sendu sambil melihat ke arah Itachi.

Mikoto hanya menatap Itachi dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia pun menghela napas lelah. "Jika itu kemauanmu, Itachi-kun. Lakukanlah." ucap Mikoto sambil tersenyum lembut. Pertanda bahwa ia mendukung tindakan putranya itu.

Fugaku hanya memandang datar semua yang ada di situ. Ia tidak peduli dengan situasi seperti itu. Karena itu merepotkan. Walaupun begitu, ia tetap saja sedih tidak bisa berbesanan dengan sahabat karibnya, yaitu Minato. Namun, otak jeniusnya memutar keras. Ia pun melihat ke arah Kyuubi. Ia menyeringai diam - diam. "Khu...Khu...Khu.... Aku masih punya kesempatan." batin Fugaku OOC.

Itachi yang mendengar perkataan Kaa-sannya segera tersenyum sumringah. "Kaa-san, kau sungguh - sungguh, kan?" tanya Itachi kembali.

Mikoto tersenyum lembut. "Iya, Itachi-kun." jawab Mikoto.

Segera Itachi dan Kyuubi menghampiri Naruto dan Kurama. Ia meminta Pendeta untuk diam terlebih dahulu.

"Naru-chan, aku memang mencintaimu tapi aku rasa ada yang lebih mencintaimu dibandingkan diriku. Aku merelakanmu untuk Kurama, saudaraku." ucap Itachi lembut.

Naruto memandang Itachi dengan tatapan menyesal. "Itachi-kun, Gomenne." ucap Naruto meminta maaf. Ia pun menundukkan kepalanya.

Itachi segera mendongakkan kepala Naruto dengan tangannya yang menggerakkan ke atas dagu Naruto. "Kau tidak perlu minta maaf, Naru-chan. Kau juga berhak bahagia dengan pria yang kau cintai. Dan pria itu adalah Kurama." ucap Itachi seraya memeluk Naruto. Ia memang sakit hati, tapi jika itu bisa membuat gadis pirang pujaannya bahagia, biarkalah ia mengalah.

Naruto pun balas memeluk Itachi. "Carilah wanita yang lebih baik dariku, Itachi-kun." kata Naruto dengan tersenyum lembut sambil melepaskan pelukan mereka.

Itachi tidak rela dilepaskan pelukannya. Namun, ia tetap berbesar hati. "Hehe.... Tidak ada wanita sebaik dirimu, Naru-chan. Hanya kau yang terbaik." balas Itachi. Ia pun melangkah pergi menuju keluarganya. Ia duduk di sebelah Sasuke. Ketika sudah duduk, ia melayangkan sebuah senyuman kepada Naruto, dan senyuman itu juga dibalas oleh Naruto. "Aku tidak masalah jika kau tidak dimiliki olehku Naru-chan. Jika kau bahagia dengan Kurama, aku rela. Aku akan bahagia, jika kau bahagia." kata batin Itachi.

Itachi tersenyum tegar. Sasuke segera mengusap - usap punggung Itachi. "Kau pria yang hebat, Aniki." puji Sasuke.

Itachi tersenyum kepada Otoutonya. "Arigato, Otouto." balas Itachi.

Sasuke tersenyum tipis, sangat tipis hingga tak ada yang bisa melihatnya, namun Itachi bisa melihatnya dengan jeli. "Hn. Douitashimashite." ucap Sasuke.

Kembali ke Kyuubi. Ia memperlihatkan senyuman kepada Kurama. Ia lalu menggenggam kedua tangan Kurama.

"Kurama-kun, Gomenne. Aku membuatmu terpisah dengan orang yang kau cintai. Aku tidak tahu bahwa kau telah mencintai Imoutoku. Dia sangat mudah sekali untuk dicintai. Maaf, membuat kalian terpisah. Aku merasa malu menjadi orang ketiga dalam hubungan kalian." ucap Kyuubi dengan embun di kedua matanya.

Kurama tersenyum lembut kepada Kyuubi, ia pun menarik Kyuubi ke dalam pelukannya. "Kyuubi, Gomen. Aku ingin meminta maaf tidak bisa mencintaimu lagi. Memang dulu iya, tapi tidak sekarang karena aku mencintai adikmu, Naruto. Kau memang benar adikmu mudah sekali untuk dicintai. Aku memaafkanmu, kau bukanlah orang ketiga dalam hubungan kami. Tidak pernah. Kami saja yang tidak jujur waktu itu." balas Kurama menenangkan Kyuubi yang sekarang sedang menangis tersedu - sedu di pelukannya.

"Hiks.... Hiks.... Arigato hiks.... telah memaafkanku, Kurama-kun." ucap Kyuubi di sela - sela tangisnya.

"Hn. Douitashimashite, Kyuubi." ujar Kurama.

Kyuubi pun melepaskan pelukannya dan membersihkan air mata di pipinya dengan usapan tangannya. Ia lalu mengenggam kedua tangan Kurama dengan erat. "Jaga Naruto, adik ipar. Jika tidak aku akan mencincangmu." ancam Kyuubi tidak main - main. Ia tidak ingin Narutonya kenapa - napa setelah menikah nanti. Meskipun ia sudah tahu watak Kurama.

Kurama mendengus geli. "Tentu, kakak ipar." jawabnya singkat. Setelah itu, Kyuubi kembali menuju keluarganya dan duduk di sebelah Tou-sannya. Minato segera menyuruh pendeta itu untuk memulai janji pernikahannya.

Pendeta itu segera melakukan apa yang dikatakan Minato. Setelah selesai berbicara, ia mengakhirinya dengan pengantin pria boleh mencium pengantin wanita.

Kurama menyeringai senang. Segera ia mencium Naruto tepat di kening. Para tamu undangan pun bertepuk tangan. Mereka sungguh terharu dengan perjuangan kisah cinta mereka.

Uchiha Family, Senju Family, Namikaze Family, dan Uzumaki Family yang diundang turut senang. Kyuubi dan Itachi, mereka berteriak - teriak 'Selamat Berbahagia, Naru-chan, Kurama'.

Selesai mencium kening Naruto, mereka segera berhadap - hadapan dengan para tamu undangan. Di antara para tamu undangan itu, ada teman - teman Naruto yang tersenyum bahagia karena Naruto telah menikah.

Untuk Kurama, ia memandang  Kyuubi dan Itachi. Tatapan berterimakasih ia layangkan untuk mereka. Tatapannya dibalas dengan senyum lebar oleh mereka berdua. Kurama pun mengalihkan pandangannya ke arah para tamu undangan, ia pun tersenyum pada mereka.

Seraya tersenyum pada para tamu undangan, Kurama pun berbisik lirih pada Naru. "Aishiteru, Naru-chan."

Naruto yang mendengar bisikan lirih hanya melirik Kurama lalu tersenyum manis kepada para tamu undangan. "Aishiteru yo, Kurama-kun." balasnya.

The End

Hai, Minna-san. Maaf, saya selesaikan sampai sini. Tapi, sequel-nya akan datang. Tolong ditunggu, yah.


Sequel

Akhirnya, Kurama dan Naruto bisa bersama. Kyuubi dan Itachi merelakan cinta pertama mereka untuk satu sama lain. Apakah mereka mereka akan menemukan cinta mereka kembali pada orang lain? Atau akan saling jatuh cinta satu sama lain?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro